Mendengar kata Tenjo, bagi masyarakat pinggiran Jakarta, khususnya Kabupaten Bogor sudah tak asing karena kata itu representasi dari nama salah satu kecamatan dari wilayah ini.
Salah satu yang paling populer di masyarakat tentang asal usul Kecamatan Tenjo adalah kata Tenjo yang artinya adalah lihat. Konon, terdapat sebuah pohon yang menjulang tinggi di kawasan itu, yang tingginya di atas rata-rata pepohonan di sekitarnya.
Hal ini membuat pohon besar itu dapat dilihat dari segala penjuru arah mata angin, bahkan dari kejauhan sekalipun. Karena pohonnya sangat mencolok, orang-orang sering menunjuk pohon itu sambil berseru “Tenjo!” alias “Lihat!”.
Saat warga bepergian ke lokasi pohon itu berada, mereka selalu berkata ingin pergi ke Tenjo. Inilah asal muasal Tenjo, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Waktu berlalu, kini Tenjo berkembang menjadi sebuah kecamatan yang menaungi sembilan desa, yakni Desa Ciomas, Desa Tapos, Desa Batok, Desa Babakan, Desa Bojong, Desa Singabraja, Desa Tenjo, Desa Cilaku dan Desa Singabangsa.
Jumlah penduduknya tak begitu banyak, hanya sekitar 74 ribu orang yang menempati wilayah dengan luas 8.580,72 hektare itu. Penduduknya rata-rata bertani, menanam padi, ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah.
Kebudayaan masyarakat Tenjo tak jauh berbeda dengan Bogor, yang kental dengan budaya Sunda. Orang-orang Tenjo terbiasa dengan wayang golek, jaipong, marawis dan pertunjukan seni Sunda lainnya. Uniknya, Tenjo juga memiliki masyarakat yang multikultur, salah satunya kental dengan budaya Tionghoa.
Perayaan Imlek dan acara-acara keagamaan Budha menjadi salah satu acara yang rutin digelar di Tenjo. Bahkan, tim barongsai dari Vihara Kesadaran Tridharma di Tenjo sering diundang untuk acara-acara universal yang digelar masyarakat Tenjo.
Dari sejarah panjang Tenjo yang unik, kini banyak pihak dari sektor swasta maupun pemerintah yang melihat potensi besar untuk pengembangan Tenjo.
Wilayah mandiri
Cita-citanya dalam waktu dekat, Tenjo akan menjadi wilayah mandiri yang berdampak secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
Itulah sebabnya kini Pemerintah Kabupaten Bogor tengah fokus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun Tenjo.
Daerah Tenjo ini memang istimewa. Secara geografis terletak di bagian barat Kabupaten Bogor dengan cuacanya masih sejuk dan kualitas udara yang bersih karena jauh dari kebisingan kota.
Letaknya berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang. Mudah dijangkau dengan berbagai tipe transportasi, termasuk kereta api karena wilayah Tenjo dilintasi kereta api Merak-Jakarta dan juga kereta rel listrik (KRL).
Potensi Tenjo terbesar adalah lahan yang luas untuk dikembangkan baik sebagai permukiman, maupun sentra industri.
Itulah sebabnya kehadiran pengembang dari sektor properti, transportasi dan pembangunan infrastruktur akan membuka jalan agar wilayah ini makin berkembang dan berkualitas.
Melihat semua potensi ini, pengembangan wilayah Tenjo menjadi daerah yang modern adalah sebuah keniscayaan.
Jika ada proyek properti dan infrastruktur berjalan mulus, masyarakat sekitar yang tadinya hanya fokus pada satu sektor pekerjaan yakni bertani, kini berpeluang untuk lebih mandiri secara ekonomi.
Pembangunan Tenjo akan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas dan tidak fokus pada satu sektor saja.
Persoalan lapangan kerja memang harus jadi perhatian serius pemerintah untuk wilayah Tenjo. Itulah sebabnya pembangunan di Tenjo menjadi urgen dan penting.
Apalagi, kawasan ini merupakan wilayah pinggiran yang masih minim lapangan kerja. Tanpa terbukanya lapangan kerja, mustahil Tenjo bisa jadi wilayah mandiri.
Selama ini tumpuan masyarakat Tenjo selama ini berbasis bercocok tanam, di luar itu perkembangan ekonomi berbasis usaha menengah kecil dan menengah (UMKM) juga mulai tumbuh pesat.
