Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyatakan bahwa kemungkinan perpanjangan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 akan mempertimbangkan situasi dan kondisi di lokasi pencarian.

"Seperti yang disampaikan Kabadan tadi malam, bahwa itu akan dilakukan perpanjangan. Nah, perpanjangan waktu berapa hari, dan berapa harinya itu tentu melihat situasi dan kondisi," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS dalam jumpa pers di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.



Ia mengatakan bahwa jika berdasarkan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama tujuh hari.

Namun demikian, waktu operasi pencarian tersebut dapat diperpanjang, dengan perpanjangan pertama selama tiga hari.

Jangka waktu pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dapat diperpanjang dan/atau dibuka kembali apabila terdapat informasi baru dan/atau tanda-tanda mengenai indikasi ditemukan lokasi atau korban kecelakaan, bencana, dan/atau kondisi membahayakan manusia.

Sementara itu, untuk fokus pencarian pesawat Sriwijaya SJ-182 di hari ketujuh pada Jumat (15/1), Rasman mengatakan tim SAR Basarnas masih akan berkonsentrasi untuk mengevakuasi korban dan alat perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR).

"Begitu juga dengan puing-puing akan tetap menjadi fokus pencarian untuk hari ini," demikian katanya.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.



Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Baca juga: Jenazah korban Sriwijaya SJ 182 Fadly Satrianto diserahkan ke keluarga

Baca juga: Basarnas sebut perpanjangan pencarian Sriwijaya tahap pertama sampai 3 hari

Baca juga: Petugas gabungan kumpulkan 239 kantong jenazah selama enam hari evakuasi SJ-182

Pewarta: Katriana

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021