Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono menginstruksikan seluruh jajarannya memperketat pengawasan untuk menghadapi puncak arus balik Lebaran 2021 yang diprediksi terjadi akhir pekan ini.
"Puncak arus balik diprediksi mulai Sabtu ini sampai besok (Minggu, Red) karena Senin (17/5) masyarakat mulai masuk kerja," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono dalam keterangan tertulis diterima Sabtu.
Istiono menyebutkan, prediksi ada 1,5 juta pemudik yang kembali ke wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Angka tersebut mengacu pada data Kementerian Perhubungan yang mencatat ada 1,5 juta warga Jabodetabek melakukan perjalanan di hari peniadaan mudik.
"Menurut data Kementerian Perhubungan, masyarakat yang berasal dari Jabodetabek melakukan perjalanan ke Jawa dan Sumatera. Ini yang perlu dikelola perjalanan balik ke Jabodetabek. Oleh karenanya kami antisipasi mobilisasi kendaraan roda empat dan roda dua di jalur tol maupun arteri," kata Istiono.
Upaya antisipasi yang dilakukan, selain memastikan masyarakat yang balik terbebas dari COVID-19, juga mengantisipasi arus lalu lintas selama puncak arus balik tetap lancar.
Langkah-langkah yang dilakukan seperti mengalihkan arus lalu lintas untuk kendaraan bersumbu tiga ke jalur arteri. Pengalihan berlaku mulai siang ini.
"Untuk truk sumbu tiga ke atas yang melalui jalan tol perlu dilakukan diskresi kepolisian pengalihan truk sumbu tiga ke atas melalui jalur arteri atau non-tol mulai dari Semarang sampai Jakarta," katanya.
Selain itu, Korlantas bersama Satgas COVID-19 juga menyiapkan 109 titik 'check point' untuk memeriksa seluruh pengendara yang memasuki wilayah Jabodetabek. Semua pengendara harus membawa surat keterangan hasil 'swab antigen' atau PCR swab test negatif.
Bagi masyarakat yang tidak membawa surat bebas COVID-19, akan dilakukan tes acak di lokasi yang ditentukan.
"Polri bersama satgas COVID-19 nasional dan daerah telah menyiapkan 109 titik 'check point', 26 di 'rest area' dan gate toll dan 83 di titik jalur arteri jalan nasional, dari Jawa dan Sumatera menuju Jakarta dengan melaksanakan kegiatan tes cepat antigen secara acak yang dilaksanakan mulai hari ini," ujar Istiono.
Kakorlantas menambahkan, arus balik dari wilayah Sumatera menjadi fokus titik 'check point', karena kasus positif COVID-19 di wilayah Sumatera sedang mengalami kenaikan.
"Untuk wilayah Sumatera (Aceh sampai Lampung) merupakan wilayah atensi COVID-19, oleh karenanya sebelum melakukan penyeberangan harus dilengkapi surat bebas COVID-19," kata Istiono.
Apabila hasil swab antigen acak yang dilakukan menunjukkan positif akan dirujuk ke rumah sakit terdekat guna penanganan lebih lanjut.
Selain fokus pada pengaturan arus lalu lintas dan pencegahan COVID-19 pada momen arus balik, Kakorlantas meminta seluruh jajarannya untuk melakukan pengawasan serta berkoordinasi dengan instansi terkait. Petugas di lapangan diminta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat apabila menghadapi dinamika di lapangan, seperti kemacetan, atau pengemudi berupaya menerobos penyekatan dan lain sebagainya.
"Terus dilakukan pengawasan dan pengendalian terus-menerus serta koordinasi dengan instansi terkait untuk antisipasi dinamika di lapangan yang setiap saat bisa berubah," kata Istiono.
