Anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya alias AW mengusulkan agar setiap sekolah tetap menyediakan fasilitas pembelajaran jarak jauh (PJJ) meski kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
"PTM jangan meniadakan PJJ, sehingga saat proses PTM dijalankan secara bergilir maka PJJ pun tetap dilaksanakan. Semua protokol kesehatan ini harus dijalankan dengan ketat," ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu saat dihubungi, Kamis (8/4).
Legislator asal Kabupaten Bogor itu meminta agar penyelenggara pendidikan tidak ceroboh menentukan langkah dalam PTM, karena berkaitan dengan keselamatan jiwa para pelajar.
"Adanya satu atau dua murid yg lolos dari protokol yang mestinya dilakukan ketika melaksanakan PTM dan ternyata dia terpapar covid bisa menjadi indikasi bahwa prokes PTM belum dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," kata AW.
Ia berharap, PTM terbatas yang mulai diujicobakan di Kabupaten Bogor pada periode 9 Maret - 10 April 2021 itu tak menyebabkan klaster baru penularan COVID-19 di lingkungan pendidikan.
"Protokol ini bukan hanya menyangkut mekanisme administratif terkait perizinannya saja tetapi secara substantif pun syarat-syaratnya dipenuhi. Misal, para gurunya sudah tervaksin atau setidaknya sudah diperiksa dan dinyatakan bebas covid," tuturnya.
Sebelumnya, Bupati Bogor, Ade Yasin menegur Dinas Pendidikan (Disdik) lantaran ada sekolah yang tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19 dalam pembelajaran tatap muka (PTM).
"Tolong telusuri masalah ini dari ujung ke ujung siapa tau ada sekolah yang sudah buka tanpa mematuhi protokol kesehatan yang ketat," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Kamis (8/4).
Pasalnya, ia mendapati sekolah yang melaksanakan PTM, siswa-siswanya tidak menerapkan protokol kesehatan saat menuju lokasi "Rebo Keliling" di kantor Kecamatan Pamijahan.
“Saya lihat ada SD di Kecamatan Pamijahan yang sudah melakukan aktifitas sekolah, siswanya sudah mengenakan seragam merah putih, yang mengkhawatirkan adalah anak-anaknya tidak menggunakan masker,” terang Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Baca juga: Vaksinasi intensif guru di Kota Bogor untuk persiapan PTM
Baca juga: Disdik Jawa Barat berikan izin PTM untuk 2.800 SMA/SMK
Baca juga: PTM di Cianjur dibatasi karena ribuan guru belum divaksin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"PTM jangan meniadakan PJJ, sehingga saat proses PTM dijalankan secara bergilir maka PJJ pun tetap dilaksanakan. Semua protokol kesehatan ini harus dijalankan dengan ketat," ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu saat dihubungi, Kamis (8/4).
Legislator asal Kabupaten Bogor itu meminta agar penyelenggara pendidikan tidak ceroboh menentukan langkah dalam PTM, karena berkaitan dengan keselamatan jiwa para pelajar.
"Adanya satu atau dua murid yg lolos dari protokol yang mestinya dilakukan ketika melaksanakan PTM dan ternyata dia terpapar covid bisa menjadi indikasi bahwa prokes PTM belum dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," kata AW.
Ia berharap, PTM terbatas yang mulai diujicobakan di Kabupaten Bogor pada periode 9 Maret - 10 April 2021 itu tak menyebabkan klaster baru penularan COVID-19 di lingkungan pendidikan.
"Protokol ini bukan hanya menyangkut mekanisme administratif terkait perizinannya saja tetapi secara substantif pun syarat-syaratnya dipenuhi. Misal, para gurunya sudah tervaksin atau setidaknya sudah diperiksa dan dinyatakan bebas covid," tuturnya.
Sebelumnya, Bupati Bogor, Ade Yasin menegur Dinas Pendidikan (Disdik) lantaran ada sekolah yang tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19 dalam pembelajaran tatap muka (PTM).
"Tolong telusuri masalah ini dari ujung ke ujung siapa tau ada sekolah yang sudah buka tanpa mematuhi protokol kesehatan yang ketat," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Kamis (8/4).
Pasalnya, ia mendapati sekolah yang melaksanakan PTM, siswa-siswanya tidak menerapkan protokol kesehatan saat menuju lokasi "Rebo Keliling" di kantor Kecamatan Pamijahan.
“Saya lihat ada SD di Kecamatan Pamijahan yang sudah melakukan aktifitas sekolah, siswanya sudah mengenakan seragam merah putih, yang mengkhawatirkan adalah anak-anaknya tidak menggunakan masker,” terang Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Baca juga: Vaksinasi intensif guru di Kota Bogor untuk persiapan PTM
Baca juga: Disdik Jawa Barat berikan izin PTM untuk 2.800 SMA/SMK
Baca juga: PTM di Cianjur dibatasi karena ribuan guru belum divaksin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021