Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menerima alokasi sebanyak 32.300 dosis vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat guna menyukseskan percepatan vaksinasi di daerah itu.
"Hari ini langsung kami distribusikan sebanyak 10.540 dosis ke faskes-faskes yang menjadi lokasi vaksinasi massal," kata Wakil Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Senin.
Menurut dia, kedatangan vaksin ini sangat membantu mencukupi kebutuhan vaksin di daerah yang mulai menipis sehingga program akselerasi vaksinasi pemerintah dapat dilanjutkan kembali.
"Ini yang sebelumnya menjadi kekhawatiran daerah, termasuk kami di Kabupaten Bekasi. Semoga ke depan distribusi vaksin semakin lancar," ucapnya.
Masrikoh menyebutkan tempat penyimpanan khusus vaksin COVID-19 di UPTD Farmasi Tambun Selatan menyimpan stok vaksin sebanyak 32.830 dosis.
Dengan tambahan vaksin pada Senin ini, ketersediaan vaksin untuk warga Kabupaten Bekasi mencapai 54.590 dosis setelah 10.540 dosis terdistribusikan ke fasilitas kesehatan.
Jumlah tersebut, kata dia, mulai didistribusikan kembali pada Selasa (1/6) ke sejumlah fasilitas kesehatan guna mencukupi kebutuhan vaksin pekan ini.
"Fokus sasarannya ke warga lanjut usia, tenaga pendidik dan pelayan publik, serta warga pra-lansia. Baru dosis pertama semua yang hari ini didistribusikan, terus kita kejar untuk percepatan vaksinasi," ungkapnya.
Sementara Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia saat ini telah memiliki pasokan vaksin COVID-19 yang mencukupi setelah menerima delapan juta dosis tambahan vaksin Sinovac hari ini.
Dengan kedatangan ini total vaksin yang telah diterima Indonesia berjumlah 92.910.500 dosis dengan 81,5 juta di antaranya berbentuk bahan baku.
"Distribusi vaksin sudah dilakukan, tinggal koordinasi saja karena sudah langsung dikirim ke kota dan kabupaten tujuan," ucapnya.
Terkait masih minimnya kontribusi perusahaan dalam pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) di Kabupaten Bekasi, Nadia beranggapan hal tersebut bergantung pada kemampuan finansial perusahaan.
"Vaksinasi Gotong Royong adalah pilihan jadi bukan kewajiban. Tetap perketat prokes selama perusahaan belum ikut vaksinasi, bagi yang sudah juga jangan abaikan prokes," kata dia.
Baca juga: Total 10.631.835 orang Indonesia telah mendapat vaksinasi COVID-19 lengkap
Baca juga: Nadiem catat 1,54 juta pendidik-tenaga kependidikan telah divaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Hari ini langsung kami distribusikan sebanyak 10.540 dosis ke faskes-faskes yang menjadi lokasi vaksinasi massal," kata Wakil Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Senin.
Menurut dia, kedatangan vaksin ini sangat membantu mencukupi kebutuhan vaksin di daerah yang mulai menipis sehingga program akselerasi vaksinasi pemerintah dapat dilanjutkan kembali.
"Ini yang sebelumnya menjadi kekhawatiran daerah, termasuk kami di Kabupaten Bekasi. Semoga ke depan distribusi vaksin semakin lancar," ucapnya.
Masrikoh menyebutkan tempat penyimpanan khusus vaksin COVID-19 di UPTD Farmasi Tambun Selatan menyimpan stok vaksin sebanyak 32.830 dosis.
Dengan tambahan vaksin pada Senin ini, ketersediaan vaksin untuk warga Kabupaten Bekasi mencapai 54.590 dosis setelah 10.540 dosis terdistribusikan ke fasilitas kesehatan.
Jumlah tersebut, kata dia, mulai didistribusikan kembali pada Selasa (1/6) ke sejumlah fasilitas kesehatan guna mencukupi kebutuhan vaksin pekan ini.
"Fokus sasarannya ke warga lanjut usia, tenaga pendidik dan pelayan publik, serta warga pra-lansia. Baru dosis pertama semua yang hari ini didistribusikan, terus kita kejar untuk percepatan vaksinasi," ungkapnya.
Sementara Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia saat ini telah memiliki pasokan vaksin COVID-19 yang mencukupi setelah menerima delapan juta dosis tambahan vaksin Sinovac hari ini.
Dengan kedatangan ini total vaksin yang telah diterima Indonesia berjumlah 92.910.500 dosis dengan 81,5 juta di antaranya berbentuk bahan baku.
"Distribusi vaksin sudah dilakukan, tinggal koordinasi saja karena sudah langsung dikirim ke kota dan kabupaten tujuan," ucapnya.
Terkait masih minimnya kontribusi perusahaan dalam pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) di Kabupaten Bekasi, Nadia beranggapan hal tersebut bergantung pada kemampuan finansial perusahaan.
"Vaksinasi Gotong Royong adalah pilihan jadi bukan kewajiban. Tetap perketat prokes selama perusahaan belum ikut vaksinasi, bagi yang sudah juga jangan abaikan prokes," kata dia.
Baca juga: Total 10.631.835 orang Indonesia telah mendapat vaksinasi COVID-19 lengkap
Baca juga: Nadiem catat 1,54 juta pendidik-tenaga kependidikan telah divaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021