Perhelatan Pilkada Kota Depok, Jawa Barat 2020 yang dilaksanakan pada 9 Desember 2020 telah usai, KPU Kota Depok Jawa Barat pada Kamis (21/1) telah menetapkan pasangan Nomor urut 02 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih periode 2021-2026.
Pasangan Idris-Imam meraih suara terbanyak pada pilkada Kota Depok 2020 mengungguli pasangan nomor urut 01 Pradi Supriatna-Afifah Alia.
Dari hasil penetapan ini selanjutnya disampaikan kepada DPRD Depok, untuk diparipurnakan dan diusulkan pelantikannya, yang direncana pada Rabu, 17 Februari 2021.
Pasangan Idris-Imam yang diusung oleh partai, yaitu PKS, Partai Demokrat, PPP dan partai non parlemen Partai Berkarya. Dengan jumlah total kursi di DPRD Kota Depok sebanyak 17 kursi. Berhasil memperoleh 415.657 atau 55,54 persen suara dari total 748.346 suara sah di 4.015 TPS se-Kota Depok.
Sedangkan pasangan Pradi-Afifah diusung oleh Partai Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PAN, PSI, dan sejumlah partai non parlemen. Dengan total jumlah 33 kursi di DPRD Depok, mengoleksi 332.689 atau sekitar 44,46 persen suara.
KPU Kota Depok menetapkan secara resmi pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono (Idris-Imam) sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok terpilih untuk periode 2021-2026.
Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna mengatakan dengan adanya penetapan ini maka seluruh tugas penyelenggaraan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok yang dilaksanakan tuntas dari semua tahapan, sejak awal sampai melakukan penetapan.
Walaupun di tengah pandemi COVID-19, angka partisipasi pemilih meningkat dibanding Pilkada Depok sebelumnya yang telah dilaksanakan tiga kali.
Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2020 sebesar 62,79 persen, mengalami kenaikan 6,64 persen dibandingkan dengan Pilkada Depok 2015.
Ada kenaikan 6,64 persen pemilih yang menggunakan hak suaranya tahun ini, dibandingkan lima tahun lalu yang hanya 56,15 persen. Walaupun belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 77,5 persen.
Pilkada Depok dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada Kota Depok 2020 berjumlah 1.229.362 pemilih dengan jumlah 4.015 tempat pemungutan suara.
Meningkatnya partisipasi pemilih tentunya adanya harapan dari masyarakat agar pemimpin ke depannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembangunan dan pemberdayaan kepada masyarakat dengan melibatkannya dalam proses pembangunan tersebut.
Anto seorang warga Depok meminta pasangan yang terpilih bisa lebih meningkatkan kesejahteraan dengan program-program yang ditawarkan pada masa kampanye. seperti kesehatan masyarakat. Selain itu juga bisa membuat terobosan-terobosan dalam bidang pendidikan selama masa pendidikan jarak jauh menghilangkan kejenuhan para siswa.
Proses-proses pembangunan fisik yang belum terealisasi juga perlu diselesaikan agar masyarakat dapat merasakan secara langsung pembangunan.
Program-program selama dalam kampanye yang ditawarkan sangat bagus dan harus bisa diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat.
Wakil Wali Kota Depok terpilih Imam Budi Hartono menyatakan siap menjalankan amanah dengan menjalankan program-program dalam kampanye setelah KPU Kota Depok menetapkan pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono unggul di Pilkada Depok.
Kemenangan ini merupakan kemenangan warga Depok, kemenangan kaum emak-emak buruh, guru, para ustadz atau ustadzah, Habaib, Pendeta, komunitas Konghucu - Hindu dan Budha, kaum milenial, anak-anak muda yang berharap Depok lebih baik lagi.
Pilkada sudah selesai mari kita Bangun Depok Bersama menuju Depok Maju - Berbudaya dan Sejahtera untuk warga Depok.
