Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan Indonesia berada di posisi sembilan besar negara yang merealisasikan vaksinasi terbanyak dan empat besar negara dalam hal penyuntikan yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin.
“Indonesia berada di posisi sembilan besar dunia dan termasuk empat besar dunia dalam hal penyuntikan yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin,” kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menko Airlangga mengatakan akselerasi pendistribusian vaksin COVID-19 di Indonesia hingga 13 April 2021 telah mencapai 15,6 juta dosis yang telah disuntikkan kepada masyarakat.
Selain itu, menurut Menko Airlangga, perkembangan COVID-19 di Indonesia relatif lebih baik dibandingkan global akibat dari penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tingkat mikro.
“Kebijakan PPKM skala mikro terbukti efektif karena jumlah kasus baru terkonfirmasi COVID-19 menunjukkan tren penurunan kasus hampir di semua provinsi termasuk DKI Jakarta,” ujar Menko Airlangga.
Ia menjelaskan tren persentase kasus aktif di Indonesia saat ini berada pada 6,9 persen yang berarti lebih rendah dari global yaitu masih 17,36 persen.
Kemudian, tren presentase kesembuhan di Indonesia yang mencapai 90,4 persen juga lebih tinggi dari tren kesembuhan global yang berada pada 80,46 persen.
Menko Airlangga menuturkan perbaikan penanganan pandemi ini telah berimplikasi pada kondisi perekonomian nasional yang sudah mulai pulih termasuk di sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) seperti industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.
Sementara beberapa sektor lain juga masih mampu bertahan dan tumbuh signifikan seperti sektor informasi dan komunikasi (infokom), kesehatan, pertanian, dan jasa pendidikan.
“Sektor kesehatan, infokom, keuangan, pendidikan dan real estat menjadi penopang di Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah sendiri melihat jenis pengangguran meningkat juga di Jakarta,” ujar Menko Airlangga.
Tak hanya itu, ia menyatakan peningkatan pengangguran di Indonesia juga sedang ditangani pemerintah melalui Program Kartu Prakerja yang telah mencapai gelombang ke-16 dengan total penerima kumulatif lebih dari 8,2 juta orang dengan total sepanjang 2020 sebesar Rp13,39 triliun. Sedangkan pada 2021 telah mencapai Rp786 miliar.
“Di Provinsi DKI Jakarta terdapat sebanyak 285 ribu orang penerima Kartu Prakerja yang tersebar di lima kota dan satu kabupaten. Insentif sebesar Rp107 miliar telah disalurkan kepada peserta tersebut,” kata Menko Airlangga.
Selanjutnya ia menyebutkan untuk Peraturan Presiden Nomor 109/2020 tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) memiliki 201 Proyek dan 10 Program dengan total nilai investasi Rp4.817,7 triliun, termasuk PSN yang mendukung infrastruktur Provinsi DKI Jakarta meliputi jalan, transportasi, sumber daya air atau pengendali banjir, air minum dan sanitasi, serta perumahan.
Baca juga: Total 10,37 juta orang telah jalani vaksinasi COVID-19
Baca juga: Kota Bogor prioritaskan vaksinasi guru menjelang PTM
Baca juga: Selama bulan puasa 5.000 lansia dan guru jalani vaksinasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
“Indonesia berada di posisi sembilan besar dunia dan termasuk empat besar dunia dalam hal penyuntikan yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin,” kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menko Airlangga mengatakan akselerasi pendistribusian vaksin COVID-19 di Indonesia hingga 13 April 2021 telah mencapai 15,6 juta dosis yang telah disuntikkan kepada masyarakat.
Selain itu, menurut Menko Airlangga, perkembangan COVID-19 di Indonesia relatif lebih baik dibandingkan global akibat dari penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tingkat mikro.
“Kebijakan PPKM skala mikro terbukti efektif karena jumlah kasus baru terkonfirmasi COVID-19 menunjukkan tren penurunan kasus hampir di semua provinsi termasuk DKI Jakarta,” ujar Menko Airlangga.
Ia menjelaskan tren persentase kasus aktif di Indonesia saat ini berada pada 6,9 persen yang berarti lebih rendah dari global yaitu masih 17,36 persen.
Kemudian, tren presentase kesembuhan di Indonesia yang mencapai 90,4 persen juga lebih tinggi dari tren kesembuhan global yang berada pada 80,46 persen.
Menko Airlangga menuturkan perbaikan penanganan pandemi ini telah berimplikasi pada kondisi perekonomian nasional yang sudah mulai pulih termasuk di sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) seperti industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.
Sementara beberapa sektor lain juga masih mampu bertahan dan tumbuh signifikan seperti sektor informasi dan komunikasi (infokom), kesehatan, pertanian, dan jasa pendidikan.
“Sektor kesehatan, infokom, keuangan, pendidikan dan real estat menjadi penopang di Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah sendiri melihat jenis pengangguran meningkat juga di Jakarta,” ujar Menko Airlangga.
Tak hanya itu, ia menyatakan peningkatan pengangguran di Indonesia juga sedang ditangani pemerintah melalui Program Kartu Prakerja yang telah mencapai gelombang ke-16 dengan total penerima kumulatif lebih dari 8,2 juta orang dengan total sepanjang 2020 sebesar Rp13,39 triliun. Sedangkan pada 2021 telah mencapai Rp786 miliar.
“Di Provinsi DKI Jakarta terdapat sebanyak 285 ribu orang penerima Kartu Prakerja yang tersebar di lima kota dan satu kabupaten. Insentif sebesar Rp107 miliar telah disalurkan kepada peserta tersebut,” kata Menko Airlangga.
Selanjutnya ia menyebutkan untuk Peraturan Presiden Nomor 109/2020 tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) memiliki 201 Proyek dan 10 Program dengan total nilai investasi Rp4.817,7 triliun, termasuk PSN yang mendukung infrastruktur Provinsi DKI Jakarta meliputi jalan, transportasi, sumber daya air atau pengendali banjir, air minum dan sanitasi, serta perumahan.
Baca juga: Total 10,37 juta orang telah jalani vaksinasi COVID-19
Baca juga: Kota Bogor prioritaskan vaksinasi guru menjelang PTM
Baca juga: Selama bulan puasa 5.000 lansia dan guru jalani vaksinasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021