Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah jelang rilis kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
IHSG ditutup melemah 73,81 poin atau 1,27 persen ke posisi 5.760,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,63 poin atau 1,57 persen ke posisi 854,76.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardhiastama di Jakarta, Rabu, mengatakan, pergerakan pasar saham Asia berfluktuasi seiringan dengan rilis data ekonomi negara Asia yang masih berada di bawah ekspektasi pelaku pasar.
"Pergerakan nilai tukar negara emerging juga mengalami tekanan menjelang rilis kebijakan The Fed pada hari Rabu. Meningkatnya tekanan inflasi di Amerika Serikat telah meningkatkan spekulasi investor bahwa Fed kemungkinan dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi selama ini," ujar Okie.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati penurunan proyeksi Morgan Stanley terhadap outlook pertumbuhan Indonesia pada 2021. Morgan Stanley merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 6,2 persen.
Proyeksi Morgan Stanley mempertimbangkan faktor vaksinasi dan kekhawatiran lonjakan kasus COVID-19 pasca-Lebaran sehingga konsumsi yang menjadi fokus utama pemulihan ekonomi bisa terkoreksi.
"Selain itu realisasi anggaran serapan PEN yang masih rendah dinilai dapat menjadi penghambat pemulihan ekonomi pada tahun ini," kata Okie.
Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga akhir perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor barang baku paling dalam yaitu minus 2,66 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer masing-masing minus 1,47 persen dan minus 1,43 persen.
Sedangkan empat sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 7,1 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor perindustrian masing-masing 1,34 persen dan 0,1 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp281,78 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.042.260 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,1 miliar lembar saham senilai Rp10,01 triliun. Sebanyak 157 saham naik, 332 saham menurun, dan 143 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 362,39 poin atau 1,28 persen ke 28.044,45, Indeks Hang Seng turun 18,05 poin atau 0,51 persen ke 3.510,96, dan Indeks Straits Times terkoreksi 37,15 poin atau 1,18 persen ke 3.105,48.
Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka melemah 17,26 poin
Baca juga: IHSG BEI terkoreksi seiring pelemahan bursa global
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat tipis ikuti pergerakan bursa saham kawasan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
IHSG ditutup melemah 73,81 poin atau 1,27 persen ke posisi 5.760,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,63 poin atau 1,57 persen ke posisi 854,76.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardhiastama di Jakarta, Rabu, mengatakan, pergerakan pasar saham Asia berfluktuasi seiringan dengan rilis data ekonomi negara Asia yang masih berada di bawah ekspektasi pelaku pasar.
"Pergerakan nilai tukar negara emerging juga mengalami tekanan menjelang rilis kebijakan The Fed pada hari Rabu. Meningkatnya tekanan inflasi di Amerika Serikat telah meningkatkan spekulasi investor bahwa Fed kemungkinan dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi selama ini," ujar Okie.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati penurunan proyeksi Morgan Stanley terhadap outlook pertumbuhan Indonesia pada 2021. Morgan Stanley merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 6,2 persen.
Proyeksi Morgan Stanley mempertimbangkan faktor vaksinasi dan kekhawatiran lonjakan kasus COVID-19 pasca-Lebaran sehingga konsumsi yang menjadi fokus utama pemulihan ekonomi bisa terkoreksi.
"Selain itu realisasi anggaran serapan PEN yang masih rendah dinilai dapat menjadi penghambat pemulihan ekonomi pada tahun ini," kata Okie.
Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga akhir perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor barang baku paling dalam yaitu minus 2,66 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer masing-masing minus 1,47 persen dan minus 1,43 persen.
Sedangkan empat sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 7,1 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor perindustrian masing-masing 1,34 persen dan 0,1 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp281,78 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.042.260 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,1 miliar lembar saham senilai Rp10,01 triliun. Sebanyak 157 saham naik, 332 saham menurun, dan 143 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 362,39 poin atau 1,28 persen ke 28.044,45, Indeks Hang Seng turun 18,05 poin atau 0,51 persen ke 3.510,96, dan Indeks Straits Times terkoreksi 37,15 poin atau 1,18 persen ke 3.105,48.
Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka melemah 17,26 poin
Baca juga: IHSG BEI terkoreksi seiring pelemahan bursa global
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat tipis ikuti pergerakan bursa saham kawasan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021