10 program unggulan
Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok terpilih pada Pilkada 2020, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono mempunyai 10 program unggulan untuk menyejahterakan warga Depok.
Kesepuluh program unggulan, yaitu Pertama insentif bagi RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), termasuk kucuran dana Rp5 miliar untuk tiap kelurahan.
Dana yang digunakan untuk program Rp5 miliar itu akan diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Depok.
Dana bisa digunakan untuk program pemberdayaan di tingkat kelurahan, seperti karang taruna, para pelaku UMKM menjadi upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Depok.
Kota Depok mempunyai 11 Kecamatan dan 63 Kelurahan. Dengan setiap kelurahan mendapat kucuran Rp5 miliar maka total dana APBD yang digelontorkan mencapai Rp315 miliar.
Pemberian dana kelurahan ini dimaksudkan untuk mewujudkan program pemberdayaan di tingkat kelurahan dengan lebih baik, sehingga program pemberdayaan masyarakat bisa lebih diintensifkan di tingkat kelurahan dan akan dilakukan pendampingan agar memberikan hasil yang baik.
Kedua penciptaan 5.000 pengusaha/start-up baru dan 1.000 perempuan pengusaha. Terciptanya pengusaha-pengusaha baru tentunya mendorong pergerakan ekonomi masyarakat.
Ketiga insentif guru honorer dan guru swasta. Pemberian insentif guru ini tentunya memberikan kesejahteraan baru bagi guru. Keempat pembangunan Alun-alun dan taman hutan kota di wilayah barat.
Selanjutnya kelima insentif pembimbing rohani. Keenam insentif RT, RW, LPM. Ketujuh pembangunan Pusat olahraga dan UMKM. Kedelapan WiFi gratis untuk masyarakat. Kesembilan Sekolah/madrasah negeri per kecamatan dan Kesepulun pembangunan Posyandu/posbindu di setiap RW.
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat pandemi COVID-19 ini perlu diberikan perhatian lebih serius, termasuk juga warga yang terdampak seperti menurunnya penghasilan dan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan program di bidang ekonomi yang disingkat "SUKSES" yang diharapkan dapat mewujudkan 2 tujuan utama, yaitu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi warga Depok.
Program SUKSES nantinya diharapkan mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan ketahanan ekonomi warga Depok.
Idris menjabarkan 6 huruf dalam kata “SUKSES” merupakan kependekan yang mewakili 6 program ekonomi bagi masyarakat konsep kami dalam 6 jurus SUKSES adalah pertama, Setiap Kelurahan akan memiliki Satu Produk Unggulan,
Kedua, masyarakat akan kami bekali 8 pelatihan pondasi bisnis. Ketiga kredit usaha tanpa bunga bagi 5.000 UMKM. Keempat, satu pendamping UKM di setiap kelurahan.
Kelima, fasilitas E-Commerce (toko online) dan Depok Creative Hub, dan Keenam, fasilitas design logo dan kemasan secara gratis bagi 5000 UKM di kota Depok.
Komitmen pasangan Idris-Imam dalam menata sektor industri kreatif di kota Depok serta kemudahan perizinan dan Investasi di kota Depok.
Program SUKSES ini akan sinergis dengan pengembangan industri kreatif berbasis kearifan lokal di kota Depok, Selain itu kami juga tentunya akan mendorong percepatan dan efektifitas perizinan yang terintegrasi agar memberikan kemudahan usaha dan investasi di kota Depok.
Program di bidang ekonomi yang disingkat "SUKSES" sebagai rangkaian program unggulan guna membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 berdampak langsung pada peningkatan jumlah pengangguran di kota Depok yang diprediksi naik mencapai 8,72 persen jumlah penduduk.
Sementara itu, berdasarkan pekerjaan utama 80 persen warga Depok bekerja pada sektor jasa yang juga terdampak, sedangkan sebanyak 71,5 persen penduduk Depok berada pada usia produktif.
Melihat kondisi tersebut program SUKSES sebagai wujud keberpihakan terhadap kesejahteraan warga sekaligus menjawab tantangan daya serap kerja di masa pandemi COVID-19.
