Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat hingga saat ini masih melakukan pengujian tentang kelayakan pembelajaran tatap muka di sekolah di masa pandemi COVID-19 pada semester genap 2020/2021.

"Terkait pembelajaran tatap muka di sekolah Pemkot Sukabumi masih melakukan berbagai pembahasan untuk mengetahui tingkat kelayakan khususnya keamanan para pelajar," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, untuk membuka kembali pemebelajaran tatap muka di sekolah di masa pandemi COVID-19, harus melakukan banyak pertimbangan demi keselamatan bersama khususnya para pelajar.

Maka dari itu, pihaknya tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan atau membuat kebijakan terkait pembejalaran tatap muka ini. Uji kelayakan ini pun masih terus dilakukan dan menjadi pembahasan utama.

Sebab, ada beberapa pertimbangan dan penilaian seperti setiap sekolah apakah sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, mulai dari ketersediaan peralatan, sarana dan prasarana protokol kesehatan, kondisi lingkungan sekolah dan masih banyak lagi.

Apalagi yang paling dikhawatirkan saat pulang sekolah, karena biasanya para pelajar pulang secara bergerombol yang dikhawatirkan terjadi penyebaran COVID-19.

"Kami pun harus mempertimbangkan sebagian orang tua murid yang masih khawatir dengan kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, sehingga untuk dibukanya kembali pembelajaran secara tatap muka harus benar-benar layak dari berbagai sisi," tambahnya.

Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengatakan hingga saat ini sudah ada 30 sekolah dari tingkat SD dan SMP yang menyatakan siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Tapi, pihaknya belum bisa memastikan apakah ditunda atau dibuka karena Pemkot Sukabumi masih melakukan pengujian dan pengkajian terkait hal tersebut.

Seperti diketahui kasus COVID-19 di Kota Sukabumi setiap harinya selalu bertambah hingga puluhan kasus baru, bahkan pada Rabu, (6/1) warga yang terkonfirmasi positif bertambah 44 orang sehingga totalnya saat ini menjadi 2.045 orang.

Dari jumlah itu sebanyak 1.368 pasien sembuh, 397 masih menjalani isolasi dan 62 pasien meninggal dunia. "Kasus COVID-19 di Kota Sukabumi masih berfluktuasi, bahkan setiap harinya selu saja ada kasus baru," katanya.

Baca juga: Pemkab Cirebon kaji ulang KBM setelah masuk zona merah COVID

Baca juga: Pemkab Cianjur beri sanksi tegas sekolah gelar tatap muka

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021