Harapannya pembangunan properti dan pembangunan kota mandiri di wilayah Tenjo akan menjadi salah satu jalan bagi kemajuan masyarakat karena pasti ada lapangan kerja baru dan Tenjo akan siap menjadi kota mandiri baru di barat Jakarta sebagai Serpong berikutnya (The Next Serpong).
Transformasi Tenjo
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin pada sebuah kesempatan mengatakan bahwa pembangunan yang baik adalah pembangunan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sekarang banyak pengembang yang sudah melirik Tenjo untuk mengembangkan proyek propertinya. Hal ini merupakan angin segar bagi masyarakat setempat karena artinya tak lama lagi Tenjo akan bertransformasi menjadi lebih modern.
"Definisi pembangunan itu, pertumbuhan dan perkembangan ke arah yang lebih baik. Dengan mengadakan yang tidak ada menjadi ada, menambah yang belum ada menjadi ada dengan pertimbangan tertentu," tuturnya.
Dengan demikian, orang-orang yang hidup di Tenjo, baik kini maupun nanti, akan diuntungkan dari segala sisi, khususnya dalam peningkatan kualitas hidup.
Bagi Burhanudin, hadirnya pihak ketiga yang bersedia melakukan pembangunan dan berinvestasi di Tenjo yang sering disebut Bumi Tegar Beriman ini merupakan upaya yang sangat tepat untuk membangun Tenjo dan masyarakatnya.
Dengan adanya pihak ketiga yang ingin membangun dan berinvestasi di Kecamatan Tenjo, pada prinsipnya pemerintah daerah menyambut baik. Selama mereka berpedoman pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Dia berharap selama pembangunan Tenjo berlangsung, masyarakat dan lingkungan mesti menjadi prioritas perhatian utama. Yang jelas semuanya harus sesuai dengan regulasi dan yang terpenting harus peduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Tenjo Nurasep mengatakan pihaknya siap memberikan dukungan penuh pada setiap pembangunan yang berdampak positif bagi masyarakat.
"Pada prinsipnya kalau ini adalah untuk arah pembangunan yang lebih baik, tentu kami akan mendukung dan mengapresiasi. Tinggal bagaimana kita melihat apakah rencana ini sesuai dengan keinginan masyarakat atau tidak," katanya.
Dia mengatakan bahwa KNPI Kecamatan Tenjo siap menjadi garda terdepan, jika memang pembangunan tersebut memberikan dampak positif yang luar biasa bagi masyarakat.
"Kita akan menjadi garda terdepan kalau memang pembangunan ini seirama dengan masyarakat. Pada intinya, kami ingin dengan adanya pembangunan ini bisa mengakomodir segala kebutuhan dan kepentingan masyarakat," katanya.
TOD
Salah satu pengembang properti yang kini tengah mengembangkan Tenjo adalah Agung Podomoro Group dengan proyek Kota Podomoro Tenjo. Sebuah kawasan yang dibangun dengan konsep kota mandiri.
Proyek properti ini didukung dengan infrastruktur yang kini juga tengah dikembangkan, yakni tol Serpong-Balaraja dan juga akses kereta komuter Jakarta - Rangkasbitung. Masyarakat di luar Tenjo yang ingin membeli hunian maupun mengembangkan usaha di sini tidak perlu khawatir lagi soal akses.
Agung Podomoro Group kini juga mengembangkan infrastruktur dasar dengan dukungan area "Transit Oriented Development" (TOD) sebagai pusat utama kota mandiri ini.
TOD adalah salah satu metode pengembangan kawasan urban yang memaksimalkan jumlah ruang hunian, kawasan bisnis dan tempat hiburan dengan jarak yang dekat dari akses transportasi umum.
Artinya seluruh aktivitas masyarakat akan lebih berpusat di sini. Kegiatan masyarakat akan mendukung pergerakan ekonomi di kawasan ini sehingga mendukung langsung pendapatan daerah Tenjo.
Tidak hanya itu, kawasan akan dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel, perkantoran, hiburan dan lainnya.
Hal itu tentunya akan memberikan dampak ikutan sangat luar biasa mulai dari penyerapan tenaga kerja yang sangat besar, peningkatan ekonomi daerah Tenjo serta kemajuan masyarakat sekitar.
Agaknya, tak salah bila Bupati Bogor Ade Yasin akhir Maret 2021 pernah mengungkapkan bahwa Tenjo akan menjadi wilayah maju karena letaknya strategis dekat dua kota besar yakni Tangerang dan DKI Jakarta.