Idris-Imam cetak sejarah
Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok terpilih 2021-2026, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono mencetak sejarah bagi Pilkada Depok yang telah digelar sejak 15 tahun lalu atau tahun 2005.
Pada Pilkada 2020, Mohammad Idris yang merupakan petahana berhasil kembali menjadi pemimpin kota Depok untuk yang ketiga kalinya dengan pasangan yang berbeda-beda.
Pada periode pertama 2011-2016, ia menjadi Wakil Wali Kota Depok mendampingi Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Pada periode kedua (2016-2021) Mohammad Idris menjadi Wali Kota Depok berpasangan dengan Pradi Supriatna.
Selanjutnya Mohammad Idris pada Pilkada 2020 berpasangan dengan kader PKS Imam Budi Hartono yang mengalahkan pasangan yang dimotori oleh Partai Gerindra-PDIP, Pradi Supriatna dan Afifah Alia.
Begitu juga dengan IBH panggilan Imam Budi Hartono, juga berhasil mencetak sejarah baru di Pilkada Depok 2020, sebagai calon dari kalangan legislatif yang berhasil menduduki kursi eksekutif yaitu sebagai wakil wali Kota Depok periode 2021-2026.
Ia merupakan orang pertama yang berhasil menduduki kursi eksekutif setelah sebelumnya berkarir di legisllatif. Pada Pilkada 2015, ada anggota legislatif dari DPRD Depok Babai Suhaimi mencalonkan diri menjadi wakil wali Kota Depok namun gagal.
IBH begitu biasa ia disapa sebelumnya telah malang melintang sebagai anggota DPRD Depok dan Provinsi Jawa Barat selama lebih dari 20 tahun. Dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Komisi IV DPRD Provinsi.
Baca juga: KPU Depok resmi tetapkan Idris-Imam Wali Kota-Wawali terpilih
Baca juga: KPU Depok tunda tetapkan pasangan calon kepala daerah terpilih
Baca juga: Partisipasi pemilih Pilkada Kota Depok naik 6,64 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Pasangan Idris-Imam meraih suara terbanyak pada pilkada Kota Depok 2020 mengungguli pasangan nomor urut 01 Pradi Supriatna-Afifah Alia.
Dari hasil penetapan ini selanjutnya disampaikan kepada DPRD Depok, untuk diparipurnakan dan diusulkan pelantikannya, yang direncana pada Rabu, 17 Februari 2021.
Pasangan Idris-Imam yang diusung oleh partai, yaitu PKS, Partai Demokrat, PPP dan partai non parlemen Partai Berkarya. Dengan jumlah total kursi di DPRD Kota Depok sebanyak 17 kursi. Berhasil memperoleh 415.657 atau 55,54 persen suara dari total 748.346 suara sah di 4.015 TPS se-Kota Depok.
Sedangkan pasangan Pradi-Afifah diusung oleh Partai Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PAN, PSI, dan sejumlah partai non parlemen. Dengan total jumlah 33 kursi di DPRD Depok, mengoleksi 332.689 atau sekitar 44,46 persen suara.
KPU Kota Depok menetapkan secara resmi pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono (Idris-Imam) sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok terpilih untuk periode 2021-2026.
Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna mengatakan dengan adanya penetapan ini maka seluruh tugas penyelenggaraan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok yang dilaksanakan tuntas dari semua tahapan, sejak awal sampai melakukan penetapan.
Walaupun di tengah pandemi COVID-19, angka partisipasi pemilih meningkat dibanding Pilkada Depok sebelumnya yang telah dilaksanakan tiga kali.
Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2020 sebesar 62,79 persen, mengalami kenaikan 6,64 persen dibandingkan dengan Pilkada Depok 2015.
Ada kenaikan 6,64 persen pemilih yang menggunakan hak suaranya tahun ini, dibandingkan lima tahun lalu yang hanya 56,15 persen. Walaupun belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 77,5 persen.
