Para pedagang bunga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku pada momentum Lebaran 1442 H ini, omzet penjualan terus mengalami penurunan, karena sedikitnya warga yang berziarah kubur.

"Sekarang ini jualan lagi sepi, tidak seperti sebelum pandemi," kata seorang pedagang bunga di TPU RK Karangmalang, Indramayu Jupri di Indramayu, Jumat.

Menurutnya adanya larangan mudik dari pemerintah juga berpengaruh, pasalnya warga yang di luar daerah tidak bisa berziarah ke makam.

Ia mengatakan sebelum pandemi COVID-19 terjadi, dirinya bisa mengantongi jutaan rupiah dari hasil menjual bunga untuk menyekar, namun dua kali Lebaran, omzet terus menurun.

"Kalau sebelum pandemi jualan bisa banyak, sekarang masih menumpuk stoknya, padahal saya berharap hari kedua dan ketiga banyak peziarah, tapi sekarang sangat sepi," tuturnya.

Jupri yang mengaku berjualan bunga sejak kecil, sangat tahu persis kapan ia dan pedagang lain akan meraup keuntungan, tapi untuk sekarang tidak bisa dijadikan patokan.

"Biasanya sekarang ini peziarah dari luar kota banyak yang datang, tapi karena ada larangan mudik jadi sepi," ujarnya.

Pedagang lain Nunung juga mengaku hal yang sama, di mana pada Lebaran tahun ini juga masih sama seperti setahun sebelumnya, karena peziarah semakin sedikit.

"Sudah dua kali lebaran tidak bisa mendapatkan keuntungan yang banyak," katanya.

Meskipun tidak untung banyak, namun ia bersyukur karena di Indramayu tidak ada larangan ziarah dari pemerintah setempat.

Baca juga: Dedi Mulyadi nilai kebijakan larangan ziarah kubur membingungkan

Baca juga: Kota Bogor larang sementara ziarah kubur

Baca juga: Masyarakat Garut dilarang ziarah kubur saat Lebaran 1442 H

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021