Jerman sedang berada dalam gelombang ketiga pendemi virus corona, kata Kanselir Angela Merkel di hadapan anggota dewan partai konservatifnya, menurut dua sumber partisipan rapat kepada Reuters, Selasa.
"Kita kini berada dalam gelombang ketiga," kutip mereka. Menurut sumber itu, Merkel memperingatkan bahwa pelonggaran aturan penguncian yang diberlakukan akhir tahun lalu dan yang diperpanjang sampai 7 Maret harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati.
Penutupan usaha non-esensial dan kontrol perbatasan dengan Austria dan Republik Ceko, di mana terdapat wabah yang terkait dengan varian COVID-19 yang lebih menular, berhasil membantu pemerintah Jerman menurunkan infeksi baru harian COVID.
Akan tetapi peluncuran vaksinasi yang lamban serta risiko wabah utama dari varian yang cepat menyebar, yang telah teridentifikasi di Jerman dapat lebih mempersulit pelonggaran pembatasan.
"Kita tidak dapat mengendalikan pasang surut," kata Merkel di hadapan partisipan, mengisyaratkan bahwa dirinya ingin kembali ke kehidupan normal dilakukan secara hati-hati guna menghindari penguncian lanjutan jika infeksi mulai melonjak lagi.
Merkel menambahkan bahwa menyediakan lebih banyak tes cepat COVID-19 dan meningkatkan kapasitas pengujian dapat menjadikan kembali ke kehidupan normal lebih tahan lama, kata kedua sumber.
Sumber: Reuters
Baca juga: Terinfeksi corona, ratusan ribu orang di Jerman dikarantina
Baca juga: Jerman masuk gelombang kedua pandemi COVID-19
Baca juga: 1.000 karyawan perusahaan daging positif corona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kita kini berada dalam gelombang ketiga," kutip mereka. Menurut sumber itu, Merkel memperingatkan bahwa pelonggaran aturan penguncian yang diberlakukan akhir tahun lalu dan yang diperpanjang sampai 7 Maret harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati.
Penutupan usaha non-esensial dan kontrol perbatasan dengan Austria dan Republik Ceko, di mana terdapat wabah yang terkait dengan varian COVID-19 yang lebih menular, berhasil membantu pemerintah Jerman menurunkan infeksi baru harian COVID.
Akan tetapi peluncuran vaksinasi yang lamban serta risiko wabah utama dari varian yang cepat menyebar, yang telah teridentifikasi di Jerman dapat lebih mempersulit pelonggaran pembatasan.
"Kita tidak dapat mengendalikan pasang surut," kata Merkel di hadapan partisipan, mengisyaratkan bahwa dirinya ingin kembali ke kehidupan normal dilakukan secara hati-hati guna menghindari penguncian lanjutan jika infeksi mulai melonjak lagi.
Merkel menambahkan bahwa menyediakan lebih banyak tes cepat COVID-19 dan meningkatkan kapasitas pengujian dapat menjadikan kembali ke kehidupan normal lebih tahan lama, kata kedua sumber.
Sumber: Reuters
Baca juga: Terinfeksi corona, ratusan ribu orang di Jerman dikarantina
Baca juga: Jerman masuk gelombang kedua pandemi COVID-19
Baca juga: 1.000 karyawan perusahaan daging positif corona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021