Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan tinggi permukaan air di Bendung Katulampa, sejumlah pos pantau, dan pintu air berstatus siaga III pada Minggu, pukul 21.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang diunggah BPBD DKI Jakarta dalam laman www.bpbd-dev.jakarta.go.id yang dikutip di Jakarta, Minggu malam, status siaga III yakni di Bendung Katulampa, pos Depok, Manggarai, Karet, Cipinang Hulu, dan Sunter Hulu.
Tinggi muka air di Bendung Katulampa mencapai 90 cm dengan cuaca di lokasi mendung.
Di pos pantau Depok, tinggi muka air 220 cm dengan cuaca mendung.
Di pintu air Manggarai tinggi muka air 760 cm dengan cuaca mendung. Di pintu air Karet, tinggi muka air 510 cm dengan cuaca mendung.
Di pos pantau Cipinang Hulu tinggi muka air 155 cm, cuaca mendung, kemudian pos pantau Sunter Hulu tinggi muka air 195 cm dengan cuaca mendung.
BPBD DKI Jakarta menyatakan telah memberikan peringatan antisipasi melalui Disaster Early Warning System (DEWS), media sosial dan camat/lurah di wilayah-wilayah yang dilalui aliran sungai, atas kemungkinan terjadi banjir atau luapan air.
Baca juga: Meski tak ada ganjil genap ke jalur Puncak, warga wajib tunjukkan surat antigen
Baca juga: 3.200 kendaraan diminta putar balik di pintu Tol Baranangsiang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Berdasarkan informasi yang diunggah BPBD DKI Jakarta dalam laman www.bpbd-dev.jakarta.go.id yang dikutip di Jakarta, Minggu malam, status siaga III yakni di Bendung Katulampa, pos Depok, Manggarai, Karet, Cipinang Hulu, dan Sunter Hulu.
Tinggi muka air di Bendung Katulampa mencapai 90 cm dengan cuaca di lokasi mendung.
Di pos pantau Depok, tinggi muka air 220 cm dengan cuaca mendung.
Di pintu air Manggarai tinggi muka air 760 cm dengan cuaca mendung. Di pintu air Karet, tinggi muka air 510 cm dengan cuaca mendung.
Di pos pantau Cipinang Hulu tinggi muka air 155 cm, cuaca mendung, kemudian pos pantau Sunter Hulu tinggi muka air 195 cm dengan cuaca mendung.
BPBD DKI Jakarta menyatakan telah memberikan peringatan antisipasi melalui Disaster Early Warning System (DEWS), media sosial dan camat/lurah di wilayah-wilayah yang dilalui aliran sungai, atas kemungkinan terjadi banjir atau luapan air.
Baca juga: Meski tak ada ganjil genap ke jalur Puncak, warga wajib tunjukkan surat antigen
Baca juga: 3.200 kendaraan diminta putar balik di pintu Tol Baranangsiang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021