Jakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyelesaikan pembangunan empat unit tangki baru di Kilang Balongan, Indramayu, Jabar, dengan kapasitas masing-masing 29 ribu m3 sebagai upaya memperkuat ketahanan energi nasional.
"Selain proses pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM dan non-BBM, hal lain yang juga tak kalah pentingnya dalam operasional kilang adalah manajemen inventori, baik terkait bahan bakunya, juga produk yang dihasilkan," kata Pjs Corporate Secretary KPI Milla Suciyani dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Milla mengungkapkan selesainya empat tangki baru itu akan meningkatkan fleksibilitas Kilang Balongan dalam hal manajemen inventori produk BBM.
Hingga saat ini, Kilang Balongan mengoperasikan lebih dari 70 tangki bahan baku dan produk.
Kilang Balongan memiliki fungsi strategis untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat.
Selain dilakukan melalui jalur pipa, proses distribusi dari Kilang Balongan juga dilakukan melalui kapal.
"Balongan merupakan kilang paling kompleks yang dikelola Pertamina saat ini. Kompleksitas kilang ditandai dengan indikator Nelson Complexity Index atau NCI di angka 11,9. NCI menggambarkan kompleksitas kilang. Semakin tinggi nilai NCI, maka kilang tersebut menghasilkan lebih banyak produk berkualitas tinggi dan proses produksi lebih efisien," kata Milla.
KPI, jelas Milla, merupakan salah satu wujud kiprah Pertamina memberi energi untuk Indonesia.
KPI memiliki peran menghasilkan produk BBM dan non-BBM sesuai dengan yang ditargetkan.
Untuk itu, KPI terus memastikan keandalan kilangnya.
