Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOMP) menyatakan mengawal mutu vaksin AstraZeneca sepanjang jalur distribusi, mulai ke luar dari industri farmasi hingga sampai kepada masyarakat melalui program vaksinasi.
"Dalam hal ini, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM terus mengawal dan melakukan pendampingan kepada Dinas Kesehatan dalam pengiriman dan penyimpanan vaksin agar tetap sesuai dengan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), antara 2-8 derajat Celcius," kata Kepala Badan POM Penny K. Lukito yang disampaikan kepada wartawan secara daring, di Jakarta Selasa.
Badan POM juga berkoordinasi dengan berbagai lintas sektor, yaitu Kementerian Kesehatan serta Komite Nasional dan Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas dan Komda PP KIPI) dalam mengawal keamanan vaksin.
Meskipun program vaksinasi telah dilaksanakan, kata dia, tetapi masih diperlukan jumlah cakupan vaksinasi yang cukup memadai dan waktu untuk mencapai kekebalan masyarakat (herd immunity).
Ia menambahkan vaksin tersebut dikemas dalam dus masing-masing berisi 10 pile dengan volume masing-masing 5 mm dan tiap pile untuk 10 dosis vaksin.
Sebelum produk siap digunakan, kata Penny, Badan POM juga melakukan proses pengawasan kelulusan produk dari segi mutu sebelum vaksin siap digunakan dalam program vaksinasi.
BPOM juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengawasi produk sejak keluar tahap produksi sampai ke masyarakat.
"Mengingat vaksin ini merupakan produk rantai dingin yang harus disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius," katanya.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap perlu menjalankan protokol kesehatan, dengan terus menerapkan 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, demikian Penny K Lukito.
Baca juga: BPOM pastikan uji sampel vaksin AstraZeneca aman dan dapat ditoleransi baik
Baca juga: BPOM sebut negara berpopulasi muslim juga izinkan vaksin AstraZeneca
Baca juga: BPOM resmi keluarkan persetujuan izin penggunaan darurat Vaksin AstraZeneca
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Dalam hal ini, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM terus mengawal dan melakukan pendampingan kepada Dinas Kesehatan dalam pengiriman dan penyimpanan vaksin agar tetap sesuai dengan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), antara 2-8 derajat Celcius," kata Kepala Badan POM Penny K. Lukito yang disampaikan kepada wartawan secara daring, di Jakarta Selasa.
Badan POM juga berkoordinasi dengan berbagai lintas sektor, yaitu Kementerian Kesehatan serta Komite Nasional dan Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas dan Komda PP KIPI) dalam mengawal keamanan vaksin.
Meskipun program vaksinasi telah dilaksanakan, kata dia, tetapi masih diperlukan jumlah cakupan vaksinasi yang cukup memadai dan waktu untuk mencapai kekebalan masyarakat (herd immunity).
Ia menambahkan vaksin tersebut dikemas dalam dus masing-masing berisi 10 pile dengan volume masing-masing 5 mm dan tiap pile untuk 10 dosis vaksin.
Sebelum produk siap digunakan, kata Penny, Badan POM juga melakukan proses pengawasan kelulusan produk dari segi mutu sebelum vaksin siap digunakan dalam program vaksinasi.
BPOM juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengawasi produk sejak keluar tahap produksi sampai ke masyarakat.
"Mengingat vaksin ini merupakan produk rantai dingin yang harus disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius," katanya.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap perlu menjalankan protokol kesehatan, dengan terus menerapkan 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, demikian Penny K Lukito.
Baca juga: BPOM pastikan uji sampel vaksin AstraZeneca aman dan dapat ditoleransi baik
Baca juga: BPOM sebut negara berpopulasi muslim juga izinkan vaksin AstraZeneca
Baca juga: BPOM resmi keluarkan persetujuan izin penggunaan darurat Vaksin AstraZeneca
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021