Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat hunian kamar hotel selama libur panjang Paskah di kawasan Puncak-Cipanas, mengalami peningkatan hingga 50 persen, diharapkan pemulihan ekonomi terus meningkat hingga lebaran menjelang.
"Peningkatan ini, diharapkan terus bertahan seiring tingkat penularan virus berbahaya yang terus menurun, namun penerapan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas anggota kami," kata Ketua PHRI Cianjur, Nano Indrapraja saat dihubungi Senin.
Ia menjelaskan, peningkatan jumlah pengunjung terus terjadi secara bertahap sejak Januari hingga libur panjang akhir pekan Paskah. Bahkan beberapa hotel mencatat okupansi yang meningkat dari 50 persen hingga 80 persen, namun rata-rata 50 persen kamar yang dimiliki terisi.
Untuk peningkatan okupansi hingga 50 persen, tutur dia, baru terjadi pekan ini, setelah sempat terjun bebas diangkat 20 persen selama pandemi. Sehingga tidak sedikit pengelola hotel yang merumahkan pegawainya atau menerapkan sistem kerja 15 hari atau setengah bulan.
"Rata-rata 50 persen kamar hotel yang ada di kawasan Puncak-Cipanas, meski ada laporan tingkat hunian mencapai 80 persen. Harapan kami, ini terus meningkat seiring kelongggaran yang mulai diterapkan pemerintah," katanya.
PHRI tambah dia, selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan maupun Pemkab Cianjur untuk berupaya melakukan pemulihan di bidang pariwisata khsususnya sektor perhotelan dan restoran.
Meningkatnya angka kunjungan wisatawan ke sejumlah hotel di Cianjur, dibenarkan pengelola hotel di kawasan Puncak-Cipanas, peningkata sudah terlihat sejak Jumat hingga Minggu sore, dimana sebagia besar kamar yang dimiliki terisi.
"Baru akhir pekan kali ini, tingkat hunian lebih dari 50 persen. Harapan kami dapat terus berlanjut, sehingga perekonomian kembali pulih dan sektor wisata kembali bangkit," kata humas Zury Hotel Iwan Boim.
Baca juga: BRI Cianjur bertanggungjawab atas laporan 30 nasabah korban skimming
Baca juga: Seratusan sopir angkutan elf Cianjur mogok massal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Peningkatan ini, diharapkan terus bertahan seiring tingkat penularan virus berbahaya yang terus menurun, namun penerapan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas anggota kami," kata Ketua PHRI Cianjur, Nano Indrapraja saat dihubungi Senin.
Ia menjelaskan, peningkatan jumlah pengunjung terus terjadi secara bertahap sejak Januari hingga libur panjang akhir pekan Paskah. Bahkan beberapa hotel mencatat okupansi yang meningkat dari 50 persen hingga 80 persen, namun rata-rata 50 persen kamar yang dimiliki terisi.
Untuk peningkatan okupansi hingga 50 persen, tutur dia, baru terjadi pekan ini, setelah sempat terjun bebas diangkat 20 persen selama pandemi. Sehingga tidak sedikit pengelola hotel yang merumahkan pegawainya atau menerapkan sistem kerja 15 hari atau setengah bulan.
"Rata-rata 50 persen kamar hotel yang ada di kawasan Puncak-Cipanas, meski ada laporan tingkat hunian mencapai 80 persen. Harapan kami, ini terus meningkat seiring kelongggaran yang mulai diterapkan pemerintah," katanya.
PHRI tambah dia, selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan maupun Pemkab Cianjur untuk berupaya melakukan pemulihan di bidang pariwisata khsususnya sektor perhotelan dan restoran.
Meningkatnya angka kunjungan wisatawan ke sejumlah hotel di Cianjur, dibenarkan pengelola hotel di kawasan Puncak-Cipanas, peningkata sudah terlihat sejak Jumat hingga Minggu sore, dimana sebagia besar kamar yang dimiliki terisi.
"Baru akhir pekan kali ini, tingkat hunian lebih dari 50 persen. Harapan kami dapat terus berlanjut, sehingga perekonomian kembali pulih dan sektor wisata kembali bangkit," kata humas Zury Hotel Iwan Boim.
Baca juga: BRI Cianjur bertanggungjawab atas laporan 30 nasabah korban skimming
Baca juga: Seratusan sopir angkutan elf Cianjur mogok massal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021