Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Jawa Barat melakukan mitigasi untuk penyebaran COVID-19 untuk klaster pertemuan di RW 04 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, dengan melakukan penelusuran dan testing dengan pemeriksaan tes usap antigen.
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita di Depok, Jumat, mengatakan mitigasi sudah dilakukan sejak April saat dinyatakan kasus pertama dengan diagnosa positif. Kemudian, Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 setempat diarahkan untuk membantu melakukan penelusuran dan testing dan mengimbau kontak erat untuk melakukan usapan.
"Kasus ini sudah didiagnosa positif usai pertemuan RW 04 per tanggal 12 April, dan sudah ditelusuri," ujarnya.
Penelusuran melalui puskesmas dan lintas sektor setempat dengan turun langsung ke lingkungan RW. Penelusuran terakhir dilakukan pada Sabtu (01/05).
Menurut Novarita, kini sudah ada warga yang dinyatakan sembuh dalam kluster tersebut. Namun, pihaknya akan terus melakukan penelusuran agar penyebarannya tidak semakin meluas ke masyarakat.
"Alhamdulillah, sudah ada yang sembuh. Kami akan terus lakukan pemeriksaan bagi yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif," ujarnya.
Novarita kembali mengingatkan kepada masyarakat di Kota Depok untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam berkegiatan dan mengurangi kegiatan yang mengumpulkan banyak orang di masa pandemi, kecuali kegiatan penting dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Itu dilakukan sebagai upaya dalam mencegah penyebaran COVID-19.
"Hindari kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Sebaiknya tetap berada di rumah untuk menekan penyebaran COVID-19," katanya.
Sebelumnya ada 26 orang yang positif COVID-19 setelah melakukan pertemuan. Semula yang ditemukan positif COVID-19 sebanyak 10 orang, dan berkembang menjadi 26 orang.
Baca juga: Depok berlakukan SDKM selama larangan mudik
Baca juga: Wali Kota Depok ajak warga saling menguatkan hadapi pandemi COVID-19
Baca juga: Dinkes Depok dan RSUI jalin kerja sama tangani COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita di Depok, Jumat, mengatakan mitigasi sudah dilakukan sejak April saat dinyatakan kasus pertama dengan diagnosa positif. Kemudian, Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 setempat diarahkan untuk membantu melakukan penelusuran dan testing dan mengimbau kontak erat untuk melakukan usapan.
"Kasus ini sudah didiagnosa positif usai pertemuan RW 04 per tanggal 12 April, dan sudah ditelusuri," ujarnya.
Penelusuran melalui puskesmas dan lintas sektor setempat dengan turun langsung ke lingkungan RW. Penelusuran terakhir dilakukan pada Sabtu (01/05).
Menurut Novarita, kini sudah ada warga yang dinyatakan sembuh dalam kluster tersebut. Namun, pihaknya akan terus melakukan penelusuran agar penyebarannya tidak semakin meluas ke masyarakat.
"Alhamdulillah, sudah ada yang sembuh. Kami akan terus lakukan pemeriksaan bagi yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif," ujarnya.
Novarita kembali mengingatkan kepada masyarakat di Kota Depok untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam berkegiatan dan mengurangi kegiatan yang mengumpulkan banyak orang di masa pandemi, kecuali kegiatan penting dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Itu dilakukan sebagai upaya dalam mencegah penyebaran COVID-19.
"Hindari kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Sebaiknya tetap berada di rumah untuk menekan penyebaran COVID-19," katanya.
Sebelumnya ada 26 orang yang positif COVID-19 setelah melakukan pertemuan. Semula yang ditemukan positif COVID-19 sebanyak 10 orang, dan berkembang menjadi 26 orang.
Baca juga: Depok berlakukan SDKM selama larangan mudik
Baca juga: Wali Kota Depok ajak warga saling menguatkan hadapi pandemi COVID-19
Baca juga: Dinkes Depok dan RSUI jalin kerja sama tangani COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021