Harga ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mulai merangkak naik setelah pada awal pandemi harga sempat turun sampai 40 persen dan membuat pendapatan dari sektor tersebut turun.
"Harga semua jenis ikan di semua TPI Indramayu sempat turun sampai 40 persen," kata Kepala Bidang Bina Usaha dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Tahta Rahmatullah di Indramayu, Rabu.
Tahta mengatakan setelah adanya adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diterapkan oleh Pemerintah Pusat, harga ikan berangsur naik, meskipun belum sepenuhnya kembali normal.
Turunnya harga ikan membuat retribusi perikanan tangkap di Indramayu juga menurun, di mana pada tahun 2019 sektor perikanan tangkap bisa menyumbang Rp14,7 miliar dan di tahun 2020 hanya Rp10,5 miliar.
"Sektor perikanan tangkap juga sangat terpengaruh oleh pandemi dengan harga ikan jatuh. Ini disebabkan daya serap pasar baik dalam negeri maupun luar negeri juga turun," kata Tahta.
Selain itu pada masa pandemi COVID-19, para nelayan juga sangat kesulitan menjual hasil tangkapannya, ini disebabkan distribusi dan konsumsi ikan juga mengalami penurunan.
Dia menambahkan produksi perikanan tangkap pada tahun 2020 turun mencapai 6.000 ton bila dibandingkan dengan tahun 2019.
"Produksi perikanan tangkap tahun 2019 sebanyak 37 ribu ton, sedangkan di 2020 31 ribu ton," katanya.
Baca juga: Produksi perikanan tangkap sumbang Rp10,5 miliar PAD Indramayu
Baca juga: Produksi perikanan tangkap Indramayu turun hingga 6.000 ton
Baca juga: Produksi ikan di Indramayu 25,9 ribu ton
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Harga semua jenis ikan di semua TPI Indramayu sempat turun sampai 40 persen," kata Kepala Bidang Bina Usaha dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Tahta Rahmatullah di Indramayu, Rabu.
Tahta mengatakan setelah adanya adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diterapkan oleh Pemerintah Pusat, harga ikan berangsur naik, meskipun belum sepenuhnya kembali normal.
Turunnya harga ikan membuat retribusi perikanan tangkap di Indramayu juga menurun, di mana pada tahun 2019 sektor perikanan tangkap bisa menyumbang Rp14,7 miliar dan di tahun 2020 hanya Rp10,5 miliar.
"Sektor perikanan tangkap juga sangat terpengaruh oleh pandemi dengan harga ikan jatuh. Ini disebabkan daya serap pasar baik dalam negeri maupun luar negeri juga turun," kata Tahta.
Selain itu pada masa pandemi COVID-19, para nelayan juga sangat kesulitan menjual hasil tangkapannya, ini disebabkan distribusi dan konsumsi ikan juga mengalami penurunan.
Dia menambahkan produksi perikanan tangkap pada tahun 2020 turun mencapai 6.000 ton bila dibandingkan dengan tahun 2019.
"Produksi perikanan tangkap tahun 2019 sebanyak 37 ribu ton, sedangkan di 2020 31 ribu ton," katanya.
Baca juga: Produksi perikanan tangkap sumbang Rp10,5 miliar PAD Indramayu
Baca juga: Produksi perikanan tangkap Indramayu turun hingga 6.000 ton
Baca juga: Produksi ikan di Indramayu 25,9 ribu ton
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021