Indramayu, 15/11 (ANTARA) - Masyarakat tani Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat (Jabar) terpaksa menunda menanami padi di sawah mereka karena hujan berkepanjangan mengguyur wilayah pantura dalam beberapa pekan terakhir.

Sekertaris desa Cikedung Lor Johar Ma'nun kepada wartawan di Indramayu, Senin, mengatakan, masyarakat terpaksa menunda menanami padi karena hujan tidak berhenti dan terus mengguyur wilayah ini dalam beberapa pekan terakhir.

Cuaca mendung dan hujan berkepanjangan mengkahwatirkan petani daerah ini dan jika dipaksakan menanam padi akan terjadi kelebihan air, sehingga mengakibatkan bibit mati.

"Pengalaman tahun sebelumnya, petani pernah mencoba tanam padi saat curah hujan seperti ini, tanaman baru berumur kurang dari tiga pekan mati akibat terendam banjir," katanya.

Dia menjelaskan, pengalaman itu menjadi pelajaran berharga dan mereka tidak mau rugi terulang lagi. Meski musim tanam mundur namun yang penting dapat menghasilkan gabah secara maksimal.

"Biasanya petani Indramayu bagian barat, serempak menghadapi musim tanam untuk menghindari serangan hama yang menyebabkan gagal panen seperti banjir, tikus, kupu-kupu putih, hama wereng coklat," katanya.

Faturahman, seorang petani desa Amis Kecamatan Cikedung mengaku terpaksa menunda sementara musim tanam padi karena curhan hujan cukup tinggi dan khawatir bibit padi terendam banjir.

"Resiko petani daerah dataran rendah, jika hujan berkepanjangan berpeluangan banjir sedangkan memasuki musim kemarau sering mangalami kekurangan air, sehingga tanaman padi gagal panen," katanya.

Dia menjelaskan, menjadi petani di pesisir seperti ini harus jeli melihat situasi alam menghadapi musim tanam. Meski harus mundur warga bisa memetik hasil, sehingga dapat menutupi kebutuhan hidup, tapi jika gagal panen akan rugi modal usaha dan tenaga.

Semenatara itu Kepala dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Ir Toto Kusmanto mengatakan, petani di dataran rendah harus memperhatikan kondisi alam menghadapi musim tanam, selain harus jeli terhadap serangan berbagai hama.

"Musim tanam mundur, tapi yang penting petani terhindar dari ancaman gagal panen seperti kekeringan, kebanjiran, serangan hama wereng coklat, kupu-kupu putih, keong mas. Jika mereka mampu mengatasi panen bisa tercapai maksimal," katanya.

Selain menanam padi, peluang mengolah lahan pertanian di dataran rendah seperti Kabupaten Indramyu masih cukup potensial. Bisa saja petani mengembangkan tanaman sayuran yang saat ini tembus pasaran ekspor dan buah-buahan yang menguntungkan petani.***3***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010