PT PLN ( Persero) Unit Induk Distribusi (IUD) Jawa Barat (Jabar) menyatakan siap mengupayakan keandalan jaringan dan pasokan listrik untuk melayani pelanggan, terutama rumah sakit rujukan pasien COVID-19, rumah isolasi, dan produsen oksigen di wilayah Jabar.
General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha, Jumat, di Bandung, mengatakan bahwa ketersediaan pasokan listrik di Jawa Barat saat ini cukup.
Pasokan listrik PLN saat ini 13.106 MW sedangkan beban puncak nya 7.694 MW dan hal ini berarti masih ada cadangan daya sebesar 5.412 MW.
"Jumlah tersebut cukup untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat terutama rumah sakit rujukan, rumah isolasi pasien COVID-19 serta pabrikan produsen oksigen di Jawa Barat,” ujar Agung.
Berdasarkan data baik di laman resmi maupun media sosial Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar), Selasa (29/6), kasus COVID-19 di Jawa Barat mengalami lonjakan signifikan.
Apabila sebelumnya hanya dua zona merah atau berisiko tinggi penyebarannya, kini menjadi sebanyak 11 daerah zona merah per Juni 2021.
Kondisi tersebut dinilai berpengaruh pada kebutuhan listrik untuk operasional rumah sakit, rumah isolasi, sentra vaksin, dan industri penunjang rumah sakit seperti produsen oksigen.
Menilik hal tersebut, Agung menyatakan bahwa PLN telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengupayakan keandalan pasokan listrik ke lokasi-lokasi tersebut sehingga proses penanganan pasien COVID-19, pemberian vaksin maupun proses produksi oksigen diharapkan dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
"Dalam rangka mendukung penanganan COVID-19, PLN berupaya menjaga pasokan lisrik selama 24 jam agar operasional Rumah Sakit dan industri produsen oksigen berjalan lancar dan aman" katanya.
Dari sisi internal, Agung memaparkan PLN telah melakukan tindakan antisipatif berupa pemeliharaan jaringan SUTM, pemeliharaan kubikel, pemeliharaan gardu, pengamanan jaringaan SUTM melalui pemasangan jala pengaman binatang dan pengamanan jaringan SUTM dari pohon.
Khusus untuk rumah sakit besar, lanjutnya, sistem kelistrikannya akan dipasok dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
Namun demikian Agung memohon doa dan dukungan seluruh elemen masyarakat agar tidak terjadi gangguan yang tidak diharapkan.
Untuk seluruh kegiatan tersebut, PLN telah menyiapkan 4.137 petugas terdiri dari petugas Yantek dan personil siaga yang didukung oleh berbagai sarana. Sarana pendukung yang telah disiapkan yaitu 700 unit kendaraan, 103 buah genset, 20 buah UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, dan 12 unit mobil deteksi.
Selanjutnya, dari sisi eksternal, PLN telah berkoordinasi dengan pengelola rumah sakit, dan produsen oksigen di wilayah Jawa Barat untuk membahas keamanan dan keandalan pasokan listriknya termasuk harapan mereka. Selain itu, PLN juga memberikan bantuan supervisi instalasi listrik milik pelanggan.
”Komunikasi dan koordinasi ini sangat penting untuk mengetahui berbagai kendala dan harapan pelanggan sehingga kami dapat merespon dan mencari solusinya dengan cepat dan tepat,” kata Agung.
Baca juga: PLN prioritaskan pasokan listrik RS rujukan COVID-19 di Jabar
Baca juga: PLN suntik 40 MVA ke Gunung Rajapaksi untuk dukung pemulihan ekonomi
Baca juga: PLN Kabupaten Bekasi jamin kehandalan listrik RS pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha, Jumat, di Bandung, mengatakan bahwa ketersediaan pasokan listrik di Jawa Barat saat ini cukup.
Pasokan listrik PLN saat ini 13.106 MW sedangkan beban puncak nya 7.694 MW dan hal ini berarti masih ada cadangan daya sebesar 5.412 MW.
"Jumlah tersebut cukup untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat terutama rumah sakit rujukan, rumah isolasi pasien COVID-19 serta pabrikan produsen oksigen di Jawa Barat,” ujar Agung.
Berdasarkan data baik di laman resmi maupun media sosial Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar), Selasa (29/6), kasus COVID-19 di Jawa Barat mengalami lonjakan signifikan.
Apabila sebelumnya hanya dua zona merah atau berisiko tinggi penyebarannya, kini menjadi sebanyak 11 daerah zona merah per Juni 2021.
Kondisi tersebut dinilai berpengaruh pada kebutuhan listrik untuk operasional rumah sakit, rumah isolasi, sentra vaksin, dan industri penunjang rumah sakit seperti produsen oksigen.
Menilik hal tersebut, Agung menyatakan bahwa PLN telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengupayakan keandalan pasokan listrik ke lokasi-lokasi tersebut sehingga proses penanganan pasien COVID-19, pemberian vaksin maupun proses produksi oksigen diharapkan dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
"Dalam rangka mendukung penanganan COVID-19, PLN berupaya menjaga pasokan lisrik selama 24 jam agar operasional Rumah Sakit dan industri produsen oksigen berjalan lancar dan aman" katanya.
Dari sisi internal, Agung memaparkan PLN telah melakukan tindakan antisipatif berupa pemeliharaan jaringan SUTM, pemeliharaan kubikel, pemeliharaan gardu, pengamanan jaringaan SUTM melalui pemasangan jala pengaman binatang dan pengamanan jaringan SUTM dari pohon.
Khusus untuk rumah sakit besar, lanjutnya, sistem kelistrikannya akan dipasok dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
Namun demikian Agung memohon doa dan dukungan seluruh elemen masyarakat agar tidak terjadi gangguan yang tidak diharapkan.
Untuk seluruh kegiatan tersebut, PLN telah menyiapkan 4.137 petugas terdiri dari petugas Yantek dan personil siaga yang didukung oleh berbagai sarana. Sarana pendukung yang telah disiapkan yaitu 700 unit kendaraan, 103 buah genset, 20 buah UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, dan 12 unit mobil deteksi.
Selanjutnya, dari sisi eksternal, PLN telah berkoordinasi dengan pengelola rumah sakit, dan produsen oksigen di wilayah Jawa Barat untuk membahas keamanan dan keandalan pasokan listriknya termasuk harapan mereka. Selain itu, PLN juga memberikan bantuan supervisi instalasi listrik milik pelanggan.
”Komunikasi dan koordinasi ini sangat penting untuk mengetahui berbagai kendala dan harapan pelanggan sehingga kami dapat merespon dan mencari solusinya dengan cepat dan tepat,” kata Agung.
Baca juga: PLN prioritaskan pasokan listrik RS rujukan COVID-19 di Jabar
Baca juga: PLN suntik 40 MVA ke Gunung Rajapaksi untuk dukung pemulihan ekonomi
Baca juga: PLN Kabupaten Bekasi jamin kehandalan listrik RS pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021