Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup menguat usai kemenangan Partai Demokrat di negara bagian Georgia Amerika Serikat sekaligus menandai penguasaan mayoritas kursi Senat AS.
IHSG ditutup menguat 87,95 poin atau 1,45 persen ke posisi 6.153,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 11,64 poin atau 1,23 persen ke posisi 957,31.
"Sentimen positif bagi indeks terutama dari eksternal terkait kemenangan kubu Demokrat di Senat sehingga program Joe Biden seperti dukungan terhadap pengembangan energi ramah lingkungan serta stimulus yang lebih besar bisa terwujud," kata analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, lanjut Mino, kekhawatiran akan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga sudah mereda karena hanya diterapkan di beberapa kota yang memenuhi kriteria, tidak diterapkan di seluruh kota Jawa dan Bali.
Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di teritori positif hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, sembilan sektor meningkat dimana sektor pertambangan paling tinggi yaitu 5,61 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor keuangan masing-masing 2,12 persen dan 1,73 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor aneka industri sebesar minus 1,01 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp845,39 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.622.791 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,45 miliar lembar saham senilai Rp21,83 triliun. Sebanyak 279 saham naik, 187 saham menurun, dan 169 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 434,19 poin atau 1,6 persen ke 27.490,13, indeks Hang Seng naik 143,78 poin atau 0,52 persen ke 27.548,52, dan indeks Straits Times meningkat 47,14 atau 1,65 persen ke 2.910,15.
Baca juga: IHSG BEI menguat seiring kenaikan bursa saham kawasan
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka menguat 26,04 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah dipicu kebijakan pengetatan pembatasan pergerakan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
IHSG ditutup menguat 87,95 poin atau 1,45 persen ke posisi 6.153,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 11,64 poin atau 1,23 persen ke posisi 957,31.
"Sentimen positif bagi indeks terutama dari eksternal terkait kemenangan kubu Demokrat di Senat sehingga program Joe Biden seperti dukungan terhadap pengembangan energi ramah lingkungan serta stimulus yang lebih besar bisa terwujud," kata analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, lanjut Mino, kekhawatiran akan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga sudah mereda karena hanya diterapkan di beberapa kota yang memenuhi kriteria, tidak diterapkan di seluruh kota Jawa dan Bali.
Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di teritori positif hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, sembilan sektor meningkat dimana sektor pertambangan paling tinggi yaitu 5,61 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor keuangan masing-masing 2,12 persen dan 1,73 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor aneka industri sebesar minus 1,01 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp845,39 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.622.791 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,45 miliar lembar saham senilai Rp21,83 triliun. Sebanyak 279 saham naik, 187 saham menurun, dan 169 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 434,19 poin atau 1,6 persen ke 27.490,13, indeks Hang Seng naik 143,78 poin atau 0,52 persen ke 27.548,52, dan indeks Straits Times meningkat 47,14 atau 1,65 persen ke 2.910,15.
Baca juga: IHSG BEI menguat seiring kenaikan bursa saham kawasan
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka menguat 26,04 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah dipicu kebijakan pengetatan pembatasan pergerakan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021