Tasikmalaya, 5/7 (ANTARA) - Sebanyak 16 anggota geng motor yang diduga pelaku penjarahan toko baju yang ditahan di Polresta Tasikmalaya dipisah satu sama lain untuk mengindari adanya kesepakatan jawaban di antara mereka.

Kasat Reskrim Polresta Tasikmalaya AKP Harso Pudjo Hartono, di Tasikmalaya, Senin, mengatakan, pihaknya sengaja tidak menyatukan tahanan geng motor dalam satu kamar sel.

Menurut dia, perlakuan tersebut sebagai antisipasi tersangka melakukan kesepakatan tentang kasus mereka, meskipun masih ada tiga di antara mereka yang dikumpulkan dalam satu sel.

"Kita usahakan anggota geng motor itu disel secara terpisah, agar nantinya dalam proses pemeriksaan kasus penjarahan itu lancar," katanya.

Selain mencegah adanya kesepakatan jawaban di antara mereka,kata Harso, dipisahnya tahanan geng motor itu untuk menghindari terjadinya adu fisik sesama mereka.

Sebanyak 16 orang tersangka pelaku penjarahan itu kini meringkuk di lima kamar sel berbeda yang disatukan dengan penghuni sel tahanan kasus berbeda.

Sedangkan dua orang wanita siswi SMP yang terlibat sebagai anggota geng motor menghuni satu sel tahanan bersama seorang wanita tersangka kasus perkelahian sesama wanita.

Tersangka oleh pihak kepolisian terus dimintai keterangan secara bergantian, hingga dapat mengungkap aksi geng motor yang selama ini sering meresahkan masyarakat Kota Tasikmalaya.

Sementara itu, kepolisian belum melakukan penangkapan pelaku utama penjarahan dan pengrusakan toko baju di jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya.

"Kami masih melakukan pengejaran terhadap beberapa pelaku yang dinyatakan buron," kata Harso. ***1***

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010