Cirebon, 5/5 (ANTARA) - Sultan Sepuh XIV Kraton Kesepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat menyatakan sikap tetap menolak lelang harta karun oleh pemerintah sesuai amanat Sultan Sepuh XIII Dr H Maulana Pangkuningrat SH, semasa hidupnya.

"Sultan Sepuh XIII pernah berkirim surat ke Presiden tembusan ke Menteri Kelautan tanggal 3 April 2010 tentang harta karun tersebut," kata Sultan Sepuh XIV PRA Arif Natadiningrat di Cirebon, Rabu.

Isi surat tersebut antara lain, tidak setuju terhadap lelang harta karun tersebut, karena lebih baik harta karun yang ditemukan di perairan Cirebon itu di museumkan.

Kraton Kasepuhan menyediakan lahan seluas satu hektare untuk kepentingan museum tersebut.

Surat itu merupakan yang terakhir ditandatangani oleh Sultan Sepuh XIII yang wafat pada Sabtu (30/4).

Dikatakannya, sikap Sultan Sepuh XIII tersebut tidak berubah, bahkan akan menidaklanjutinya.

"Kita prihatin sudah banyak benda cagar budaya yang ke luar negeri," katanya.

Menurut dia, jangan sampai anak cucu belajar sejarah peradaban bangsanya sendiri harus ke negeri orang.

Disamping itu, harta karun tersebut sebagai bukti sejarah peradaban bangsa Indonesia dan butki Cirebon adalah jalur perdagangan internasional.

Ia menyayangkan negara hanya pragmatis untuk pendapatan negara. Dipihak lain, "illegal fishing" triliunan rupiah terjadi di Indonesia tidak bisa di cegah.

Disebutkannya, pada 24 April 2010 datang utusan Kementerian Kelautan tiga orang diterima PRA Arief Natadiningrat karena Sultan Sepuh XIII sedang dirawat di RS Pertamina Cirebon.

Diiformasikan, harta karun temuan abad ke-10 tetap dilelang 5 Mei 2010. Sebanyak 200.000 item harta karun yang diambil dari perairan Cirebon akan dilelang di Jakarta dan hanya 9.000 item untuk museum.

Sedangkan temuan abad ke-15 belum ada recana lelang, katanya.
M Taufik

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010