Iran menyalahkan musuh bebuyutan regionalnya, Israel, atas insiden di situs nuklir Natanz pada Minggu (11/4) dan akan membalas dendam, kata Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif yang dikutip TV pemerintah pada hari Senin.

Otoritas Iran menggambarkan insiden sehari sebelumnya sebagai tindakan "terorisme nuklir" dan mengatakan Teheran berhak untuk mengambil tindakan terhadap para pelakunya.
"Zionis ingin membalas dendam karena kemajuan kami dalam cara mencabut sanksi ... mereka secara terbuka mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan ini. Tapi kami akan membalas dendam," kata Zarif seperti dikutip.

Beberapa media Israel mengutip sumber-sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa layanan mata-mata Mossad negara itu berhasil melakukan operasi sabotase di situs Natanz, berpotensi menghentikan pekerjaan pengayaan di sana selama berbulan-bulan.

Israel belum secara resmi mengomentari insiden tersebut.

Situs pengayaan uranium Natanz, sebagian besar berada di bawah tanah, adalah salah satu dari beberapa fasilitas Iran yang dipantau oleh inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Baca juga: Iran produksi uranium yang diperkaya lebih cepat dari yang ditetapkan UU

Baca juga: Angkatan Laut Iran dan Rusia gelar latihan militer gabungan di Samudera India



Sumber : Reuters

 

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021