Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas bersilaturahim ke Kantor Rabithah Alawiyah (RA), yakni organisasi para habaib di Indonesia sekaligus untuk menjelaskan berbagai program di kementerian yang dipimpinnya.
"Maaf kami datang agak telat karena baru saja dipanggil oleh Presiden Jokowi di Istana. Tadi Bapak Presiden juga menitipkan salam kepada jajaran pengurus Rabithah Alawiyah dan seluruh anggotanya di Indonesia," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Kedatangan Menteri Yaqut ke kantor Pusat Rabhitah Alawiyah di Jakarta Selatan tersebut disambut oleh Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar Smith dan sejumlah pengurus.
Pada pertemuan tersebut, Menag Yaqut berharap Rabithah Alawiyah terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Sebab, selama ini organisasi tersebut dinilai berperan aktif membantu kemajuan sekaligus kedamaian bangsa.
Untuk itu, Gus Yaqut meminta peran positif tersebut bisa terus dilanjutkan bersama pemerintah dalam rangka mewujudkan kehidupan yang adil dan makmur.
"Pertemuan ini sifatnya hanya silaturahim saja. Alhamdulillah para habaib memberikan restu dan doa agar amanah yang kami emban ini bisa dilaksanakan dengan baik," kata Menag.
Sementara itu, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar bersyukur atas kedatangan Menag Yaqut di kantornya. Ia menyebut Gus Yaqut adalah Menag pertama yang pernah berkunjung langsung ke kantor Rabithah Alawiyah.
"Kami sangat terbuka dan organisasi ini sebenarnya diisi oleh beragam profesi dari ustadz, dai, profesional, intelektual hingga pebisnis," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Habib Zen juga mengatakan Rabithah Alawiyah berkomitmen untuk terus mendukung dan membantu program-program pemerintah serta Kementerian Agama.
Kiprah dan kontribusi Rabhitah Alawiyah cukup besar. Organisasi tempat berhimpun para habaib ini telah berdiri sejak Desember 1928 atau dua bulan setelah sumpah pemuda. Setelah organisasi resmi berdiri, para habaib memiliki semangat persatuan kebangsaan yang tambah kuat.
Kegiatan-kegiatan berbasis sosial kemasyarakatan yang dilakukan di antaranya pendidikan dan dakwah Islam, Rabithah Alawiyah berupaya membantu meningkatkan derajat kehidupan warga.
Baca juga: Menag: Semua warga miliki kedudukan sama di hadapan hukum termasuk Ahmadiyah dan Syiah
Baca juga: Menag Yaqut tegaskan janji lawan intoleransi saat hadiri Natal WNI di AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Maaf kami datang agak telat karena baru saja dipanggil oleh Presiden Jokowi di Istana. Tadi Bapak Presiden juga menitipkan salam kepada jajaran pengurus Rabithah Alawiyah dan seluruh anggotanya di Indonesia," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Kedatangan Menteri Yaqut ke kantor Pusat Rabhitah Alawiyah di Jakarta Selatan tersebut disambut oleh Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar Smith dan sejumlah pengurus.
Pada pertemuan tersebut, Menag Yaqut berharap Rabithah Alawiyah terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Sebab, selama ini organisasi tersebut dinilai berperan aktif membantu kemajuan sekaligus kedamaian bangsa.
Untuk itu, Gus Yaqut meminta peran positif tersebut bisa terus dilanjutkan bersama pemerintah dalam rangka mewujudkan kehidupan yang adil dan makmur.
"Pertemuan ini sifatnya hanya silaturahim saja. Alhamdulillah para habaib memberikan restu dan doa agar amanah yang kami emban ini bisa dilaksanakan dengan baik," kata Menag.
Sementara itu, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar bersyukur atas kedatangan Menag Yaqut di kantornya. Ia menyebut Gus Yaqut adalah Menag pertama yang pernah berkunjung langsung ke kantor Rabithah Alawiyah.
"Kami sangat terbuka dan organisasi ini sebenarnya diisi oleh beragam profesi dari ustadz, dai, profesional, intelektual hingga pebisnis," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Habib Zen juga mengatakan Rabithah Alawiyah berkomitmen untuk terus mendukung dan membantu program-program pemerintah serta Kementerian Agama.
Kiprah dan kontribusi Rabhitah Alawiyah cukup besar. Organisasi tempat berhimpun para habaib ini telah berdiri sejak Desember 1928 atau dua bulan setelah sumpah pemuda. Setelah organisasi resmi berdiri, para habaib memiliki semangat persatuan kebangsaan yang tambah kuat.
Kegiatan-kegiatan berbasis sosial kemasyarakatan yang dilakukan di antaranya pendidikan dan dakwah Islam, Rabithah Alawiyah berupaya membantu meningkatkan derajat kehidupan warga.
Baca juga: Menag: Semua warga miliki kedudukan sama di hadapan hukum termasuk Ahmadiyah dan Syiah
Baca juga: Menag Yaqut tegaskan janji lawan intoleransi saat hadiri Natal WNI di AS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020