Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menyampaikan pengalamannya menjalani hampir 20 kali pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) sejak awal pandemi sampai sekarang.

"Saya di PCR mungkin mendekati 20-an, kan ketemu Pak Jokowi, ketemu dengan Pak Wapres, Pak menteri. Jadi kalau melihat hidung saya kanan lebih gede sedikit, mungkin terlalu banyak (alat) swab mengorek-ngorek hidung saya," kata Gubernur yang biasa disapa Kang Emil itu seusai meninjau uji klinis vaksin Sinovac di UPT Puskesmas Garuda, Bandung, Senin.

Kang Emil juga mengemukakan bahwa pandemi COVID-19 telah memaksanya rutin berolahraga dan memperhatikan konsumsi makanan sehingga tubuhnya menjadi lebih fit.

"Saya mau terus terang, selama COVID-19 ini badan saya lebih sehat ya, karena ternyata dipaksa rajin olahraga tiap hari. Saya badminton, berenang, kemudian makan dijaga, kemudian protokol juga sangat ketat, kalau ke Gedung Pakuan contohnya kan harus dites," kata dia.

"Alhamdulillah selama satu tahun terakhir ini tidak ada saya sedikit pun demam," ia menambahkan.

Gubernur mengingatkan warganya agar rutin olahraga serta memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan agar terhindar dari penyakit.

Dia juga mengatakan bahwa kecepatan pelayanan vaksinasi COVID-19 di wilayah Jawa Barat sudah naik dua kali lipat dari 22 ribu menjadi 50 ribu dosis per hari dari target 150 ribu dosis per hari.

"Memang masih jauh dari target, jadi kita lagi memperbanyak lagi (tempat pelayanan vaksinasi)," kata dia.

Baca juga: Gubernur: Kecepatan vaksinasi COVID-19 Jabar naik dua kali lipat

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil usul KPPI Jabar dirikan sekolah politik perempuan

Baca juga: Gubernur: Tak ada zona merah COVID-19 di Jabar

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021