Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo mengatakan jumlah korban jiwa bencana alam di Nusa Tenggara Timur bertambah menjadi 138 orang setelah ditemukannya beberapa jenazah di Flores Timur.
"Untuk Flores Timur ada perubahan angka, perubahan data, dari posisi kemarin sekarang menjadi 67 orang yang meninggal. Kemudian yang hilang sudah berkurang menjadi enam orang karena ditemukan beberapa jenazah pada hari ini," kata Doni Monardo dalam keterangan pers penanganan bencana di wilayah Nusa Tenggara Timur secara virtual Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diaskes dari Jakarta, Selasa malam.
Di Kabupaten Alor, ia mengatakan, ada 25 orang meninggal dunia, sedangkan 20 warga masih dalam pencarian. Untuk di Kabupaten Malaka dilaporkan ada empat orang meninggal dunia, Kabupaten Kupang lima orang meninggal dunia, sedangkan di Kabupaten Lembata ada 32 orang meninggal dunia serta 35 orang masih dalam pencarian.
Untuk di Kabupaten Sabu Raijua tercatat dua orang meninggal dunia, Kabupaten Ende, Kota Kupang dan Kabupaten Ngada tercatat, masing-masing satu orang meninggal dunia.
"Sehingga total korban meninggal yang telah ditemukan jasadnya mencapai 138 orang meninggal dunia dan yang masih dalam pencarian sebanyak 61 orang," kata Doni.
Doni mengemukakan kendala dalam melakukan pencarian warga yang masih hilang, terutama di Lembata dan Alor, karena kesulitan memobilisasi alat-alat berat, seperti eskavator dan truk untuk mengangkut material, berupa batu-batu besar, yang sebelumnya terbawa longsor dan banjir bandang.
Selain itu, ia mengatakan cuaca di lokasi yang terkena bencana masih belum bagus, sehingga sejumlah kapal sulit berlayar untuk mengangkut alat-alat berat yang dibutuhkan untuk evakuasi korban.
"Mudah-mudahan cuara malam ini bagus sehingga alat berat bisa dikirim dari Larantuka ke Adonara," ujar dia.
Baca juga: 128 orang meninggal akibat bencana di NTT
Baca juga: BNI salurkan bantuan darurat bagi korban bencana alam NTT
Baca juga: MUI sebut bencana muncul karena faktor perilaku manusia yang merusak alam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021