BUMD Migas milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakni PT Migas Hulu Jabar (MUJ) membukukan laba sebesar Rp152 miliar pada tahun 2020.
Direktur Keuangan dan Umum MUJ Punjul Prabowo, Kamis, mengatakan tren positif dibukukan oleh MUJ terjadi berkat keberhasilan mengembangkan bisnis selain usaha pengelolaan partisipasi interest (PI) di Wilayah Kerja migas Ofshore North West Java (ONWJ).
Keberhasilan mengembangkan bisnis Non- Participating Interest (Non-PI) hingga mencapai 23 persen dari seluruh laba di tahun 2020 didapat karena kenaikan pendapatan Non-PI sebesar tujuh persen dari Tahun 2019 dimana porsi Non-PI sebesar 16 persen.
"Alhamdulilah menutup tahun 2020 secara house closing unaudited MUJ, berhasil membukukan laba Rp152 miliar," kata Punjul Prabowo dalam keterangan resmi perusahaan MUJ.
Dalam angka, MUJ meraih pendapatan Rp262 miliar sepanjang 2020 yang terdiri dari pendapatan PI Rp201 miliar dan Non PI Rp61 miliar.
Prabowo mengatakan, laba tersebut tidak lepas dari sejumlah strategi bisnis yang dirancang Perseroan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perubahan (RKAP) 2020.
Bahkan dari target, MUJ bisa melebihi ekspetasi 21 persen dari yang ditargetkan dalam RKAP 2020 dan ini artinya ada peningkatan laba dari target kerja pada 2020 senilai Rp26 miliar.
"Meskipun pada tahun 2020 diguncang dengan situasi Pandemi Covid-19. Bagaimanapun juga MUJ tetap produktif dalam menjalankan bisnis, artinya ada strategi yang harus dijalankan dalam mencapai target, terutama memaksimalkan bisnis-bisnis MUJ di luar pengelolaan PI," ujar Prabowo.
Melalui anak perusahaan PT Energi Negeri Mandiri (ENM) agresivitas bisnis kegiatan jasa penunjang migas dan Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE) sudah dimulai pada 2020.
Di Kalimantan Selatan, MUJ memberikan layanan ketenagalistrikan Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply (DRUPS) 10 MVA untuk mendukung operasional industri di sektor hulu migas milik Pertamina EP Asset 5, di Tanjung, Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, pengadaan empat Unit Mobile Rig 550 HP bersama PT Petrodrill Manufaktur Indonesia (Petrodril) yang memiliki workshop di Dawuan, Jawa Barat untuk kebutuhan hulu migas.
MUJ mengukuhkan usaha di bidang energi terbarukan melalui sinergi BUMD yakni Bersama PT Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar) dengan melakukan kerja sama pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Cirompang di Kabupaten Garut. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik di wilayah Garut Selatan.
Sementara itu, Direktur Utama MUJ Begin Troys, sinyal pemulihan ekonomi pada 2021 ini sudah mulai terlihat sehingga ada optimisme bahwa MUJ bisa kembali membukukan laba yang telah ditargetkan.
"Setelah kita menjalankan beberapa usaha di tahun 2020 di tengah tantangan pandemi, kini kita ingin kembali ‘lari’ dan menatap optimis beberapa pengembangan usaha di luar PI pada tahun 2021," kata Begin.
Sesuai harapan Gubernur Jabar M Ridwan Kamil, kata Begin, agar MUJ bisa terus meningkatkan kontribusi dan manfaatnya untuk Jawa Barat.
"Kita ingin mencapai rasio pendapatan perusahaan yang seimbang dari bisnis PI dan non PI. Insya Allah kompisi-nya bisa 50 persen 50 persen," kata Begin.
