Kepala Polres Bogor, AKBP Harun meminta warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk tidak mudik agar tak terjadi lonjakan kasus penularan COVID-19 seperti di negara India.

"Setelah melihat fenomena di India, kita langsung antisipasi. Kita koordinasi dengan semua pihak terkait," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Senin.

Ia berharap, masyarakat tidak dulu melaksanakan tradisi mudik atau pulang kampung karena khawatir berakibat pada melonjaknya jumlah kasus COVID-19, seperti lonjakan di India usai jutaan warganya melaksanakan tradisi mandi di Sungai Gangga.

"Kita selalu ingatkan kepada masyarakat bahwa COVID-19 masih ada. Di bulan puasa ini juga ada beberapa budaya ngabuburit, malamnya ngumpul-ngumpul, ini terus kita awasi jangan sampai terjadi kerumunan dan kelalaian yang dapat meningkatkan kembali kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor," terang Harun.

Demi mengantisipasi mudik, Polres Bogor bersama Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor melakukan penyekatan kendaraan di delapan titik.

Delapan titik penyekatan tersebut dilakukan di Jasinga perbatasan dengan Lebak, di Parungpanjang perbatasan dengan Tangerang, di Parung perbatasan dengan Depok, di Gunungputri perbatasan dengan Bekasi, di Cileungsi perbatasan dengan Bekasi, di Cibinong perbatasan dengan Depok, di Cigombong perbatasan dengan Sukabumi, serta di Simpang Gadog dari arah Jakarta.

Sementara, Bupati Bogor, Ade Yasin mengimbau masyarakat tetap waspada saat jumlah kasus harian penularan COVID-19 di wilayahnya mulai melandai.

"Kita harus tetap waspada, menjelang bulan Ramadhan sudah kita diskusikan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), untuk mengantisipasi pergerakan masyarakat," kata Ade Yasin.

Menurutnya, melandainya kasus penularan COVID-19 dilihat dari menurunnya angka okupansi rumah sakit. Kemudian menurunnya jumlah kasus harian COVID-19 yang semula rata-rata 90 kasus per hari, kini turun menjadi 70 kasus hingga 60 kasus per hari.

"Selanjutnya, di pusat isolasi seperti di Cibogo dan Kemang pun sudah kosong, dan di rumah sakit juga sekarang kasusnya di bawah 20 persen," terang Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Baca juga: Tamil Nadu India umumkan penguncian saat kasus kematian harian capai rekor

Baca juga: Ilmuwan Inggris mengakui varian baru virus corona India mengkhawatirkan

Baca juga: India kembali catat rekor: 412.262 kasus & 3.980 kematian COVID

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021