Kementerian Agama (Kemenag) menyerahkan sertifikat halal vaksin Sinovac untuk COVID-19 yang diterbitkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag kepada PT Bio Farma (Persero).
"Karena telah melalui tahapan sertifikasi halal dan didukung proses uji klinis yang dilakukan BPOM, kita tidak perlu ragu bahwa vaksin Sinovac ini halal, suci, sekaligus thayyib atau aman digunakan," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dalam penyerahan sertifikat halal vaksin Sinovac di Jakarta, Rabu.
Sertifikat halal vaksin Sinovac untuk COVID-19 yang diterbitkan oleh BPJPH pada 12 Januari 2020 itu kemudian diserahkan oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi kepada Direktur Utama PT Bio Farma Honesty Basyir.
Wamenag mengatakan proses sertikasi halal vaksin Sinovac telah dilakukan sesuai regulasi yang diatur dalam UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menerbitkan Surat Ketetapan Halal vaksin Sinovac. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga telah merilis Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat atas vaksin tersebut.
Selanjutnya, Wamenag mengajak seluruh rakyat Indonesia dan seluruh umat beragama untuk tidak ragu mengikuti vaksinasi yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia dari infeksi COVID-19.
"Saya mengajak segenap rakyat Indonesia, seluruh umat beragama, untuk dengan penuh kesadaran dan tanpa keraguan mengikuti vaksinasi yang akan segera dilaksanakan oleh pemerintah, dengan tujuan untuk saling melindungi satu sama lain, karena semua agama mengajarkan hal itu. Saya siap divaksin, ayo ikut vaksinasi," katanya.
Kehadiran vaksin tersebut, kata Wamenag, merupakan babak baru perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan COVID-19, sekaligus sebagai bentuk ikhtiar dan wujud kecintaan pemerintah kepada bangsa dan rakyat Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Wamenag juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada MUI yang sebelumnya melalui sidang fatwanya telah menetapkan kehalalan produk atas vaksin Sinovac. Apresiasi dan terima kasih juga disampaikan Wamenag kepada BPOM yang telah melakukan uji klinis tahap 3 dan menerbitkan EUA vaksin Sinovac.
"Mari kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebab, hanya dengan pertolongan-Nya, upaya pemerintah dan semua pihak untuk menghadirkan vaksin yang halal dan thayyib guna mengatasi pandemi COVID-19 ini dapat terwujud dan siap untuk dipergunakan bagi masyarakat," demikian katanya.
Baca juga: Fatwa halal Sinovac dirilis MUI
Baca juga: MUI tetapkan fatwa Sinovac, Wamenag sebut bentuk ketaatan regulasi
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin apresiasi kolaborasi BPOM dan MUI uji vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Karena telah melalui tahapan sertifikasi halal dan didukung proses uji klinis yang dilakukan BPOM, kita tidak perlu ragu bahwa vaksin Sinovac ini halal, suci, sekaligus thayyib atau aman digunakan," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dalam penyerahan sertifikat halal vaksin Sinovac di Jakarta, Rabu.
Sertifikat halal vaksin Sinovac untuk COVID-19 yang diterbitkan oleh BPJPH pada 12 Januari 2020 itu kemudian diserahkan oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi kepada Direktur Utama PT Bio Farma Honesty Basyir.
Wamenag mengatakan proses sertikasi halal vaksin Sinovac telah dilakukan sesuai regulasi yang diatur dalam UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menerbitkan Surat Ketetapan Halal vaksin Sinovac. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga telah merilis Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat atas vaksin tersebut.
Selanjutnya, Wamenag mengajak seluruh rakyat Indonesia dan seluruh umat beragama untuk tidak ragu mengikuti vaksinasi yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia dari infeksi COVID-19.
"Saya mengajak segenap rakyat Indonesia, seluruh umat beragama, untuk dengan penuh kesadaran dan tanpa keraguan mengikuti vaksinasi yang akan segera dilaksanakan oleh pemerintah, dengan tujuan untuk saling melindungi satu sama lain, karena semua agama mengajarkan hal itu. Saya siap divaksin, ayo ikut vaksinasi," katanya.
Kehadiran vaksin tersebut, kata Wamenag, merupakan babak baru perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan COVID-19, sekaligus sebagai bentuk ikhtiar dan wujud kecintaan pemerintah kepada bangsa dan rakyat Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Wamenag juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada MUI yang sebelumnya melalui sidang fatwanya telah menetapkan kehalalan produk atas vaksin Sinovac. Apresiasi dan terima kasih juga disampaikan Wamenag kepada BPOM yang telah melakukan uji klinis tahap 3 dan menerbitkan EUA vaksin Sinovac.
"Mari kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebab, hanya dengan pertolongan-Nya, upaya pemerintah dan semua pihak untuk menghadirkan vaksin yang halal dan thayyib guna mengatasi pandemi COVID-19 ini dapat terwujud dan siap untuk dipergunakan bagi masyarakat," demikian katanya.
Baca juga: Fatwa halal Sinovac dirilis MUI
Baca juga: MUI tetapkan fatwa Sinovac, Wamenag sebut bentuk ketaatan regulasi
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin apresiasi kolaborasi BPOM dan MUI uji vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021