Baca juga: MUJ jadi BUMD penyumbang deviden kedua terbesar untuk Pemprov Jabar
Baca juga: BUMD MUJ cetak laba Rp63,207 miliar selama 2019
Baca juga: Kinerja BUMD Migas Hulu Jabar diapresiasi karena bisa bagi dividen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Direktur Keuangan dan Umum MUJ Punjul Prabowo, Kamis, mengatakan tren positif dibukukan oleh MUJ terjadi berkat keberhasilan mengembangkan bisnis selain usaha pengelolaan partisipasi interest (PI) di Wilayah Kerja migas Ofshore North West Java (ONWJ).
Keberhasilan mengembangkan bisnis Non- Participating Interest (Non-PI) hingga mencapai 23 persen dari seluruh laba di tahun 2020 didapat karena kenaikan pendapatan Non-PI sebesar tujuh persen dari Tahun 2019 dimana porsi Non-PI sebesar 16 persen.
"Alhamdulilah menutup tahun 2020 secara house closing unaudited MUJ, berhasil membukukan laba Rp152 miliar," kata Punjul Prabowo dalam keterangan resmi perusahaan MUJ.
Dalam angka, MUJ meraih pendapatan Rp262 miliar sepanjang 2020 yang terdiri dari pendapatan PI Rp201 miliar dan Non PI Rp61 miliar.
Prabowo mengatakan, laba tersebut tidak lepas dari sejumlah strategi bisnis yang dirancang Perseroan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perubahan (RKAP) 2020.
Bahkan dari target, MUJ bisa melebihi ekspetasi 21 persen dari yang ditargetkan dalam RKAP 2020 dan ini artinya ada peningkatan laba dari target kerja pada 2020 senilai Rp26 miliar.
"Meskipun pada tahun 2020 diguncang dengan situasi Pandemi Covid-19. Bagaimanapun juga MUJ tetap produktif dalam menjalankan bisnis, artinya ada strategi yang harus dijalankan dalam mencapai target, terutama memaksimalkan bisnis-bisnis MUJ di luar pengelolaan PI," ujar Prabowo.
Melalui anak perusahaan PT Energi Negeri Mandiri (ENM) agresivitas bisnis kegiatan jasa penunjang migas dan Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE) sudah dimulai pada 2020.
Di Kalimantan Selatan, MUJ memberikan layanan ketenagalistrikan Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply (DRUPS) 10 MVA untuk mendukung operasional industri di sektor hulu migas milik Pertamina EP Asset 5, di Tanjung, Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, pengadaan empat Unit Mobile Rig 550 HP bersama PT Petrodrill Manufaktur Indonesia (Petrodril) yang memiliki workshop di Dawuan, Jawa Barat untuk kebutuhan hulu migas.
MUJ mengukuhkan usaha di bidang energi terbarukan melalui sinergi BUMD yakni Bersama PT Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar) dengan melakukan kerja sama pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Cirompang di Kabupaten Garut. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik di wilayah Garut Selatan.
Sementara itu, Direktur Utama MUJ Begin Troys, sinyal pemulihan ekonomi pada 2021 ini sudah mulai terlihat sehingga ada optimisme bahwa MUJ bisa kembali membukukan laba yang telah ditargetkan.
"Setelah kita menjalankan beberapa usaha di tahun 2020 di tengah tantangan pandemi, kini kita ingin kembali ‘lari’ dan menatap optimis beberapa pengembangan usaha di luar PI pada tahun 2021," kata Begin.
Sesuai harapan Gubernur Jabar M Ridwan Kamil, kata Begin, agar MUJ bisa terus meningkatkan kontribusi dan manfaatnya untuk Jawa Barat.
"Kita ingin mencapai rasio pendapatan perusahaan yang seimbang dari bisnis PI dan non PI. Insya Allah kompisi-nya bisa 50 persen 50 persen," kata Begin.
Baca juga: MUJ jadi BUMD penyumbang deviden kedua terbesar untuk Pemprov Jabar
Baca juga: BUMD MUJ cetak laba Rp63,207 miliar selama 2019
Baca juga: Kinerja BUMD Migas Hulu Jabar diapresiasi karena bisa bagi dividen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021