Pilkada Depok dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada Kota Depok 2020 berjumlah 1.229.362 pemilih dengan jumlah 4.015 tempat pemungutan suara.
Meningkatnya partisipasi pemilih tentunya adanya harapan dari masyarakat agar pemimpin ke depannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembangunan dan pemberdayaan kepada masyarakat dengan melibatkannya dalam proses pembangunan tersebut.
Anto seorang warga Depok meminta pasangan yang terpilih bisa lebih meningkatkan kesejahteraan dengan program-program yang ditawarkan pada masa kampanye. seperti kesehatan masyarakat. Selain itu juga bisa membuat terobosan-terobosan dalam bidang pendidikan selama masa pendidikan jarak jauh menghilangkan kejenuhan para siswa.
Proses-proses pembangunan fisik yang belum terealisasi juga perlu diselesaikan agar masyarakat dapat merasakan secara langsung pembangunan.
Program-program selama dalam kampanye yang ditawarkan sangat bagus dan harus bisa diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat.
Wakil Wali Kota Depok terpilih Imam Budi Hartono menyatakan siap menjalankan amanah dengan menjalankan program-program dalam kampanye setelah KPU Kota Depok menetapkan pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono unggul di Pilkada Depok.
Kemenangan ini merupakan kemenangan warga Depok, kemenangan kaum emak-emak buruh, guru, para ustadz atau ustadzah, Habaib, Pendeta, komunitas Konghucu - Hindu dan Budha, kaum milenial, anak-anak muda yang berharap Depok lebih baik lagi.
Pilkada sudah selesai mari kita Bangun Depok Bersama menuju Depok Maju - Berbudaya dan Sejahtera untuk warga Depok.
10 program unggulan
Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok terpilih pada Pilkada 2020, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono mempunyai 10 program unggulan untuk menyejahterakan warga Depok.
Kesepuluh program unggulan, yaitu Pertama insentif bagi RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), termasuk kucuran dana Rp5 miliar untuk tiap kelurahan.
Dana yang digunakan untuk program Rp5 miliar itu akan diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Depok.
Dana bisa digunakan untuk program pemberdayaan di tingkat kelurahan, seperti karang taruna, para pelaku UMKM menjadi upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Depok.
Kota Depok mempunyai 11 Kecamatan dan 63 Kelurahan. Dengan setiap kelurahan mendapat kucuran Rp5 miliar maka total dana APBD yang digelontorkan mencapai Rp315 miliar.
Pemberian dana kelurahan ini dimaksudkan untuk mewujudkan program pemberdayaan di tingkat kelurahan dengan lebih baik, sehingga program pemberdayaan masyarakat bisa lebih diintensifkan di tingkat kelurahan dan akan dilakukan pendampingan agar memberikan hasil yang baik.
Kedua penciptaan 5.000 pengusaha/start-up baru dan 1.000 perempuan pengusaha. Terciptanya pengusaha-pengusaha baru tentunya mendorong pergerakan ekonomi masyarakat.
Ketiga insentif guru honorer dan guru swasta. Pemberian insentif guru ini tentunya memberikan kesejahteraan baru bagi guru. Keempat pembangunan Alun-alun dan taman hutan kota di wilayah barat.
Selanjutnya kelima insentif pembimbing rohani. Keenam insentif RT, RW, LPM. Ketujuh pembangunan Pusat olahraga dan UMKM. Kedelapan WiFi gratis untuk masyarakat. Kesembilan Sekolah/madrasah negeri per kecamatan dan Kesepulun pembangunan Posyandu/posbindu di setiap RW.
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat pandemi COVID-19 ini perlu diberikan perhatian lebih serius, termasuk juga warga yang terdampak seperti menurunnya penghasilan dan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan program di bidang ekonomi yang disingkat "SUKSES" yang diharapkan dapat mewujudkan 2 tujuan utama, yaitu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi warga Depok.
