Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, diprediksi stabil usai testimoni Gubernur bank sentral AS The Federal Reserve Jerome Powell semalam.
Rupiah dibuka menguat dua poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.409 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.407 per dolar AS.
"Naiknya indeks dolar dan melemahnya yield US treasury kemungkinan akan mendorong stabilnya rupiah. Melemahnya harga minyak dunia Brent sebesar 6 persen karena kekhawatiran kembali lockdownnya Jerman kemungkinan dapat membantu stabilnya rupiah hari ini," kata analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Ahmad menuturkan indeks dolar kemungkinan menguat ke level 92,5 hari ini di tengah kekhawatiran kembali diberlakukannya lockdown di Jerman yang dapat menekan mata uang euro terhadap dolar AS. Kasus harian Covid-19 kembali melonjak di Eropa di tengah keterbatasan vaksin.
Sementara imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,58 persen. Imbal hasil obligasi AS kemungkinan akan kembali tertekan di tengah kekhawatiran perbaikan ekonomi di tengah kembalinya kenaikan kasus di Eropa. Para pelaku pasar juga masih menanti data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS Februari pada Jumat ini.
Imbal hasil obligasi AS kini stabil di level 1,6 persen. Imbal hasil obligasi AS cenderung tertekan pasca naik di atas 1,7 persen.
Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di hadapan U.S. House Committee on Financial Services tadi malam meredakan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Powell berujar bahwa perbaikan ekonomi AS sudah berada di jalur yang benar namun sektor-sektor ekonomi yang terdampak akibat COVID-19 belum benar-benar pulih dan tingkat pengangguran di AS masih cukup tinggi.
"Pernyataan Powell tersebut meredakan kenaikan yield US treasury," ujar Ahmad.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan stabil ke level Rp14.400 per dolar AS.
Pada Selasa (23/3) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.397 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.407.
Baca juga: Kurs rupiah Rabu pagi melemah 25 poin
Baca juga: Kurs rupiah ditutup menguat seiring testimoni Gubernur The Fed
Baca juga: Kurs rupiah diprediksi menguat seiring turunnya imbal hasil obligasi AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Rupiah dibuka menguat dua poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.409 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.407 per dolar AS.
"Naiknya indeks dolar dan melemahnya yield US treasury kemungkinan akan mendorong stabilnya rupiah. Melemahnya harga minyak dunia Brent sebesar 6 persen karena kekhawatiran kembali lockdownnya Jerman kemungkinan dapat membantu stabilnya rupiah hari ini," kata analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Ahmad menuturkan indeks dolar kemungkinan menguat ke level 92,5 hari ini di tengah kekhawatiran kembali diberlakukannya lockdown di Jerman yang dapat menekan mata uang euro terhadap dolar AS. Kasus harian Covid-19 kembali melonjak di Eropa di tengah keterbatasan vaksin.
Sementara imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,58 persen. Imbal hasil obligasi AS kemungkinan akan kembali tertekan di tengah kekhawatiran perbaikan ekonomi di tengah kembalinya kenaikan kasus di Eropa. Para pelaku pasar juga masih menanti data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS Februari pada Jumat ini.
Imbal hasil obligasi AS kini stabil di level 1,6 persen. Imbal hasil obligasi AS cenderung tertekan pasca naik di atas 1,7 persen.
Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di hadapan U.S. House Committee on Financial Services tadi malam meredakan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Powell berujar bahwa perbaikan ekonomi AS sudah berada di jalur yang benar namun sektor-sektor ekonomi yang terdampak akibat COVID-19 belum benar-benar pulih dan tingkat pengangguran di AS masih cukup tinggi.
"Pernyataan Powell tersebut meredakan kenaikan yield US treasury," ujar Ahmad.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan stabil ke level Rp14.400 per dolar AS.
Pada Selasa (23/3) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.397 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.407.
Baca juga: Kurs rupiah Rabu pagi melemah 25 poin
Baca juga: Kurs rupiah ditutup menguat seiring testimoni Gubernur The Fed
Baca juga: Kurs rupiah diprediksi menguat seiring turunnya imbal hasil obligasi AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021