Cimahi, 21/11 (ANTARA) - Polresta Cimahi meringkus 14 anggota geng motor yang tengah beraksi di Kampung Ciputri, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jabar, Sabtu malam (20/11) sekitar pukul 23.30 WIB.

Salah satu anggota geng motor yang diamankan terdapat anak seorang petugas kepolisian Polsek Cipatat KBB, Kata Kasatreksrim Polresta Cimahi, AKP Ahmad Zubair kepada wartawan, Minggu.

Menurut Zubair, pihaknya berhasil menyita empat unit sepeda motor bebek plus satu unit mobil sedan bernopol B 1736 PL, sebuah double stik dan atribut bendera berwarna merah, putih, biru.

"Tersangka diringkus berkat laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas sekitar 30 orang ABG yang berkerumun dan menimbulkan keresahan karena dalam kondisi mabuk-mabukan, di sekitar lokasi penangkapan. Namun usai ditelusuri masyarakat, ternyata ke 30 ABG tersebut, tak hanya berkerumun, namun melengkapi diri dengan samurai dan double stik. Masyarakat lantas melaporkannya ke pihak kepolisian, hingga upaya penangkapan dilakukan malam itu juga," kata Ahmad Zubair.

Menurut Zubair, berdasarkan hasil penyelidikannya, para pelaku pembuat resah masyarakat itu berhasil diringkus sebelum akan menuju kawasan Cipendeuy. Kumpulan anak berusia tanggung tersebut yang tergabung dalam geng motor Moon Raker berencana akan melakukan penyerangan terhadap anggota geng motor lain.

Usai penangkapan, mereka yang tertangkap akan di proses untuk mendapatkan pengarahan, didata serta disodorkan surat perjanjian diatas materai untuk tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat atau membuat onar, untuk kemudian dipulangkan.

"Kita bebaskan mereka karena mereka belum terbukti melakukan tindak pidana. Tapi, jika suatu saat mereka tertangkap maka akan kita beri hukuman," kata Zubair.

Seorang anggota geng motor bernama Arif, yang merupakan pemilik mobil yang diamankan petugas Satreskrim mengatakan, dirinya baru dua minggu bergabung dengan geng motor tersebut. "Saya ditelepon rekan lain untuk ngeliwet," kilahnya.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, tiga orang diantara 14 anggota geng motor tersebut masih duduk dibangku SMA dan satu orang diantaranya berstatus mahasiswa. Yang lainnya rata-rata bekerja diberbagai profesi di antaranya berdagang. Mereka paling sering berkumpul malam Minggu, dibanding hari lainnya.

"Terus terang saya menyesal, tak akan mengulangi perbuatan saya, dan akan keluar dari geng motor ini," kata Saefuddin.
Sementara itu, Gilang merupakan satu-satunya anggota geng motor yang telah berungkali tertangkap dalam perkumpulan geng motor dan pernah melakukan tindakan kriminal. Saat diinterogasi petugas pun, pelaku hanya bisa menundukkan kepala.***1**

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010