Ngamprah, 11/11 (ANTARA) - Polsek Lembang mengamankan mayat laki-laki tanpa identitas yang diduga korban pembunuhan pada Kamis sekitar pukul 06.30 WIB di Kampung Cilembar Desa Cibogo Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar.

"Mayat itu ditemukan sedang tertelungkup di dalam kali Cibogo. Dan darinya polisi tidak menemukan kartu identitas korban. Makanya, identitas korban masih kita telusuri," kata Kapolsek Lembang Kompol Lukman Hakim kepada wartawan.

Dia mengatakan, pihaknya menduga mayat misterius tersebut merupakan korban penganiayaan yang diperkirakan dilakukan pada tadi malam. "Itu terlihat dari cucuran darah yang masih segar dari kedua telinga korban," tukasnya.

Dijelaskan Lukman, mayat tersebut diduga berusia 30 tahun. Saat ditemukan, jasad korban dibalut dengan kemeja lengan panjang warna coklat dan celana kain biru tua.

"Dari kepala belakang korban ditemukan bekas luka bacokan senjata tajam. Selain kelopak matanya juga memar. Sedangkan fisik korban berambut cepak dan tidak ada ciri khusus di tangan dan kaki," paparnya.

Ditegaskannya, bagi keluarga korban yang merasa kehilangan anggota keluarganya diharapkan segera mencocokan identitasnya dengan temuan mayat yang telah ditemukannya.
"Untuk penyelidikan lebih lanjut, mayat akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk diotopsi," tandasnya.

Sementara itu, menurut seorang saksi mata Iwan Kusuma, dirinya saat akan menjalankan aktivitas di pagi hari dirinya secara tak sengaja melihat sesosok mayat tengah mengambang di kali Cibogo. Sesaat itu pula dirinya langsung melaporkan penemuan mayat itu pada pihak kepolisian.

"Saya kira mayat yang ditemukan ini bukan warga kami. Karena warga tidak ada yang mengenalinya. Mungkin saja, dari daerah lain dan membuangnya di sungai ini," paparnya.

Menurutnya, dirinya sangat yakin jika mayat yang telah ditemukannya ini merupakan korban penganiayaan seseorang yang tidak senang dengan korban. Hanya saja, mengenai motif dan siapa pelakunya itu merupakan kewenangan aparat kepolisian.

"Kita sebagai warga terus terang prihatin dengan penemuan ini. Karena memperlihat jika masyarakat kita sekarang ini ternyata lebih suka menyelesaikan masalah dengan kekerasan ketimbang dialog," pungkasnya.***1***

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010