Baca juga: 849 orang masuki wilayah Jabodetabek jalani tes antigen
Baca juga: Kakorlantas klaim jumlah pemudik turun drastis karena penyekatan efektif
Baca juga: Kakorlantas: 70.000 kendaraan diputar balik terindikasi mudik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Puncak arus balik diprediksi mulai Sabtu ini sampai besok (Minggu, Red) karena Senin (17/5) masyarakat mulai masuk kerja," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono dalam keterangan tertulis diterima Sabtu.
Istiono menyebutkan, prediksi ada 1,5 juta pemudik yang kembali ke wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Angka tersebut mengacu pada data Kementerian Perhubungan yang mencatat ada 1,5 juta warga Jabodetabek melakukan perjalanan di hari peniadaan mudik.
"Menurut data Kementerian Perhubungan, masyarakat yang berasal dari Jabodetabek melakukan perjalanan ke Jawa dan Sumatera. Ini yang perlu dikelola perjalanan balik ke Jabodetabek. Oleh karenanya kami antisipasi mobilisasi kendaraan roda empat dan roda dua di jalur tol maupun arteri," kata Istiono.
Upaya antisipasi yang dilakukan, selain memastikan masyarakat yang balik terbebas dari COVID-19, juga mengantisipasi arus lalu lintas selama puncak arus balik tetap lancar.
Langkah-langkah yang dilakukan seperti mengalihkan arus lalu lintas untuk kendaraan bersumbu tiga ke jalur arteri. Pengalihan berlaku mulai siang ini.
"Untuk truk sumbu tiga ke atas yang melalui jalan tol perlu dilakukan diskresi kepolisian pengalihan truk sumbu tiga ke atas melalui jalur arteri atau non-tol mulai dari Semarang sampai Jakarta," katanya.
Selain itu, Korlantas bersama Satgas COVID-19 juga menyiapkan 109 titik 'check point' untuk memeriksa seluruh pengendara yang memasuki wilayah Jabodetabek. Semua pengendara harus membawa surat keterangan hasil 'swab antigen' atau PCR swab test negatif.
Bagi masyarakat yang tidak membawa surat bebas COVID-19, akan dilakukan tes acak di lokasi yang ditentukan.
"Polri bersama satgas COVID-19 nasional dan daerah telah menyiapkan 109 titik 'check point', 26 di 'rest area' dan gate toll dan 83 di titik jalur arteri jalan nasional, dari Jawa dan Sumatera menuju Jakarta dengan melaksanakan kegiatan tes cepat antigen secara acak yang dilaksanakan mulai hari ini," ujar Istiono.
Kakorlantas menambahkan, arus balik dari wilayah Sumatera menjadi fokus titik 'check point', karena kasus positif COVID-19 di wilayah Sumatera sedang mengalami kenaikan.
"Untuk wilayah Sumatera (Aceh sampai Lampung) merupakan wilayah atensi COVID-19, oleh karenanya sebelum melakukan penyeberangan harus dilengkapi surat bebas COVID-19," kata Istiono.
Apabila hasil swab antigen acak yang dilakukan menunjukkan positif akan dirujuk ke rumah sakit terdekat guna penanganan lebih lanjut.
Selain fokus pada pengaturan arus lalu lintas dan pencegahan COVID-19 pada momen arus balik, Kakorlantas meminta seluruh jajarannya untuk melakukan pengawasan serta berkoordinasi dengan instansi terkait. Petugas di lapangan diminta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat apabila menghadapi dinamika di lapangan, seperti kemacetan, atau pengemudi berupaya menerobos penyekatan dan lain sebagainya.
"Terus dilakukan pengawasan dan pengendalian terus-menerus serta koordinasi dengan instansi terkait untuk antisipasi dinamika di lapangan yang setiap saat bisa berubah," kata Istiono.
Baca juga: 849 orang masuki wilayah Jabodetabek jalani tes antigen
Baca juga: Kakorlantas klaim jumlah pemudik turun drastis karena penyekatan efektif
Baca juga: Kakorlantas: 70.000 kendaraan diputar balik terindikasi mudik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021