Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, yang juga wakil gubernur Jawa Barat yakin Ketua Umum DPP PPP 2020-2025, Suharso Monoarfa, bisa dan mampu membesarkan partai.
Untuk itu dia pun meminta pihak yang tidak setuju atau memprotes susunan kepengurusan DPP PPP periode 2020-2025 untuk tenang dan menghormati keputusan Muktamar IX. "Saya yakin Pak Suharso Monoarfa bertanggung jawab membesarkan partai," ujar dia, Senin.
"Mereka yang merasa tidak puas, untuk tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan partai kita sendiri. Dengan penuh rasa hormat dan takzim, mari kita ikuti (keputusan itu)," tuturnya.
Ia menegaskan, tidak perlu ada muktamar tandingan dalam partai Islam ini. Pasalnya, ia menilai bahwa kader partai harus sam'an wa tho'atan (mendengarkan dan menaati) termasuk terhadap hasil Muktamar IX dan susunan kepengurusan PPP 2020-2025.
"Termasuk saya yang tentu ingin masuk DPP agar berkontribusi lebih di tingkat nasional, tapi kalau keputusan partai seperti itu, saya sebagai kader sam'an wa tho'atan demi kebesaran dan keutuhan partai," ucap dia.
"Maka harapan kami, mari hargai keputusan Muktamar yang sudah memilih ketua umum secara aklamasi dan sudah mendelegasikan penyusunan kepengurusan dengan formatur dan legal secara AD/ART," katanya.
Ia juga mengajak seluruh kader PPP untuk melakukan ihtisabun nafsi (koreksi diri) karena tidak ada sosok kader yang sempurna bagi semua kelompok.
"Artinya kader bagus dan tidak tergantung dari sudut pandang. Dari sudut yang dianggap kurang sempurna, pasti kader tersebut dinilai jelek. Karena tidak hanya kader partai, manusia pun tidak sempurna, yang sempurna hanya Allah SWT," ujar dia.
Ia mengajak sekaligus mengingatkan kader PPP untuk terus menjalankan tugasnya demi mendukung kemajuan partai berlambang Ka'bah dengan ikat Merah-Putih ini.
"Kalau tidak taat kepada pimpinan, namanya kabur atau lari dari medan perang dan itu dosa. Maka kepada senior-senior kami, dengan penuh rasa takzim, sudahlah (ikuti keputusan partai). Jangan sampai tidak ada kebersamaan dalam partai," ujar dia.
"Apalagi sebagai muslim, wa bil qodri wa khairihi wa syarrihi minallahi ta’ala (takdir baik dan buruknya semua dari Allah Ta’ala). Tidak ada keputusan Allah yang salah, segala sesuatu ada hikmahnya. Kami yakin tidak salah keputusan Allah menjadikan Pak Suharso Monoarfa jadi ketua umum," katanya.
Adapun jelang Pemilu 2024, PPP menargetkan lolos parliamentary threshold dan memenangi Pemilu 2024. Ikhtiar menjemput kemenangan itu termaktub dalam semboyan "Jalan Pulang Menuju Ka'bah. Ka'bah rumah Allah".
Baca juga: PPP Jabar pakai strategi "kukurusukan"
Baca juga: Uu Ruzhanul Ulum minta caleg PPP Jabar diminta kampanye "Door to Door"
Baca juga: PPP Jawa Barat deklarasi dukung Suharso Manoarfa di Muktamar IX
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Untuk itu dia pun meminta pihak yang tidak setuju atau memprotes susunan kepengurusan DPP PPP periode 2020-2025 untuk tenang dan menghormati keputusan Muktamar IX. "Saya yakin Pak Suharso Monoarfa bertanggung jawab membesarkan partai," ujar dia, Senin.
"Mereka yang merasa tidak puas, untuk tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan partai kita sendiri. Dengan penuh rasa hormat dan takzim, mari kita ikuti (keputusan itu)," tuturnya.
Ia menegaskan, tidak perlu ada muktamar tandingan dalam partai Islam ini. Pasalnya, ia menilai bahwa kader partai harus sam'an wa tho'atan (mendengarkan dan menaati) termasuk terhadap hasil Muktamar IX dan susunan kepengurusan PPP 2020-2025.
"Termasuk saya yang tentu ingin masuk DPP agar berkontribusi lebih di tingkat nasional, tapi kalau keputusan partai seperti itu, saya sebagai kader sam'an wa tho'atan demi kebesaran dan keutuhan partai," ucap dia.
"Maka harapan kami, mari hargai keputusan Muktamar yang sudah memilih ketua umum secara aklamasi dan sudah mendelegasikan penyusunan kepengurusan dengan formatur dan legal secara AD/ART," katanya.
Ia juga mengajak seluruh kader PPP untuk melakukan ihtisabun nafsi (koreksi diri) karena tidak ada sosok kader yang sempurna bagi semua kelompok.
"Artinya kader bagus dan tidak tergantung dari sudut pandang. Dari sudut yang dianggap kurang sempurna, pasti kader tersebut dinilai jelek. Karena tidak hanya kader partai, manusia pun tidak sempurna, yang sempurna hanya Allah SWT," ujar dia.
Ia mengajak sekaligus mengingatkan kader PPP untuk terus menjalankan tugasnya demi mendukung kemajuan partai berlambang Ka'bah dengan ikat Merah-Putih ini.
"Kalau tidak taat kepada pimpinan, namanya kabur atau lari dari medan perang dan itu dosa. Maka kepada senior-senior kami, dengan penuh rasa takzim, sudahlah (ikuti keputusan partai). Jangan sampai tidak ada kebersamaan dalam partai," ujar dia.
"Apalagi sebagai muslim, wa bil qodri wa khairihi wa syarrihi minallahi ta’ala (takdir baik dan buruknya semua dari Allah Ta’ala). Tidak ada keputusan Allah yang salah, segala sesuatu ada hikmahnya. Kami yakin tidak salah keputusan Allah menjadikan Pak Suharso Monoarfa jadi ketua umum," katanya.
Adapun jelang Pemilu 2024, PPP menargetkan lolos parliamentary threshold dan memenangi Pemilu 2024. Ikhtiar menjemput kemenangan itu termaktub dalam semboyan "Jalan Pulang Menuju Ka'bah. Ka'bah rumah Allah".
Baca juga: PPP Jabar pakai strategi "kukurusukan"
Baca juga: Uu Ruzhanul Ulum minta caleg PPP Jabar diminta kampanye "Door to Door"
Baca juga: PPP Jawa Barat deklarasi dukung Suharso Manoarfa di Muktamar IX
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021