Baca juga: Bupati Bogor sebut Tenjo akan jadi wilayah maju
Baca juga: Kecamatan Tenjo masih termasuk zona hijau COVID-19 di Kabupaten Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Salah satu yang paling populer di masyarakat tentang asal usul Kecamatan Tenjo adalah kata Tenjo yang artinya adalah lihat. Konon, terdapat sebuah pohon yang menjulang tinggi di kawasan itu, yang tingginya di atas rata-rata pepohonan di sekitarnya.
Hal ini membuat pohon besar itu dapat dilihat dari segala penjuru arah mata angin, bahkan dari kejauhan sekalipun. Karena pohonnya sangat mencolok, orang-orang sering menunjuk pohon itu sambil berseru “Tenjo!” alias “Lihat!”.
Saat warga bepergian ke lokasi pohon itu berada, mereka selalu berkata ingin pergi ke Tenjo. Inilah asal muasal Tenjo, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Waktu berlalu, kini Tenjo berkembang menjadi sebuah kecamatan yang menaungi sembilan desa, yakni Desa Ciomas, Desa Tapos, Desa Batok, Desa Babakan, Desa Bojong, Desa Singabraja, Desa Tenjo, Desa Cilaku dan Desa Singabangsa.
Jumlah penduduknya tak begitu banyak, hanya sekitar 74 ribu orang yang menempati wilayah dengan luas 8.580,72 hektare itu. Penduduknya rata-rata bertani, menanam padi, ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah.
Kebudayaan masyarakat Tenjo tak jauh berbeda dengan Bogor, yang kental dengan budaya Sunda. Orang-orang Tenjo terbiasa dengan wayang golek, jaipong, marawis dan pertunjukan seni Sunda lainnya. Uniknya, Tenjo juga memiliki masyarakat yang multikultur, salah satunya kental dengan budaya Tionghoa.
Perayaan Imlek dan acara-acara keagamaan Budha menjadi salah satu acara yang rutin digelar di Tenjo. Bahkan, tim barongsai dari Vihara Kesadaran Tridharma di Tenjo sering diundang untuk acara-acara universal yang digelar masyarakat Tenjo.
Dari sejarah panjang Tenjo yang unik, kini banyak pihak dari sektor swasta maupun pemerintah yang melihat potensi besar untuk pengembangan Tenjo.
Wilayah mandiri
Cita-citanya dalam waktu dekat, Tenjo akan menjadi wilayah mandiri yang berdampak secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
Itulah sebabnya kini Pemerintah Kabupaten Bogor tengah fokus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun Tenjo.
Daerah Tenjo ini memang istimewa. Secara geografis terletak di bagian barat Kabupaten Bogor dengan cuacanya masih sejuk dan kualitas udara yang bersih karena jauh dari kebisingan kota.
Letaknya berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang. Mudah dijangkau dengan berbagai tipe transportasi, termasuk kereta api karena wilayah Tenjo dilintasi kereta api Merak-Jakarta dan juga kereta rel listrik (KRL).
Potensi Tenjo terbesar adalah lahan yang luas untuk dikembangkan baik sebagai permukiman, maupun sentra industri.
Itulah sebabnya kehadiran pengembang dari sektor properti, transportasi dan pembangunan infrastruktur akan membuka jalan agar wilayah ini makin berkembang dan berkualitas.
Melihat semua potensi ini, pengembangan wilayah Tenjo menjadi daerah yang modern adalah sebuah keniscayaan.
Jika ada proyek properti dan infrastruktur berjalan mulus, masyarakat sekitar yang tadinya hanya fokus pada satu sektor pekerjaan yakni bertani, kini berpeluang untuk lebih mandiri secara ekonomi.
Pembangunan Tenjo akan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas dan tidak fokus pada satu sektor saja.
Persoalan lapangan kerja memang harus jadi perhatian serius pemerintah untuk wilayah Tenjo. Itulah sebabnya pembangunan di Tenjo menjadi urgen dan penting.
Apalagi, kawasan ini merupakan wilayah pinggiran yang masih minim lapangan kerja. Tanpa terbukanya lapangan kerja, mustahil Tenjo bisa jadi wilayah mandiri.
Selama ini tumpuan masyarakat Tenjo selama ini berbasis bercocok tanam, di luar itu perkembangan ekonomi berbasis usaha menengah kecil dan menengah (UMKM) juga mulai tumbuh pesat.
Harapannya pembangunan properti dan pembangunan kota mandiri di wilayah Tenjo akan menjadi salah satu jalan bagi kemajuan masyarakat karena pasti ada lapangan kerja baru dan Tenjo akan siap menjadi kota mandiri baru di barat Jakarta sebagai Serpong berikutnya (The Next Serpong).
