Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo menerima anugerah Medali Emas Kemerdekaan Pers dari Dewan Pers atas jasa dan peran pentingnya dalam membangun kerja sama dengan media melalui sejumlah program terkait sosialisasi penanggulangan pandemi COVID-19.
"Ini bukan medali emas untuk saya pribadi, tetapi medali emas untuk tim yang telah bekerja sama sejak awal pandemi COVID-19, selama penanganan, dan ke depan. Pers adalah bagian penting yang tidak pernah saya tinggalkan,” ujar Doni Monardo, usai menerima medali emas secara virtual, yang disampaikan melalui Tenaga Ahli sekaligus Staf Khusus Kepala BNPB Egy Massadiah, melalui keterangan pers BNPB, Jakarta, Selasa.
Doni mengatakan pers atau media merupakan bagian penting dari lima unsur kekuatan dalam pembangunan selain pemerintah/pemerintah daerah, akademisi, pengusaha dan juga komunitas atau masyarakat.
Untuk itu Doni menyebut penghargaan tersebut sebagai "Medali Emas Pentahelix" untuk menggambarkan rasa syukurnya atas kerja sama yang telah dibangun dengan berbagai pihak, termasuk dengan media.
Mengutip Doni Monardo, Egy menyebutkan bahwa dalam banyak kesempatan sebesar 63 persen keberhasilan pengendalian pandemi berada di tangan media. Terbukti, pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 maupun pengetahuan masyarakat tentang protokol kesehatan 3M mencapai di atas 65 persen secara nasional. Meskipun, angka itu tidak paralel dengan tingkat kepatuhan.
Dalam kesempatan yang sama, Egy mengatakan, Doni Monardo adalah sosok yang terbuka kepada pers. Tidak saja terbuka menerima saran, tetapi juga menerima kritik.
“Bahkan ada kalanya (menerima) hujatan. Terutama yang kategori hoaks,” kata Egy, yang juga merupakan jurnalis senior.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers M. Nuh menilai bahwa Doni Monardo telah berjasa dan berperan penting dalam membangun kerja sama dengan perusahaan pers dan wartawan melalui sejumlah program terkait sosialisasi penanggulangan pandemi COVID-19.
Salah satu kerja sama yang sukses dilakukan adalah Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) yang diikuti sekitar 5.000 wartawan, berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2020 dan akan dilanjutkan pada 2021.
Sementara itu, di tempat terpisah, Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo mengatakan Medali Emas Dewan Pers yang dianugerahkan kepada Doni Monardo merupakan bentuk penghargaan masyarakat pers Indonesia atas kepeduliannya terhadap pers.
“Pak Doni telah membantu pers melalui FJPP. Itu sangat membantu dan sangat diapresiasi,” ujar Agus, seraya menambahkan bahwa program tersebut cukup bagus dan perlu dilanjutkan.
Baca juga: Kapolri minta pers bantu tangkal hoaks yang ancam persatuan
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan terima kasih kepada insan pers di HPN 2021
Baca juga: Pers tetap kedepankan fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Ini bukan medali emas untuk saya pribadi, tetapi medali emas untuk tim yang telah bekerja sama sejak awal pandemi COVID-19, selama penanganan, dan ke depan. Pers adalah bagian penting yang tidak pernah saya tinggalkan,” ujar Doni Monardo, usai menerima medali emas secara virtual, yang disampaikan melalui Tenaga Ahli sekaligus Staf Khusus Kepala BNPB Egy Massadiah, melalui keterangan pers BNPB, Jakarta, Selasa.
Doni mengatakan pers atau media merupakan bagian penting dari lima unsur kekuatan dalam pembangunan selain pemerintah/pemerintah daerah, akademisi, pengusaha dan juga komunitas atau masyarakat.
Untuk itu Doni menyebut penghargaan tersebut sebagai "Medali Emas Pentahelix" untuk menggambarkan rasa syukurnya atas kerja sama yang telah dibangun dengan berbagai pihak, termasuk dengan media.
Mengutip Doni Monardo, Egy menyebutkan bahwa dalam banyak kesempatan sebesar 63 persen keberhasilan pengendalian pandemi berada di tangan media. Terbukti, pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 maupun pengetahuan masyarakat tentang protokol kesehatan 3M mencapai di atas 65 persen secara nasional. Meskipun, angka itu tidak paralel dengan tingkat kepatuhan.
Dalam kesempatan yang sama, Egy mengatakan, Doni Monardo adalah sosok yang terbuka kepada pers. Tidak saja terbuka menerima saran, tetapi juga menerima kritik.
“Bahkan ada kalanya (menerima) hujatan. Terutama yang kategori hoaks,” kata Egy, yang juga merupakan jurnalis senior.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers M. Nuh menilai bahwa Doni Monardo telah berjasa dan berperan penting dalam membangun kerja sama dengan perusahaan pers dan wartawan melalui sejumlah program terkait sosialisasi penanggulangan pandemi COVID-19.
Salah satu kerja sama yang sukses dilakukan adalah Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) yang diikuti sekitar 5.000 wartawan, berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2020 dan akan dilanjutkan pada 2021.
Sementara itu, di tempat terpisah, Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo mengatakan Medali Emas Dewan Pers yang dianugerahkan kepada Doni Monardo merupakan bentuk penghargaan masyarakat pers Indonesia atas kepeduliannya terhadap pers.
“Pak Doni telah membantu pers melalui FJPP. Itu sangat membantu dan sangat diapresiasi,” ujar Agus, seraya menambahkan bahwa program tersebut cukup bagus dan perlu dilanjutkan.
Baca juga: Kapolri minta pers bantu tangkal hoaks yang ancam persatuan
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan terima kasih kepada insan pers di HPN 2021
Baca juga: Pers tetap kedepankan fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021