Tasikmalaya, 18/6 (ANTARA) - Mahasiswa Tasikmalaya menolak kenaikan tarif dasar listrik dengan cara berjalan kaki dari alun-alun menuju kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat.

Sebanyak 15 orang mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) setelah berorasi di Alun-alun Tasikmalaya, kemudian bejalan kaki menuju gedung dewan Tasikmalaya.

Mereka dalam orasinya menilai kebijakan pemerintah yang menaikan tarif dasar listrik tidak berpihak kepada rakyat, padahal rakyat Indonesia sebagian hidup miskin dan masih membutuhkan subsidi listrik.

"Kalau tarif listrik mahal maka kebutuhan pokok untuk rakyat akan ikut mahal," kata ketua KAMMI Tasikmalaya, Rahmatuloh.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dibawah guyuran hujan tersebut, para mahasiswa terus meneriakan orasinya sambil membagikan selembaran penolakan kenaikan tarif listrik.

Menurut mereka kebijakan pemerintah dalam menaikan tarif dasar listrik tidak memandang dan berpihak kepada nasib masyarakat miskin.

Selain itu, diberlakukannya kenaikan tarif dasar listrik kata Rahamatuloh dikhwatirkan akan berdampak pada banyaknya pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan yang sebagian besar membutuhkan pasokan listrik.

"Saya khawatir dengan kenaikan listrik ini bisa menyebabkan pemutusan hubungan kerja secara massal, yang tentunya akan menimpa rakyat kecil," katanya.

Dalam aksi tersebut para mahasiswa menuntut pihak dari pemerintah daerah atau DPRD Kabupaten Tasikmalaya ikut melakukan penolakan kenaikan listrik tersebut.

Aksi yang dilakukan pengawalan ketat dari jajaran kepolisian resor Kota Tasikmalaya itu berlangsung tertib hingga mahasiswa membubarkan diri.***3***
(U.KR-FPM/B/Y008/Y008) 18-06-2010 15:33:11

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010