Warga Desa Labansari di Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis mulai bergotong royong membersihkan sisa banjir akibat luapan air Sungai Cibeet.

"Di desa kami total ada 12 RT, dua RT masih tergenang air, 10 RT ini yang sedang dibersihkan warga karena sudah surut," kata Muhardi Saputra (42), tokoh masyarakat setempat.

Banjir meninggalkan sampah, ranting pohon, bambu, serta lumpur di lingkungan permukiman warga Desa Labansari.

"Ketebalan lumpur hingga 10 sentimeter, lumpur ini yang mendominasi sisa-sisa banjir," kata Muhardi.

Dengan peralatan seadanya, warga membersihkan saluran air, tempat ibadah, dan lingkungan permukiman dari sampah dan lumpur sisa banjir.

"Mudah-mudahan bersih-bersih kampung ini bisa segera selesai agar warga bisa kembali beraktivitas seperti semula," katanya.

Menurut dia, banjir menyebabkan kerusakan tanggul, saluran air, jembatan, dan jalan desa. Sedikitnya 20 rumah warga juga mengalami kerusakan akibat banjir.

"Banjir juga menyebabkan aset desa seperti komputer, kursi dan meja, laptop, lemari, TV, hingga mesin pompa air mengalami kerusakan," kata Muhardi.

Menurut dia, warga desa yang terdampak banjir membutuhkan bantuan makanan dan pakaian karena persediaan mereka terbawa arus banjir atau rusak akibat banjir.

Dia berharap pemerintah segera membenahi kawasan Sungai Cibeet supaya banjir tidak lagi berulang.

"Saat ini Sungai Cibeet menjadi penyebab banjir tahunan, semakin tahun semakin parah dan tahun ini tiga desa jadi korban, Labansari, Cipayung, dan Bojongsari. Saya ingin Bapak Presiden Jokowi mau turun langsung ke sini, melihat kondisi terkini sungai," katanya.

Baca juga: 19.433 hektare sawah padi di Kabupaten Bekasi terendam banjir

Baca juga: 10 kecamatan di Kabupaten Bekasi masih terendam banjir

Baca juga: 37.792 korban banjir di Bekasi masih bertahan di pengungsian

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021