Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program vaksinasi COVID-19 diperkirakan dapat dimulai pekan depan.
Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam konferensi pers, seusai melakukan rapat dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
"Tadi dilaporkan, pemerintah akan segera melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau dijadwalkan minggu depan," kata Airlangga di Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan kesiapan vaksinasi tinggal menunggu emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan aspek kehalalan vaksin.
Seluruh data vaksinasi dari berbagai negara juga akan digunakan untuk melakukan program vaksinasi, yang pada tahap awal akan ditujukan bagi tenaga kesehatan.
Dia mengatakan selain vaksin Sinovac asal Tiongkok, pemerintah juga menyiapkan berbagai kandidat vaksin dari berbagai negara lain.
Lebih jauh terkait penanganan COVID-19, Airlangga menyampaikan bahwa berdasarkan laporan Menteri Kesehatan, per 3 Januari terdapat kasus aktif sebanyak 110.679 kasus.
Oleh karena itu pemerintah mendorong optimalisasi tempat tidur bagi pasien COVID-19 baik di RSUD maupun RS swasta.
Selain itu pemerintah juga akan memperkuat protokol kesehatan berupa operasi yustisi, penambahan tenaga kesehatan sebanyak 10 ribu orang, hingga penguatan implementasi tata laksana COVID-19.
Baca juga: Pemerintah kerahkan seluruh faskes kejar target vaksinasi COVID
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Indonesia butuh waktu 15 bulan
Baca juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum siap divaksin COVID-19 yang pertama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam konferensi pers, seusai melakukan rapat dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
"Tadi dilaporkan, pemerintah akan segera melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau dijadwalkan minggu depan," kata Airlangga di Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan kesiapan vaksinasi tinggal menunggu emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan aspek kehalalan vaksin.
Seluruh data vaksinasi dari berbagai negara juga akan digunakan untuk melakukan program vaksinasi, yang pada tahap awal akan ditujukan bagi tenaga kesehatan.
Dia mengatakan selain vaksin Sinovac asal Tiongkok, pemerintah juga menyiapkan berbagai kandidat vaksin dari berbagai negara lain.
Lebih jauh terkait penanganan COVID-19, Airlangga menyampaikan bahwa berdasarkan laporan Menteri Kesehatan, per 3 Januari terdapat kasus aktif sebanyak 110.679 kasus.
Oleh karena itu pemerintah mendorong optimalisasi tempat tidur bagi pasien COVID-19 baik di RSUD maupun RS swasta.
Selain itu pemerintah juga akan memperkuat protokol kesehatan berupa operasi yustisi, penambahan tenaga kesehatan sebanyak 10 ribu orang, hingga penguatan implementasi tata laksana COVID-19.
Baca juga: Pemerintah kerahkan seluruh faskes kejar target vaksinasi COVID
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Indonesia butuh waktu 15 bulan
Baca juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum siap divaksin COVID-19 yang pertama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021