Program SUKSES nantinya diharapkan mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan ketahanan ekonomi warga Depok.
Idris menjabarkan 6 huruf dalam kata “SUKSES” merupakan kependekan yang mewakili 6 program ekonomi bagi masyarakat konsep kami dalam 6 jurus SUKSES adalah pertama, Setiap Kelurahan akan memiliki Satu Produk Unggulan,
Kedua, masyarakat akan kami bekali 8 pelatihan pondasi bisnis. Ketiga kredit usaha tanpa bunga bagi 5.000 UMKM. Keempat, satu pendamping UKM di setiap kelurahan.
Kelima, fasilitas E-Commerce (toko online) dan Depok Creative Hub, dan Keenam, fasilitas design logo dan kemasan secara gratis bagi 5000 UKM di kota Depok.
Komitmen pasangan Idris-Imam dalam menata sektor industri kreatif di kota Depok serta kemudahan perizinan dan Investasi di kota Depok.
Program SUKSES ini akan sinergis dengan pengembangan industri kreatif berbasis kearifan lokal di kota Depok, Selain itu kami juga tentunya akan mendorong percepatan dan efektifitas perizinan yang terintegrasi agar memberikan kemudahan usaha dan investasi di kota Depok.
Program di bidang ekonomi yang disingkat "SUKSES" sebagai rangkaian program unggulan guna membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 berdampak langsung pada peningkatan jumlah pengangguran di kota Depok yang diprediksi naik mencapai 8,72 persen jumlah penduduk.
Sementara itu, berdasarkan pekerjaan utama 80 persen warga Depok bekerja pada sektor jasa yang juga terdampak, sedangkan sebanyak 71,5 persen penduduk Depok berada pada usia produktif.
Melihat kondisi tersebut program SUKSES sebagai wujud keberpihakan terhadap kesejahteraan warga sekaligus menjawab tantangan daya serap kerja di masa pandemi COVID-19.
Idris-Imam cetak sejarah
Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok terpilih 2021-2026, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono mencetak sejarah bagi Pilkada Depok yang telah digelar sejak 15 tahun lalu atau tahun 2005.
Pada Pilkada 2020, Mohammad Idris yang merupakan petahana berhasil kembali menjadi pemimpin kota Depok untuk yang ketiga kalinya dengan pasangan yang berbeda-beda.
Pada periode pertama 2011-2016, ia menjadi Wakil Wali Kota Depok mendampingi Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Pada periode kedua (2016-2021) Mohammad Idris menjadi Wali Kota Depok berpasangan dengan Pradi Supriatna.
Selanjutnya Mohammad Idris pada Pilkada 2020 berpasangan dengan kader PKS Imam Budi Hartono yang mengalahkan pasangan yang dimotori oleh Partai Gerindra-PDIP, Pradi Supriatna dan Afifah Alia.
Begitu juga dengan IBH panggilan Imam Budi Hartono, juga berhasil mencetak sejarah baru di Pilkada Depok 2020, sebagai calon dari kalangan legislatif yang berhasil menduduki kursi eksekutif yaitu sebagai wakil wali Kota Depok periode 2021-2026.
Ia merupakan orang pertama yang berhasil menduduki kursi eksekutif setelah sebelumnya berkarir di legisllatif. Pada Pilkada 2015, ada anggota legislatif dari DPRD Depok Babai Suhaimi mencalonkan diri menjadi wakil wali Kota Depok namun gagal.
IBH begitu biasa ia disapa sebelumnya telah malang melintang sebagai anggota DPRD Depok dan Provinsi Jawa Barat selama lebih dari 20 tahun. Dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Komisi IV DPRD Provinsi.
Baca juga: KPU Depok resmi tetapkan Idris-Imam Wali Kota-Wawali terpilih
Baca juga: KPU Depok tunda tetapkan pasangan calon kepala daerah terpilih
Baca juga: Partisipasi pemilih Pilkada Kota Depok naik 6,64 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021