Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono berharap tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dapat dioperasikan pada tahun 2021.
Basuki mengatakan dua kontrak pembangunan ruas tol yakni tol Cisumdawu Seksi 6B dan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated) sangat krusial dan kehadirannya sudah ditunggu masyarakat.
"Khusus Tol Cisumdawu, penyelesaiannya menjadi prioritas Presiden Joko Widodo. Saya berharap dengan penandatanganan kontrak ini, Tol Cisumdawu dapat dioperasikan pada 2021 sebagai dukungan agar Bandara Kertajati dapat beroperasi penuh, dengan mengurangi waktu tempuh Bandung ke Bandara Kertajati menjadi kurang dari 1 jam,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pada awal tahun 2021, dua ruas tol baru segera dimulai pembangunannya yakni Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 6B dan Jalan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated). Dimulainya pembangunan dua ruas tol tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan.
Basuki menginstruksikan kepada pihak kontraktor pelaksana untuk segera memulai pekerjaan lapangan sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
“Untuk kontraktor PT. Brantas Abipraya (Persero) yang bekerja sama dengan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola jalan tol ruas Cisumdawu harus langsung bekerja dan dalam dua minggu ke depan saya akan memantau progresnya di lapangan,” ujarnya.
Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan dengan telah dilakukannya penandatanganan kontrak pada masing-masing ruas jalan tol ini, maka diharapkan sinergi antara swasta dan BUMN dapat berkontribusi positif dan pembangunan infrastruktur jalan tol dapat berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Penandatanganan kontrak ruas tol Cisumdawu Seksi 6B dilakukan oleh Direktur Utama PT CKJT Jusuf Hamka bersama dengan General Manager Divisi 3 PT Brantas Abipraya (Persero) Dody Perbawanto. PT CKJT merupakan anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Group.
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 61 Km di Provinsi Jawa Barat terdiri dari enam seksi akan terhubung dengan jalan tol akses Bandara Kertajati dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi.
Tol Cisumdawu dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dari enam seksi, Seksi 1&2 yang dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut dan Seksi 3-6 dikerjakan oleh PT. Citra Karya Jabar Tol (CKTJ) selaku investor. Total nilai investasi proyek tol Cisumdawu sebesar Rp8,4 triliun.
Sedangkan penandatanganan kontrak pembangunan Jalan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated) atau Harbour Road II (HBR II) dilakukan oleh Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Fitria Yusuf bersama Direktur Operasi I PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Hananto Aji. Total Nilai investasi untuk Jalan Tol Ancol Timur-Pluit sebesar Rp15,8 triliun.
Pembangunan Jalan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated) atau Harbour Road II (HBR II) sepanjang 9,6 Km merupakan penambahan lingkup ruas Tol Cawang- Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit yang saat ini telah beroperasi. Jalan tol ini merupakan akses sambungan dari tol dalam kota menuju kawasan Tanjung Priok, yang kini terhubung dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Baca juga: Pembangunan Tol Cisumdawu berpotensi optimalkan perekonomian Jawa Barat
Baca juga: DPR RI ingin pembangunan Tol Cisumdawu dipercepat untuk gairahkan ekonomi
Baca juga: Bina Marga dapat anggaran Rp53,96 triliun termasuk selesaikan tol Cisumdawu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Basuki mengatakan dua kontrak pembangunan ruas tol yakni tol Cisumdawu Seksi 6B dan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated) sangat krusial dan kehadirannya sudah ditunggu masyarakat.
"Khusus Tol Cisumdawu, penyelesaiannya menjadi prioritas Presiden Joko Widodo. Saya berharap dengan penandatanganan kontrak ini, Tol Cisumdawu dapat dioperasikan pada 2021 sebagai dukungan agar Bandara Kertajati dapat beroperasi penuh, dengan mengurangi waktu tempuh Bandung ke Bandara Kertajati menjadi kurang dari 1 jam,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pada awal tahun 2021, dua ruas tol baru segera dimulai pembangunannya yakni Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 6B dan Jalan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated). Dimulainya pembangunan dua ruas tol tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan.
Basuki menginstruksikan kepada pihak kontraktor pelaksana untuk segera memulai pekerjaan lapangan sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
“Untuk kontraktor PT. Brantas Abipraya (Persero) yang bekerja sama dengan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola jalan tol ruas Cisumdawu harus langsung bekerja dan dalam dua minggu ke depan saya akan memantau progresnya di lapangan,” ujarnya.
Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan dengan telah dilakukannya penandatanganan kontrak pada masing-masing ruas jalan tol ini, maka diharapkan sinergi antara swasta dan BUMN dapat berkontribusi positif dan pembangunan infrastruktur jalan tol dapat berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Penandatanganan kontrak ruas tol Cisumdawu Seksi 6B dilakukan oleh Direktur Utama PT CKJT Jusuf Hamka bersama dengan General Manager Divisi 3 PT Brantas Abipraya (Persero) Dody Perbawanto. PT CKJT merupakan anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Group.
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 61 Km di Provinsi Jawa Barat terdiri dari enam seksi akan terhubung dengan jalan tol akses Bandara Kertajati dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi.
Tol Cisumdawu dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dari enam seksi, Seksi 1&2 yang dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut dan Seksi 3-6 dikerjakan oleh PT. Citra Karya Jabar Tol (CKTJ) selaku investor. Total nilai investasi proyek tol Cisumdawu sebesar Rp8,4 triliun.
Sedangkan penandatanganan kontrak pembangunan Jalan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated) atau Harbour Road II (HBR II) dilakukan oleh Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Fitria Yusuf bersama Direktur Operasi I PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Hananto Aji. Total Nilai investasi untuk Jalan Tol Ancol Timur-Pluit sebesar Rp15,8 triliun.
Pembangunan Jalan Tol Ancol Timur–Pluit (Elevated) atau Harbour Road II (HBR II) sepanjang 9,6 Km merupakan penambahan lingkup ruas Tol Cawang- Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit yang saat ini telah beroperasi. Jalan tol ini merupakan akses sambungan dari tol dalam kota menuju kawasan Tanjung Priok, yang kini terhubung dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Baca juga: Pembangunan Tol Cisumdawu berpotensi optimalkan perekonomian Jawa Barat
Baca juga: DPR RI ingin pembangunan Tol Cisumdawu dipercepat untuk gairahkan ekonomi
Baca juga: Bina Marga dapat anggaran Rp53,96 triliun termasuk selesaikan tol Cisumdawu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021