Tim Hisab Rukyat Papua untuk menentukan Idul Fitri 1442 Hijriah tidak berhasil melihat hilal awal bulan Syawal, setelah melakukan pengamatan di PLTU Holtekam, Distrik Muara Tami, Jayapura, Selasa (11/5) petang.
Baca juga: BMKG prediksi 12 Mei masih masuk bulan Ramadhan
Baca juga: BMKG pantau hilal awal Syawal 1442 H selama dua hari
Baca juga: Sidang isbat penentuan awal Syawal 1442 H digelar 11 Mei 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Setelah tim melakukan pengamatan dan pemantauan di PLTU Holtekam, Distrik Muara Tami, Jayapura hingga pukul 17.33 WIT, hilal tidak terlihat akibat tertutup awan tebal," kata Kabid Haji dan Bimas Islam Kemenag Papua, Musa Narwawan kepada ANTARA di Jayapura, Selasa malam.
Diakuinya bahwa ketinggian hilal minus lima derajat sehingga tidak terlihat akibat tertutup awan.
Tim yang terdiri atas berbagai instansi, termasuk dari BMKG dan MUI Papua, melakukan pengamatan yang diawali pemasangan alat sejak pukul 16.30 WIT.
Dengan tidak terlihatnya hilal itu, kata Musa Narwawan, maka hasilnya dilaporkan ke Jakarta yang akan dilanjutkan dengan sidang isbat untuk menentukan tibanya Idul Fitri 1422 Hijriah.
Sementara itu dari pemantauan di lokasi, tampak pusat-pusat perbelanjaan dipenuhi pengunjung yang membeli berbagai keperluan menjelang Lebaran atau Idul Fitri1442 Hijriah.
Selain itu, pasar tradisional juga tampak dipenuhi para penjual daging sapi dadakan karena pada hari-hari biasa hanya ada satu atau dua penjual daging sapi.
"Memang saya biasanya menjual berbagai hasil pertanian, namun menjelang Lebaran beralih menjual daging sapi," kata Amir, yang menggelar dagangannya di Pasar Hamadi, Jayapura.
Baca juga: BMKG prediksi 12 Mei masih masuk bulan Ramadhan
Baca juga: BMKG pantau hilal awal Syawal 1442 H selama dua hari
Baca juga: Sidang isbat penentuan awal Syawal 1442 H digelar 11 Mei 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021