Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan 60 orang dari sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan tidak menghadiri jadwal vaksinasi COVID-19 tahap pertama di kota itu.
"Yang tidak datang 60 orang, ya mungkin akan dijadwalkan ulang atau seperti apa nantinya," kata Ema di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, sesuai dengan yang dijadwalkan dan ditargetkan, ada 2.776 orang yang seharusnya mengikuti vaksinasi hingga 18 Januari 2021. Namun, yang mengikuti pelaksanaan vaksinasi hanya 2.449 orang.
Ia mengemukakan ada sejumlah orang yang tidak mengikuti proses vaksinasi itu dengan berbagai alasan. Mulai dari tidak lolos persyaratan medis, memiliki riwayat penyakit yang mengkhawatirkan, dan tidak hadir sama sekali.
"Kenapa tidak sesuai target, karena ada yang tidak lolos skrining sebanyak 249 orang, misalnya dicek tensinya tinggi atau tidak direkomendasikan dan punya rekam jejak penyakit," kata Ema.
Sejauh ini ia memastikan edukasi vaksinasi yang dilakukan sudah terus dilakukan,termasuk edukasi vaksin terhadap SDM Kesehatan yang dijadwalkan ikut disuntik vaksin pada tahap pertama ini.
"Kita kan sudah banyak beri contoh, termasuk saya dan 10 tokoh lainnya yang ikut vaksinasi pertama di Kota Bandung," kata dia.
Dia mengaku sejauh ini hanya merasakan pegal di sekitar titik penyuntikan vaksin. Selebihnya, ia memastikan tidak merasakan gejala apapun setelah disuntikkan vaksin itu.
"Jadi, seperti sering ngantuk, nafsu makan berlebihan, sering pusing, itu tidak ada, tidak ada gangguan saya dalam beraktivitas," kata Ema.
Baca juga: Dinkes Kota Bandung catat 23 ribu SDM kesehatan sudah daftar vaksinasi
Baca juga: Wali Kota Bandung Oded siap divaksinasi guna beri contoh masyarakat
Baca juga: Kota Bandung siapkan 187 tempat vaksinasi tahap pertama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Yang tidak datang 60 orang, ya mungkin akan dijadwalkan ulang atau seperti apa nantinya," kata Ema di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya, sesuai dengan yang dijadwalkan dan ditargetkan, ada 2.776 orang yang seharusnya mengikuti vaksinasi hingga 18 Januari 2021. Namun, yang mengikuti pelaksanaan vaksinasi hanya 2.449 orang.
Ia mengemukakan ada sejumlah orang yang tidak mengikuti proses vaksinasi itu dengan berbagai alasan. Mulai dari tidak lolos persyaratan medis, memiliki riwayat penyakit yang mengkhawatirkan, dan tidak hadir sama sekali.
"Kenapa tidak sesuai target, karena ada yang tidak lolos skrining sebanyak 249 orang, misalnya dicek tensinya tinggi atau tidak direkomendasikan dan punya rekam jejak penyakit," kata Ema.
Sejauh ini ia memastikan edukasi vaksinasi yang dilakukan sudah terus dilakukan,termasuk edukasi vaksin terhadap SDM Kesehatan yang dijadwalkan ikut disuntik vaksin pada tahap pertama ini.
"Kita kan sudah banyak beri contoh, termasuk saya dan 10 tokoh lainnya yang ikut vaksinasi pertama di Kota Bandung," kata dia.
Dia mengaku sejauh ini hanya merasakan pegal di sekitar titik penyuntikan vaksin. Selebihnya, ia memastikan tidak merasakan gejala apapun setelah disuntikkan vaksin itu.
"Jadi, seperti sering ngantuk, nafsu makan berlebihan, sering pusing, itu tidak ada, tidak ada gangguan saya dalam beraktivitas," kata Ema.
Baca juga: Dinkes Kota Bandung catat 23 ribu SDM kesehatan sudah daftar vaksinasi
Baca juga: Wali Kota Bandung Oded siap divaksinasi guna beri contoh masyarakat
Baca juga: Kota Bandung siapkan 187 tempat vaksinasi tahap pertama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021