Bio Farma menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendistribusikan pasokan vaksin COVID-19 gelombang kedua sebanyak 3.852.000 dosis dari AstraZeneca, perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Inggris.
"Kami menunggu instruksi Kementerian Kesehatan untuk pendistribusiannya," kata Sekretaris Perusahaan Bio Farma sekaligus Juru Bicara Vaksin Bambang Heriyanto dalam keterangan tertulisnya pada Selasa.
Bio Farma pada gelombang pertama menerima pasokan 1.100.000 dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca pada 3 Maret 2021 dan telah mendistribusikan pasokan vaksin itu ke daerah-daerah.
Pada gelombang kedua, perusahaan negara itu menerima pasokan 3.852.000 dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca yang dikemas dalam 38.520 dus.
"Setelah kami menerima vaksin COVID-19 dari AstraZeneca gelombang kedua ini, kami akan menyimpannya di tempat khusus dengan suhu yang tetap terjaga antara dua hingga delapan derajat Celsius, dan akan dilakukan pemeriksaan dokumen di internal kami," kata Bambang.
Bio Farma hingga hingga Selasa total telah menerima vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca sebanyak 4.965.600 dosis.
Setelah kedatangan pasokan vaksin AstraZeneca gelombang kedua, pemerintah Indonesia total sudah menerima pasokan 67.465.600 dosis vaksin COVID-19.
Pemerintah Indonesia memperoleh pasokan vaksin AstraZeneca melalui skema kerja sama multilateral dengan COVAX, CEPI, GAVI, UNICEF, dan WHO.
Menteri Luar Negeri RI Retno L Marsudi mengatakan, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di dalam negeri sambil memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.
"Sejak awal pandemi dan sampai sekarang, pemerintah Indonesia mengupayakan ketersediaan vaksin bagi kebutuhan dalam negeri, sambil terus memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara," katanya.
Baca juga: Personel gabungan kawal kedatangan vaksin AstraZeneca hingga ke Bandung
Baca juga: Regulator catat kasus pembekuan darah vaksin AstraZeneca bertambah jadi 168
Baca juga: Masyarakat Indonesia diminta waspadai kemunculan gelombang baru COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami menunggu instruksi Kementerian Kesehatan untuk pendistribusiannya," kata Sekretaris Perusahaan Bio Farma sekaligus Juru Bicara Vaksin Bambang Heriyanto dalam keterangan tertulisnya pada Selasa.
Bio Farma pada gelombang pertama menerima pasokan 1.100.000 dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca pada 3 Maret 2021 dan telah mendistribusikan pasokan vaksin itu ke daerah-daerah.
Pada gelombang kedua, perusahaan negara itu menerima pasokan 3.852.000 dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca yang dikemas dalam 38.520 dus.
"Setelah kami menerima vaksin COVID-19 dari AstraZeneca gelombang kedua ini, kami akan menyimpannya di tempat khusus dengan suhu yang tetap terjaga antara dua hingga delapan derajat Celsius, dan akan dilakukan pemeriksaan dokumen di internal kami," kata Bambang.
Bio Farma hingga hingga Selasa total telah menerima vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca sebanyak 4.965.600 dosis.
Setelah kedatangan pasokan vaksin AstraZeneca gelombang kedua, pemerintah Indonesia total sudah menerima pasokan 67.465.600 dosis vaksin COVID-19.
Pemerintah Indonesia memperoleh pasokan vaksin AstraZeneca melalui skema kerja sama multilateral dengan COVAX, CEPI, GAVI, UNICEF, dan WHO.
Menteri Luar Negeri RI Retno L Marsudi mengatakan, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di dalam negeri sambil memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.
"Sejak awal pandemi dan sampai sekarang, pemerintah Indonesia mengupayakan ketersediaan vaksin bagi kebutuhan dalam negeri, sambil terus memperjuangkan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara," katanya.
Baca juga: Personel gabungan kawal kedatangan vaksin AstraZeneca hingga ke Bandung
Baca juga: Regulator catat kasus pembekuan darah vaksin AstraZeneca bertambah jadi 168
Baca juga: Masyarakat Indonesia diminta waspadai kemunculan gelombang baru COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021