Transformasi Tenjo
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin pada sebuah kesempatan mengatakan bahwa pembangunan yang baik adalah pembangunan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sekarang banyak pengembang yang sudah melirik Tenjo untuk mengembangkan proyek propertinya. Hal ini merupakan angin segar bagi masyarakat setempat karena artinya tak lama lagi Tenjo akan bertransformasi menjadi lebih modern.
"Definisi pembangunan itu, pertumbuhan dan perkembangan ke arah yang lebih baik. Dengan mengadakan yang tidak ada menjadi ada, menambah yang belum ada menjadi ada dengan pertimbangan tertentu," tuturnya.
Dengan demikian, orang-orang yang hidup di Tenjo, baik kini maupun nanti, akan diuntungkan dari segala sisi, khususnya dalam peningkatan kualitas hidup.
Bagi Burhanudin, hadirnya pihak ketiga yang bersedia melakukan pembangunan dan berinvestasi di Tenjo yang sering disebut Bumi Tegar Beriman ini merupakan upaya yang sangat tepat untuk membangun Tenjo dan masyarakatnya.
Dengan adanya pihak ketiga yang ingin membangun dan berinvestasi di Kecamatan Tenjo, pada prinsipnya pemerintah daerah menyambut baik. Selama mereka berpedoman pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Dia berharap selama pembangunan Tenjo berlangsung, masyarakat dan lingkungan mesti menjadi prioritas perhatian utama. Yang jelas semuanya harus sesuai dengan regulasi dan yang terpenting harus peduli terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Tenjo Nurasep mengatakan pihaknya siap memberikan dukungan penuh pada setiap pembangunan yang berdampak positif bagi masyarakat.
"Pada prinsipnya kalau ini adalah untuk arah pembangunan yang lebih baik, tentu kami akan mendukung dan mengapresiasi. Tinggal bagaimana kita melihat apakah rencana ini sesuai dengan keinginan masyarakat atau tidak," katanya.
Dia mengatakan bahwa KNPI Kecamatan Tenjo siap menjadi garda terdepan, jika memang pembangunan tersebut memberikan dampak positif yang luar biasa bagi masyarakat.
"Kita akan menjadi garda terdepan kalau memang pembangunan ini seirama dengan masyarakat. Pada intinya, kami ingin dengan adanya pembangunan ini bisa mengakomodir segala kebutuhan dan kepentingan masyarakat," katanya.
TOD
Salah satu pengembang properti yang kini tengah mengembangkan Tenjo adalah Agung Podomoro Group dengan proyek Kota Podomoro Tenjo. Sebuah kawasan yang dibangun dengan konsep kota mandiri.
Proyek properti ini didukung dengan infrastruktur yang kini juga tengah dikembangkan, yakni tol Serpong-Balaraja dan juga akses kereta komuter Jakarta - Rangkasbitung. Masyarakat di luar Tenjo yang ingin membeli hunian maupun mengembangkan usaha di sini tidak perlu khawatir lagi soal akses.
Agung Podomoro Group kini juga mengembangkan infrastruktur dasar dengan dukungan area "Transit Oriented Development" (TOD) sebagai pusat utama kota mandiri ini.
TOD adalah salah satu metode pengembangan kawasan urban yang memaksimalkan jumlah ruang hunian, kawasan bisnis dan tempat hiburan dengan jarak yang dekat dari akses transportasi umum.
Artinya seluruh aktivitas masyarakat akan lebih berpusat di sini. Kegiatan masyarakat akan mendukung pergerakan ekonomi di kawasan ini sehingga mendukung langsung pendapatan daerah Tenjo.
Tidak hanya itu, kawasan akan dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel, perkantoran, hiburan dan lainnya.
Hal itu tentunya akan memberikan dampak ikutan sangat luar biasa mulai dari penyerapan tenaga kerja yang sangat besar, peningkatan ekonomi daerah Tenjo serta kemajuan masyarakat sekitar.
Agaknya, tak salah bila Bupati Bogor Ade Yasin akhir Maret 2021 pernah mengungkapkan bahwa Tenjo akan menjadi wilayah maju karena letaknya strategis dekat dua kota besar yakni Tangerang dan DKI Jakarta.
Baca juga: Bupati Bogor sebut Tenjo akan jadi wilayah maju
Baca juga: Kecamatan Tenjo masih termasuk zona hijau COVID-19 di Kabupaten Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021