Wury Estu Handayani, Istri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan setengah populasi Indonesia adalah perempuan, sehingga setengah kekuatan sumber daya manusia bangsa Indonesia adalah perempuan.
"Sudah sepantasnya, perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk mengambil peran dan menerima manfaat pembangunan," kata Wury dalam acara Puncak Peringatan Hari Ibu 2020 yang diadakan secara daring diikuti dari Jakarta, Selasa.
Wury mengatakan jurang ketidaksetaraan gender masih begitu nyata akibat konstruksi sosial yang banyak dipengaruhi budaya patriarki. Akibat konstruksi sosial tersebut, perempuan menjadi terpinggirkan dalam berbagai aspek pembangunan.
Bila kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dapat diperkecil, Wury mengatakan sumber daya manusia Indonesuia akan menjadi semakin kuat. Sebagaimana pembangunan nasional ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat tanpa kecuali, pembangunan sumber daya manusia juga ditujukan tanpa memandang suku, agama, ras, dan latar belakang apa pun.
"Kemajuan bagi perempuan tidak hanya berguna bagi kaum perempuan saja, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.
Menurut Wury, semangat pembangunan sumber daya manusia terus menerus disuarakan sejalan dengan salah satu prioritas utama Presiden Joko Widodo untuk periode pemerintahan 2020-2024.
Wury mengatakan keberhasilan perempuan dalam mendukung kemajuan bangsa sangat nyata terlihat, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Para perempuan bertaruh nyawa di medan perang serta melakukan advokasi bagi kemajuan kaumnya dan bangsanya.
"Mulai dari tentara, politikus, akademisi, tenaga kesehatan, hingga ibu rumah tangga; perempuan bahu-membahu bersama laki-laki membawa bangsa Indonesia menuju pintu kemerdekaan," katanya.
Baca juga: Kowani: Hari Ibu bukan seperti "Mother's Day" di negara lain
Baca juga: PKK Kota Bogor giatkan Posyandu keliling monitor kesehatan ibu dan anak
Baca juga: 3.250 alat tes cepat COVID-19 disediakan Ketua PKK Jawa Barat untuk kaum ibu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sudah sepantasnya, perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk mengambil peran dan menerima manfaat pembangunan," kata Wury dalam acara Puncak Peringatan Hari Ibu 2020 yang diadakan secara daring diikuti dari Jakarta, Selasa.
Wury mengatakan jurang ketidaksetaraan gender masih begitu nyata akibat konstruksi sosial yang banyak dipengaruhi budaya patriarki. Akibat konstruksi sosial tersebut, perempuan menjadi terpinggirkan dalam berbagai aspek pembangunan.
Bila kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dapat diperkecil, Wury mengatakan sumber daya manusia Indonesuia akan menjadi semakin kuat. Sebagaimana pembangunan nasional ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat tanpa kecuali, pembangunan sumber daya manusia juga ditujukan tanpa memandang suku, agama, ras, dan latar belakang apa pun.
"Kemajuan bagi perempuan tidak hanya berguna bagi kaum perempuan saja, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.
Menurut Wury, semangat pembangunan sumber daya manusia terus menerus disuarakan sejalan dengan salah satu prioritas utama Presiden Joko Widodo untuk periode pemerintahan 2020-2024.
Wury mengatakan keberhasilan perempuan dalam mendukung kemajuan bangsa sangat nyata terlihat, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Para perempuan bertaruh nyawa di medan perang serta melakukan advokasi bagi kemajuan kaumnya dan bangsanya.
"Mulai dari tentara, politikus, akademisi, tenaga kesehatan, hingga ibu rumah tangga; perempuan bahu-membahu bersama laki-laki membawa bangsa Indonesia menuju pintu kemerdekaan," katanya.
Baca juga: Kowani: Hari Ibu bukan seperti "Mother's Day" di negara lain
Baca juga: PKK Kota Bogor giatkan Posyandu keliling monitor kesehatan ibu dan anak
Baca juga: 3.250 alat tes cepat COVID-19 disediakan Ketua PKK Jawa Barat untuk kaum ibu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020