Forum Human Capital Indonesia (FHCI) akan mendorong kebijakan penyelarasan renumerasi, tunjangan, dan fasilitas, di perusahaan-perusahaan BUMN.
"Kita memang mencatat ada tantangan dari sisi internal di lingkungan BUMN bahwa memang masih ada disparitas antar-BUMN. Terkait hal ini kami akan merespons ke depan dengan penyelarasan kebijakan," ujar Ketua Umum FHCI periode 2021-2024 Alexandra Askandar dalam konferesi pers di Jakarta pada Rabu.
Menurut dia, kalau ingin menargetkan SDM unggul di perusahaan BUMN harusnya hal tersebut terjadi di semua BUMN.
Kebijakan akan menjadi jawaban bagaimana mengurangi kesenjangan antara BUMN, antara renumerasi, tunjangan, dan fasilitas, yang mungkin saat ini masih berbeda-beda di BUMN.
"Dengan demikian talenta dari satu BUMN akan siap untuk juga mendukung di BUMN-BUMN lain dengan adanya kebijakan penyelarasan dari sisi fasilitas, tunjangan, dan renumerasi," kata Alexandra.
Sebelumnya Deputi SDM dan Teknologi Informasi Kementerian BUMN Alex Denni menyampaikan Kementerian BUMN menyadari terdapat disparitas sangat besar antar-BUMN, ada BUMN yang maju pesat, namun di sisi lain ada juga BUMN yang tertinggal.
Alex berharap hanya dengan membuat arsitektur human capital yang sama, hal tersebut bisa diakselerasi.
Kementerian BUMN sendiri akan membangun tujuh elemen besar arsitektur SDM atau human capital BUMN dalam rangka mempercepat transformasi BUMN-BUMN.
Alex mengatakan bahwa tujuh elemen arsitektur human capital kalau didesain bersama-sama bisa mengakselerasi percepatan transformasi di BUMN-BUMN secara bersama-sama.
Baca juga: Erick Thohir targetkan 15 persen kepemimpinan wanita di BUMN tercapai di 2021
Baca juga: Telkom bersinergi dengan 7 BUMN pariwisata perkuat sektor wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kita memang mencatat ada tantangan dari sisi internal di lingkungan BUMN bahwa memang masih ada disparitas antar-BUMN. Terkait hal ini kami akan merespons ke depan dengan penyelarasan kebijakan," ujar Ketua Umum FHCI periode 2021-2024 Alexandra Askandar dalam konferesi pers di Jakarta pada Rabu.
Menurut dia, kalau ingin menargetkan SDM unggul di perusahaan BUMN harusnya hal tersebut terjadi di semua BUMN.
Kebijakan akan menjadi jawaban bagaimana mengurangi kesenjangan antara BUMN, antara renumerasi, tunjangan, dan fasilitas, yang mungkin saat ini masih berbeda-beda di BUMN.
"Dengan demikian talenta dari satu BUMN akan siap untuk juga mendukung di BUMN-BUMN lain dengan adanya kebijakan penyelarasan dari sisi fasilitas, tunjangan, dan renumerasi," kata Alexandra.
Sebelumnya Deputi SDM dan Teknologi Informasi Kementerian BUMN Alex Denni menyampaikan Kementerian BUMN menyadari terdapat disparitas sangat besar antar-BUMN, ada BUMN yang maju pesat, namun di sisi lain ada juga BUMN yang tertinggal.
Alex berharap hanya dengan membuat arsitektur human capital yang sama, hal tersebut bisa diakselerasi.
Kementerian BUMN sendiri akan membangun tujuh elemen besar arsitektur SDM atau human capital BUMN dalam rangka mempercepat transformasi BUMN-BUMN.
Alex mengatakan bahwa tujuh elemen arsitektur human capital kalau didesain bersama-sama bisa mengakselerasi percepatan transformasi di BUMN-BUMN secara bersama-sama.
Baca juga: Erick Thohir targetkan 15 persen kepemimpinan wanita di BUMN tercapai di 2021
Baca juga: Telkom bersinergi dengan 7 BUMN pariwisata perkuat sektor wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021