Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir selama tujuh hari ke depan.
"Kita tetapkan dalam sepekan ini merupakan tanggap darurat bencana banjir," kata Pelaksana Tugas Bupati Indramayu Taufik Hidayat di Indramayu, Senin.
Ia mengatakan masa tanggap darurat itu dikeluarkan karena sampai Senin petang, kondisi banjir masih terjadi dan bahkan terus meluas.
Dia menuturkan data sementara terdapat 18 kecamatan yang terendam banjir, terutama di daerah aliran sungai, baik Sungai Cimanuk, Cipanas, maupun Cipunegara.
"Banjir yang terjadi ini memang merupakan kiriman dan juga intensitas hujan tinggi," katanya.
Taufik berharap, banjir bisa segera surut dalam sehari hingga dua hari ke depan.
Saat ini, tim SAR gabungan juga masih mengevakuasi korban serta mendata dampak banjir.
Pelaksana Tugas Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu Caya mengatakan status tanggap darurat bencana bisa menjadi acuan untuk penyaluran anggaran bagi penanganan korban banjir melalui biaya tak terduga (BTT).
"Adanya status tanggap darurat berarti kita bisa mengambil dana BTT, tapi untuk kisarannya belum dihitung, sebab masih menunggu kajian dari masing-masing kecamatan," katanya.
Baca juga: BPBD Indramayu data daerah terendam banjir luapan sungai
Baca juga: Ribuan rumah di Indramayu tergenangi banjir rob
Baca juga: Ketua Fraksi PKB DPRD Jabar minta perhatian serius Gubernur terkait banjir Indramayu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kita tetapkan dalam sepekan ini merupakan tanggap darurat bencana banjir," kata Pelaksana Tugas Bupati Indramayu Taufik Hidayat di Indramayu, Senin.
Ia mengatakan masa tanggap darurat itu dikeluarkan karena sampai Senin petang, kondisi banjir masih terjadi dan bahkan terus meluas.
Dia menuturkan data sementara terdapat 18 kecamatan yang terendam banjir, terutama di daerah aliran sungai, baik Sungai Cimanuk, Cipanas, maupun Cipunegara.
"Banjir yang terjadi ini memang merupakan kiriman dan juga intensitas hujan tinggi," katanya.
Taufik berharap, banjir bisa segera surut dalam sehari hingga dua hari ke depan.
Saat ini, tim SAR gabungan juga masih mengevakuasi korban serta mendata dampak banjir.
Pelaksana Tugas Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu Caya mengatakan status tanggap darurat bencana bisa menjadi acuan untuk penyaluran anggaran bagi penanganan korban banjir melalui biaya tak terduga (BTT).
"Adanya status tanggap darurat berarti kita bisa mengambil dana BTT, tapi untuk kisarannya belum dihitung, sebab masih menunggu kajian dari masing-masing kecamatan," katanya.
Baca juga: BPBD Indramayu data daerah terendam banjir luapan sungai
Baca juga: Ribuan rumah di Indramayu tergenangi banjir rob
Baca juga: Ketua Fraksi PKB DPRD Jabar minta perhatian serius Gubernur terkait banjir Indramayu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021