Cimahi, 20/7 (ANTARA) - Wacana Industri kreatif yang digagas Pemkot Cimahi mendapat respon positif dari negara Timur Tengah dan Afrika.
Hal itu terlihat dengan kunjungan langsung yang dilakukan oleh empat perwakilan negara Timur Tengah, Somalia, Afghanistan, Irak dan Mozambik ke Pemkot Cimahi, Selasa, untuk mengenal dan mendalami keberadaan industri kreatif di Cimahi sebagai kota yang dapat perhatian khusus dari pemerintah RI dalam pengembangan industri kreatifnya.
Kedatangan rombongan dari empat negara tersebut dipandu dari Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (ITB). Rombongan itupun mendapatkan pemaparan langsung dari Walikota Cimahi Itoc Tochija terkait industri kreatif disamping melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi industri kreatif di Kota Cimahi, di antaranya Gedung BITC, lembur batik Cimahi, Tegebud (pembuatan sepatu boot).
Wali Kota Cimahi Itoc Tochija menegaskan komitmennya mengenai perwujudan Cimahi sebagai kota yang mengandalkan industri kreatif yang bisa meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah.
"Kita sangat serius dalam mewujudkan keinginan Cimahi sebagai 'Cyber City' dan industri kreatif. Hal ini bukanlah hal yang mudah tapi perlu proses, baru kita akan menikmati hasil dari keinginan dan kemajuan Cimahi," kata Itoc.
Dijelaskannya, minimnya sumber daya alam (SDA) dan terbatasnya lahan yang dimiliki Cimahi, membuat Kota Cimahi harus mengembangkan sumber daya lain yang dimiliki sebagai tulang punggung dan soko guru pembangunan Kota Cimahi ke depan.
"Dengan komposisi penduduk yang didominasi oleh usia produktif, pembangunan berbasis sumber daya manusia (SDM) untuk mewujudkan Cimahi sebagai kota industri kreatif sangat mungkin dilakukan dan itu bukan mimpi," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Direktur Lembaga Pengembangan, Inovasi dan Kewirausahaan ITB Sigit Purwanto, menilai Kota Cimahi memiliki ruang serta potensi cukup besar dibandingkan daerah lain di bidang industri kreatif. Apalagi perkembangannya mendapatkan dukungan pemerintah.
"Kalau di Bandung, hanya didukung oleh komunitas, namun di Cimahi oleh pemerintah," kata dia.
Sedangkan terkait kunjungannya, ia mengatakan, Cimahi dapat menjadi laboratorium industri kreatif.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kedatangan perwakilan negara Timur Tengah di Cimahi ini, merupakan rangkaian workshop Departemen Luar Negeri selama tujuh hari dengan tujuan mempererat kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, khususnya dengan ke empat negara tersebut.
Disamping untuk mengenalkan berbagai potensi yang dimiliki Cimahi dengan tindak lanjut sektor pemasaran.
"Karena berbagai potensi yang ada membutuhkan pemasaran dan pemasaran tak hanya bisa dilakukan di dalam negeri, namun juga ke luar negeri," tukasnya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Hal itu terlihat dengan kunjungan langsung yang dilakukan oleh empat perwakilan negara Timur Tengah, Somalia, Afghanistan, Irak dan Mozambik ke Pemkot Cimahi, Selasa, untuk mengenal dan mendalami keberadaan industri kreatif di Cimahi sebagai kota yang dapat perhatian khusus dari pemerintah RI dalam pengembangan industri kreatifnya.
Kedatangan rombongan dari empat negara tersebut dipandu dari Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (ITB). Rombongan itupun mendapatkan pemaparan langsung dari Walikota Cimahi Itoc Tochija terkait industri kreatif disamping melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi industri kreatif di Kota Cimahi, di antaranya Gedung BITC, lembur batik Cimahi, Tegebud (pembuatan sepatu boot).
Wali Kota Cimahi Itoc Tochija menegaskan komitmennya mengenai perwujudan Cimahi sebagai kota yang mengandalkan industri kreatif yang bisa meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah.
"Kita sangat serius dalam mewujudkan keinginan Cimahi sebagai 'Cyber City' dan industri kreatif. Hal ini bukanlah hal yang mudah tapi perlu proses, baru kita akan menikmati hasil dari keinginan dan kemajuan Cimahi," kata Itoc.
Dijelaskannya, minimnya sumber daya alam (SDA) dan terbatasnya lahan yang dimiliki Cimahi, membuat Kota Cimahi harus mengembangkan sumber daya lain yang dimiliki sebagai tulang punggung dan soko guru pembangunan Kota Cimahi ke depan.
"Dengan komposisi penduduk yang didominasi oleh usia produktif, pembangunan berbasis sumber daya manusia (SDM) untuk mewujudkan Cimahi sebagai kota industri kreatif sangat mungkin dilakukan dan itu bukan mimpi," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Direktur Lembaga Pengembangan, Inovasi dan Kewirausahaan ITB Sigit Purwanto, menilai Kota Cimahi memiliki ruang serta potensi cukup besar dibandingkan daerah lain di bidang industri kreatif. Apalagi perkembangannya mendapatkan dukungan pemerintah.
"Kalau di Bandung, hanya didukung oleh komunitas, namun di Cimahi oleh pemerintah," kata dia.
Sedangkan terkait kunjungannya, ia mengatakan, Cimahi dapat menjadi laboratorium industri kreatif.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kedatangan perwakilan negara Timur Tengah di Cimahi ini, merupakan rangkaian workshop Departemen Luar Negeri selama tujuh hari dengan tujuan mempererat kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, khususnya dengan ke empat negara tersebut.
Disamping untuk mengenalkan berbagai potensi yang dimiliki Cimahi dengan tindak lanjut sektor pemasaran.
"Karena berbagai potensi yang ada membutuhkan pemasaran dan pemasaran tak hanya bisa dilakukan di dalam negeri, namun juga ke luar negeri," tukasnya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010