Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, akan melakukan vaksinasi COVID-19 tahap pertama kepada 10.185 warga mulai tanggal 14 Januari hingga 22 Januari 2021.
"Untuk gelombang pertama, yaitu tanggal 14 Januari sampai 22 Januari 2021, jumlah vaksin yang akan didistribusikan berjumlah 10.185 vaksin," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin saat dihubungi Antara di Bogor, Rabu.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi secara massal itu akan disebar ke beberapa titik, yakni 121 puskesmas, tujuh klinik, empat rumah sakit umum daerah (RSUD), tujuh rumah sakit swasta, serta dua rumah sakit lainnya yaitu rumah sakit paru Goenawan Partowidigdo (RSPG) dan Atang Senjaya.
"Sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran COVID-19, Pemerintah Kabupaten Bogor akan mendistribusikan vaksin yang diperoleh dari pemerintah pusat," ungkap Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Ade Yasin mengatakan, 10.185 vaksin tersebut terlebih dahulu diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes), meski ia sudah menyiapkan daftar 11 kategori penerima vaksin saat mengajukan 1,2 juta vaksin kepada pemerintah pusat.
Ia mengajukan 1,2 juta vaksin karena mengikuti prosedur 20 persen dari jumlah warga. Kini, Kabupaten Bogor warganya sudah menembus angka 6 juta jiwa.
Rencananya, sebanyak 1,2 juta vaksin yang ia ajukan itu untuk dibagi ke-11 kategori penerima, yaitu tenaga kesehatan 16.452 orang, Kodim 0621 sebanyak 641 orang, Polres Bogor 1.800 orang, pesantren 14.070 orang, guru 1.200 orang, guru diniyah 9.100 orang, pegawai Kabupaten Bogor 20.046 orang, perangkat desa 4.160 orang, rukun tetangga 16.256 orang, rukun warga 4.086 orang, serta masyarakat usia produktif di tujuh kecamatan zona merah 1.112.189 orang.
Baca juga: Presiden Jokowi targetkan 29,55 juta dosis vaksin tiba di daerah hingga Maret 2021
Baca juga: MUI: Fatwa Sinovac terbit sebelum 13 Januari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Untuk gelombang pertama, yaitu tanggal 14 Januari sampai 22 Januari 2021, jumlah vaksin yang akan didistribusikan berjumlah 10.185 vaksin," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin saat dihubungi Antara di Bogor, Rabu.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi secara massal itu akan disebar ke beberapa titik, yakni 121 puskesmas, tujuh klinik, empat rumah sakit umum daerah (RSUD), tujuh rumah sakit swasta, serta dua rumah sakit lainnya yaitu rumah sakit paru Goenawan Partowidigdo (RSPG) dan Atang Senjaya.
"Sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran COVID-19, Pemerintah Kabupaten Bogor akan mendistribusikan vaksin yang diperoleh dari pemerintah pusat," ungkap Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Ade Yasin mengatakan, 10.185 vaksin tersebut terlebih dahulu diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes), meski ia sudah menyiapkan daftar 11 kategori penerima vaksin saat mengajukan 1,2 juta vaksin kepada pemerintah pusat.
Ia mengajukan 1,2 juta vaksin karena mengikuti prosedur 20 persen dari jumlah warga. Kini, Kabupaten Bogor warganya sudah menembus angka 6 juta jiwa.
Rencananya, sebanyak 1,2 juta vaksin yang ia ajukan itu untuk dibagi ke-11 kategori penerima, yaitu tenaga kesehatan 16.452 orang, Kodim 0621 sebanyak 641 orang, Polres Bogor 1.800 orang, pesantren 14.070 orang, guru 1.200 orang, guru diniyah 9.100 orang, pegawai Kabupaten Bogor 20.046 orang, perangkat desa 4.160 orang, rukun tetangga 16.256 orang, rukun warga 4.086 orang, serta masyarakat usia produktif di tujuh kecamatan zona merah 1.112.189 orang.
Baca juga: Presiden Jokowi targetkan 29,55 juta dosis vaksin tiba di daerah hingga Maret 2021
Baca juga: MUI: Fatwa Sinovac terbit sebelum 13 Januari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021