Pemerintah Kota Bandung menyatakan akan membuat pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara variatif guna mengantisipasi kasus kecanduan gawai terhadap anak-anak.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan tidak menutup kemungkinan anak-anak kini lebih sering bermain gawai karena adanya PJJ imbas dari pandemi COVID-19. Sejauh ini salah satu rumah sakit di Kota Bandung memang tengah menerima pasien anak kecanduan gawai.

"Mudah-mudahan bertahap lah untuk pembelajaran tatap muka, jadi ada variasi ya, materi-materi yang harus praktik ya itu dilakukan secara luring, jadi nggak gawai banget gitu ya," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Menurut Yana kini memang baik suka maupun tidak suka, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah harus berhadapan dengan gawai atau perangkat lainnya untuk mengikuti PJJ.

Terlebih lagi, kata dia, kemungkinan ada beberapa anak yang tidak didampingi oleh orang tuanya saat menghadiri pembelajaran secara daring melalui gawai.

Sejauh ini, menurut dia upaya yang dilakukan Pemkot Bandung yakni mempersiapkan pembelajaran tatap muka dan mengimbau kepada orang tua murid agar para anaknya dikontrol saat menggunakan gawai.

Secara umumnya, kata dia, kontrol itu bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa aplikasi pada gawai yang bisa berfungsi untuk membatasi penggunaan gawai pada anak.

"Cukup banyak aplikasi di ponsel itu yang bisa membatasi penggunaan gawai untuk hal yang tidak penting," kata Yana.

"Memang tak bisa dihindari (gawai), kan kita juga (berkegiatan) pakai zoom meeting," tambahnya.

Baca juga: Gegara kecanduan game, empat remaja dirawat di rumah sakit jiwa

Baca juga: Oded klaim program berbagi anak ayam kurangi ketergantungan terhadap gawai

Baca juga: Program anak ayam bagi pelajar mulai dari dua kecamatan di kota Bandung

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021