Warga sekitar lokasi kebakaran tangki Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meminta kompensasi sebesar Rp20 juta per orang, karena merasa sangat dirugikan dengan adanya kejadian itu.
"Kami minta kompensasi Rp20 juta per kepala," kata seorang warga asal Desa Sukaurip Tongamin saat audiensi dengan pihak Pertamina dan Pemkab Indramayu di Indramayu, Jumat.
Menurutnya, kompensasi tersebut dirasa cukup, bagi warga yang terdampak kebakaran dan ledakan tangki Kilang Pertamina Balongan.
Ia mengatakan kompensasi itu terlihat besar, namun ketika dibandingkan dengan apa yang menimpa warga tentu tidak sebanding, sebab sampai saat ini banyak yang masih trauma.
Bahkan, ketika mendengar bunyi saja, warga masih merasa takut. Untuk itu pihaknya berharap kepada Pertamina agar dapat memberikan kompensasi sesuai yang diminta. "Kalau masalah bangunan tidak terlalu parah, tapi untuk mental kami yang parah," katanya.
Warga lainnya yang rumahnya hanya berjarak 500 meter dari lokasi kejadian, Edi Sutrisno meminta kepada Pertamina lebih peka kepada warga sekitar, apalagi saat ini menjadi korban kebakaran dan ledakan tangki Kilang Pertamina Balongan.
"Kami ini di ring satu, ledakan ada tepat di depan mata kita. Maka, kami minta kebijakan Pertamina kepada warga yang berada di ring satu ini," katanya.
Sementara itu, Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna mengatakan saat ini pihaknya hanya bisa menampung aspirasi warga. "Kami tidak bisa memutuskan apa-apa untuk kali ini. Karena, saya hanya menampung aspirasi masyarakat," katanya.
Baca juga: Polwan bantu pulihkan trauma warga sekitar kilang Pertamina Balongan
Baca juga: 932 warga mengungsi akibat kebakaran Kilang Pertamina Balongan
Baca juga: Gubernur Jabar: Keselamatan warga hal utama terkait kebakaran kilang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami minta kompensasi Rp20 juta per kepala," kata seorang warga asal Desa Sukaurip Tongamin saat audiensi dengan pihak Pertamina dan Pemkab Indramayu di Indramayu, Jumat.
Menurutnya, kompensasi tersebut dirasa cukup, bagi warga yang terdampak kebakaran dan ledakan tangki Kilang Pertamina Balongan.
Ia mengatakan kompensasi itu terlihat besar, namun ketika dibandingkan dengan apa yang menimpa warga tentu tidak sebanding, sebab sampai saat ini banyak yang masih trauma.
Bahkan, ketika mendengar bunyi saja, warga masih merasa takut. Untuk itu pihaknya berharap kepada Pertamina agar dapat memberikan kompensasi sesuai yang diminta. "Kalau masalah bangunan tidak terlalu parah, tapi untuk mental kami yang parah," katanya.
Warga lainnya yang rumahnya hanya berjarak 500 meter dari lokasi kejadian, Edi Sutrisno meminta kepada Pertamina lebih peka kepada warga sekitar, apalagi saat ini menjadi korban kebakaran dan ledakan tangki Kilang Pertamina Balongan.
"Kami ini di ring satu, ledakan ada tepat di depan mata kita. Maka, kami minta kebijakan Pertamina kepada warga yang berada di ring satu ini," katanya.
Sementara itu, Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna mengatakan saat ini pihaknya hanya bisa menampung aspirasi warga. "Kami tidak bisa memutuskan apa-apa untuk kali ini. Karena, saya hanya menampung aspirasi masyarakat," katanya.
Baca juga: Polwan bantu pulihkan trauma warga sekitar kilang Pertamina Balongan
Baca juga: 932 warga mengungsi akibat kebakaran Kilang Pertamina Balongan
Baca juga: Gubernur Jabar: Keselamatan warga hal utama terkait kebakaran kilang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021