Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melakukan sejumlah upaya untuk memenuhi tingginya kebutuhan oksigen dan tabung oksigen di fasilitas layanan kesehatan, salah satunya menggandeng BUMN.
"Saat ini sedang dilakukan tindak lanjut dari strategi untuk mengatasi persoalan suplai oksigen dan suplai tabung. Strategi peningkatan distribusi dan pengadaan diyakini bisa menjawab tantangan keperluan oksigen medis di Jawa Barat," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat Taufiq BS dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Untuk itu pihaknya mengoptimalkan peran seluruh jajaran mulai pemerintah kabupaten/kota, swasta, BUMN, BUMD hingga BAZNAS. Salah satu upaya kolaboratif yakni dengan meningkatkan distribusi, dukungan transportasi, dan SDM terutama untuk kebutuhan sopir dan tenaga angkut tabung.
"Untuk distribusi ini kami perkuat kolaborasi pemprov, kabupaten/kota, produsen hingga agen, karena penguatan distribusi butuh sistem kerja bersama. Saat ini posko oksigen saat ini sedang dibentuk di kabupaten/kota," ujar dia.
Langkah lainnya pengadaan 300 tabung baru berisi gas oksigen enam meter kubik dan 100 tabung baru berisi gas oksigen satu meter kubik.
Menurut dia Pemprov Jabar akan menggunakan dana BAZNAS yang pengadaannya akan difasilitasi BUMD PT Jasa Sarana.
"Jadi ini akan disingkronkan dengan penyiapan buffer stock tabung gas oksigen," katanya.
Selain itu pihaknya juga menaruh perhatian serius pada penyiapan kebutuhan oksigen untuk masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Dan ini juga sedang dibahas lebih teknis karena untuk masyarakat yang isoman dan jauh dari fasyankes butuh fasilitasi tabung oksigen kecil," kata dia.
Pihaknya memastikan langkah kerja sama penting dengan BUMN PT Krakatau Steel lewat PT Krakatau Natural Resources.
Kerja sama yang sedang dilakukan BUMD PT Migas Hulu Jabar ini memastikan Jawa Barat mendapat kuota pengisian oksigen sebanyak 150 tabung enam meter kubik per hari.
"Kami juga melakukan penjajakan dengan BUMN lain, termasuk Pusri dan Pertamina, kerja sama ini sudah dimulai dengan PT Krakatau Natural Resources," paparnya.
Pihaknya menargetkan upaya dan kerja keras yang sudah disusun ini bisa memenuhi 10 persen kekurangan atau sebanyak 9.000 tabung baru.
"Ucapan terima kasih kami sampaikan karena banyak peran penting dari sejumlah sektor, salah satunya dukungan dari Kementerian BUMN lewat Krakatau Steel, Pusri dan Pertamina," katanya.
Baca juga: Polda Jabar siap tindak tegas penimbun tabung oksigen
Baca juga: Persediaan oksigen di Bandung kurang, ini penyebabnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Saat ini sedang dilakukan tindak lanjut dari strategi untuk mengatasi persoalan suplai oksigen dan suplai tabung. Strategi peningkatan distribusi dan pengadaan diyakini bisa menjawab tantangan keperluan oksigen medis di Jawa Barat," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat Taufiq BS dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Untuk itu pihaknya mengoptimalkan peran seluruh jajaran mulai pemerintah kabupaten/kota, swasta, BUMN, BUMD hingga BAZNAS. Salah satu upaya kolaboratif yakni dengan meningkatkan distribusi, dukungan transportasi, dan SDM terutama untuk kebutuhan sopir dan tenaga angkut tabung.
"Untuk distribusi ini kami perkuat kolaborasi pemprov, kabupaten/kota, produsen hingga agen, karena penguatan distribusi butuh sistem kerja bersama. Saat ini posko oksigen saat ini sedang dibentuk di kabupaten/kota," ujar dia.
Langkah lainnya pengadaan 300 tabung baru berisi gas oksigen enam meter kubik dan 100 tabung baru berisi gas oksigen satu meter kubik.
Menurut dia Pemprov Jabar akan menggunakan dana BAZNAS yang pengadaannya akan difasilitasi BUMD PT Jasa Sarana.
"Jadi ini akan disingkronkan dengan penyiapan buffer stock tabung gas oksigen," katanya.
Selain itu pihaknya juga menaruh perhatian serius pada penyiapan kebutuhan oksigen untuk masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Dan ini juga sedang dibahas lebih teknis karena untuk masyarakat yang isoman dan jauh dari fasyankes butuh fasilitasi tabung oksigen kecil," kata dia.
Pihaknya memastikan langkah kerja sama penting dengan BUMN PT Krakatau Steel lewat PT Krakatau Natural Resources.
Kerja sama yang sedang dilakukan BUMD PT Migas Hulu Jabar ini memastikan Jawa Barat mendapat kuota pengisian oksigen sebanyak 150 tabung enam meter kubik per hari.
"Kami juga melakukan penjajakan dengan BUMN lain, termasuk Pusri dan Pertamina, kerja sama ini sudah dimulai dengan PT Krakatau Natural Resources," paparnya.
Pihaknya menargetkan upaya dan kerja keras yang sudah disusun ini bisa memenuhi 10 persen kekurangan atau sebanyak 9.000 tabung baru.
"Ucapan terima kasih kami sampaikan karena banyak peran penting dari sejumlah sektor, salah satunya dukungan dari Kementerian BUMN lewat Krakatau Steel, Pusri dan Pertamina," katanya.
Baca juga: Polda Jabar siap tindak tegas penimbun tabung oksigen
Baca juga: Persediaan oksigen di Bandung kurang, ini penyebabnya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021