Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, akan membantu memasarkan produk makanan dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di apotek-apotek guna mendorong ekonomi kembali menggeliat.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan pihaknya menyambut baik ajakan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk rencana tersebut. Nantinya, di setiap apotek akan ada pojok UMKM Kota Bandung.
"Saya pikir cukup baik, kalau produk makanan UMKM dipajang di apotek. Itu bisa meyakinkan konsumen bahwa produk ini baik, sehat, terjamin dan lebih yakin untuk mencoba," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Menurutnya, di masa pandemi COVID-19 ini, UMKM membutuhkan perluasan pasar. Dengan adanya hal tersebut, bisa menjadi peluang baru untuk para pelaku UMKM di Kota Bandung.
Di Kota Bandung, lanjut Yana, ada sekitar 700 apotek, sehingga peluang perluasan pasar produk UMKM di apotek-apotek itu merupakan hal yang cukup memungkinkan.
"Dengan adanya display-display di tempat baru, apalagi di Kota Bandung kurang lebih ada 700 apotek. Kalau 15 persen (apotek) saja, kita bisa menitipkan produk UMKM, itu sudah memperluas pasar," kata Yana.
Sementara itu, Ketua IAI Kota Bandung Yena Iskandar mengatakan pelaku UMKM menjadi kelompok rentan, bahkan tak sedikit yang gulung tikar akibat pandemi COVID-19.
"Untuk itu, kami, apotek perlu berkontribusi membantu para pelaku UMKM, minimal kita menyediakan tempat, sarana, peluang untuk memasarkan produk para pelaku UMKM," kata Yena.
Baca juga: Pemkot Bandung upayakan bantu pertemukan UMKM dengan pembeli
Baca juga: Pemkot Bandung sebut UMKM perlu digitalisasi perkuat pemasaran
Baca juga: Pemkot Bandung bantu pasarkan produk kriya UMKM
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan pihaknya menyambut baik ajakan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk rencana tersebut. Nantinya, di setiap apotek akan ada pojok UMKM Kota Bandung.
"Saya pikir cukup baik, kalau produk makanan UMKM dipajang di apotek. Itu bisa meyakinkan konsumen bahwa produk ini baik, sehat, terjamin dan lebih yakin untuk mencoba," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Menurutnya, di masa pandemi COVID-19 ini, UMKM membutuhkan perluasan pasar. Dengan adanya hal tersebut, bisa menjadi peluang baru untuk para pelaku UMKM di Kota Bandung.
Di Kota Bandung, lanjut Yana, ada sekitar 700 apotek, sehingga peluang perluasan pasar produk UMKM di apotek-apotek itu merupakan hal yang cukup memungkinkan.
"Dengan adanya display-display di tempat baru, apalagi di Kota Bandung kurang lebih ada 700 apotek. Kalau 15 persen (apotek) saja, kita bisa menitipkan produk UMKM, itu sudah memperluas pasar," kata Yana.
Sementara itu, Ketua IAI Kota Bandung Yena Iskandar mengatakan pelaku UMKM menjadi kelompok rentan, bahkan tak sedikit yang gulung tikar akibat pandemi COVID-19.
"Untuk itu, kami, apotek perlu berkontribusi membantu para pelaku UMKM, minimal kita menyediakan tempat, sarana, peluang untuk memasarkan produk para pelaku UMKM," kata Yena.
Baca juga: Pemkot Bandung upayakan bantu pertemukan UMKM dengan pembeli
Baca juga: Pemkot Bandung sebut UMKM perlu digitalisasi perkuat pemasaran
Baca juga: Pemkot Bandung bantu pasarkan produk kriya UMKM
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021